Zakat Harta Rikaz Berapa Persen. Istilah bahasa Arabnya biasa dikenal dengan rikaz yang berasal dari kata rokaza dan yarkazu. Status harta luqathah harus diumumkan terlebih dahulu selama setahun hingga pemiliknya datang untuk menemukannya.

Artinya: "Di dalam harta rikaz (temuan) terdapat (kewajiban zakat) sebesar seperlima (20 persen)," (HR Bukhari dan Ahmad). Hal ini didasarkan dari pendapat imam besar mazhab yakni Maliki, Hanifah, dan Ahmad yang juga menyatakan tidak ada nisab untuk zakat rikaz. Jadi berdasarkan penjelasan di atas, pengeluaran zakat 20 persen diperuntukkan bagi harta atau barang temuan yang terpendam.

Panduan Zakat (10): Zakat Harta Karun dan Barang Tambang

Zakat Harta Rikaz Berapa Persen. Panduan Zakat (10): Zakat Harta Karun dan Barang Tambang

Rikaz secara bahasa berarti sesuatu yang terpendam di dalam bumi berupa barang tambang atau harta. Jika tidak di antara pemilik tanah sebelumnya yang mengenalnya, maka perlakuannya seperti luqothoh (barang temuan).

Jika harta tersebut mampu dikuasai dengan sendirinya tanpa pertolongan seorang pun, maka ada dua pendapat:. Demikian pendapat dalam madzhab Ahmad, mereka qiyaskan dengan harta yang ditemukan di tanah tak bertuan.

Dan Imam Ahmad berkata, “Jika hanya diberikan rikaz tersebut kepada orang miskin, maka sah.”. Jika pendapat ini yang dipilih, maka barang tambang baru dikenai zakat setelah mencapai nishob emas dan perak. Zakat rikaz sebagaimana diterangkan di atas adalah bagi harta zaman jahiliyah (non muslim) yang terpendam dan ditemukan.

Mengenal Zakat Rikaz, Barang Temuan Berupa Emas dan Perak

Zakat Harta Rikaz Berapa Persen. Mengenal Zakat Rikaz, Barang Temuan Berupa Emas dan Perak

Menurut H. Sulaiman Rasjid dalam bukunya Fiqh Islam, apabila kita mendapatkan emas atau perak yang dipendam oleh kaum jahiliah itu, wajib kita keluarkan zakatnya. Hal itu 1/5 atau 20 persen dari perhiasan tersebut. Sulaiman mengatakan, rikaz tidak disyaratkan satu tahun. Tetapi apabila emas atau perak didapat, maka pihak yang mendapatkannya wajib mengeluarkan zakatnya pada saat itu juga, seperti zakat hasil tambang, seperti emas dan perak. Sementara itu, sebagian ulama berpendapat bahwa disyaratkan sampai satu nisab. Sulaiman juga menyebutkan, rikaz itu menjadi kepunyaan yang mendapatkannya dan ia wajib membayar zakat apabila didapat dari tanah yang tidak dipunyai orang lain.

Namun, kalau emas atau perak tersebut didapat dari tanah yang dipunyai orang, maka perlu ditanyakan kepada semua orang yang memiliki tanah itu. Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Related Posts

Leave a reply