Zakat Fitrah Harus Beras Atau Uang. Apa kata Ustadz Cecep Maulana soal pembayaran zakat fitrah dengan uang dan makanan? Beras atau Uang, Mana yang Lebih Afdol untuk Bayar Zakat Fitrah?
Suara.com - Membayar zakat fitrah merupakan kewajiban bagi umat muslim yang menjalankan puasa pada bulan Ramadan. Dengan membayar zakat, ibadah puasa Ramadan kita sempurna," ungkap Ustadz Cecep Maulana. Lantas manakah yang lebih afdol untuk membayar zakat, beras atau uang? Menurut Ustadz Cecep Maulana, uang dan beras sama-sama dibolehkan untuk membayar zakat. Ustadz Cecep Maulana jelaskan pembayaran zakat fitrah dengan uang atau makanan. Ia menjelaskan bahwa ulama mahzab Syafi'i membolehkan pembayaran zakat fitrah dengan uang.
Tapi di sisi lain, ada pula mahzab yang mengatakan tidak boleh, jadi harus dengan makanan. "Nah, itu terserah umat mau pilih bayar dengan cara yang mana, keduanya boleh.
Petugas menerima pembayaran zakat fitrah di Masjid Pusat Dakwah Islam (Pusdai) Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/6). Menjelang hari raya Idulfitri, umat muslim diwajibkan untuk membayar zakat guna membersihkan hartanya.
Zakat fitrah sendiri bersifat wajib bagi umat Islam dan dibayarkan sekali dalam setahun. Baca Juga: Lembaga Dakwah PBNU: Sholat Ied bisa dilakukan di rumah, berikut panduannya.
Artinya untuk Jakarta dan sekitarnya, kalau bayar zakat fitrah dengan uang tunai yakni sebesar range Rp 40.000 - 50.000 per orang," jelas Arifin kepada Kompas.com, Minggu (17/5/2020). Baca Juga: Lewat situs Simpul Kebaikan, zakat fitrah bisa dibayar secara online. Begitupun untuk wilayah lainnya, yakni mengikuti harga 2,5 kilogram beras atau makanan pokok lain di daerahnya masing-masing. Baca Juga: Bayar zakat bisa online lewat BRI Mobile, begini caranya. Zakat fitrah saat corona Menurut Arifin, dalam masa pandemi virus Corona (Covid-19), Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan Fatwa Nomor 23 tentang Pemanfaatkan Harta Zakat, Infak, dan Shadaqah untuk Penanggulangan Wabah Covid-19 dan dampaknya. Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store DUKUNG KONTAN.
Menjelang akhir Ramadan seperti ini, biasanya banyak perusahaan yang telah memberikan tunjangan hari raya atau THR kepada para karyawannya. Masih bingung berapa banyak zakat fitrah yang harus dibayarkan jika membayarnya dengan beras dan uang?
Berikut penjelasan jumlah besaran membayar zakat fitrah dengan beras dan uang yang perlu kamu tahu. “Menurut kami, membayar zakat fitrah dengan uang itu boleh, bahkan dalam keadaan tertentu lebih utama.
Bisa jadi pada saat Idul Fitri jumlah makanan (beras) yang dimiliki para fakir miskin jumlahnya berlebihan. Dengan membayarkan menggunakan uang, mereka tidak perlu repot-repot menjualnya kembali yang justru nilainya menjadi lebih rendah.
Bayar Zakat Fitrah Menggunakan Beras Atau Uang? Berikut Standarnya di Sarolangun.
Diposting pada: Selasa, 05 Juni 2018.
Praktik ini menandakan bahwa fikih yang dianut umat Islam Indonesia lebih fleksibel dan disajikan dalam bentuk baku kepada masyarakat sesuai dengan kondisi mereka. Dengan kata lain juga bahwa ulama kita memberikan panduan pilihan tanpa paksaan dan masih menganggap sah mengeluarkan zakat fitrah dalam bentuk uang. Dalam hadits Ibnu Umar ra: “Rasullah mewajibkan zakat fitrah di bulan Ramadhan berupa satu sha’ gandum.” (Muttafaq alaih, HR Bukhari no 1432, Muslim no 984).
Hakikatnya yang wajib dalam zakat fitrah adalah mencukupi atau memberikan kecukupan kebutuhan fakir berdasarkan sabda Nabi shallahu alaihi wasallam, “Cukupi mereka dari meminta-minta di hari seperti ini.” (HR. Sementara saat itu yang paling mudah bagi setiap orang adalah dalam bentuk bahan makanan (komoditas) pokok.
Jumhur menjawab: jika hadits yang jadi dasar benar, penilaian patokan berdasarkan harga dan nilai barang, maka tidak mengabaikan jenisnya. Nabi shallahu alaihi wasallam mengatakan kepada kaum perempuan di hari Idul Fitri “Bersedekahlah meski dari perhiasan kalian” (HR.
Selama bulan suci Ramadhan, umat Islam yang mampu diwajibkan untuk membayar zakat fitrah. Dikutip dari buku Fiqih Islam Wa Adillatuhu karya Prof DR Wahbah Az Zuaili, menurut Hanafiyyah, membayar zakat fitrah dengan harganya atau uang dibolehkan.
Sebab, yang wajib adalah mencukupkan orang fakir miskin dari meminta-minta salah satunya dengan memberinya harga. Kemudian, Malikiyah berpendapat bahwa zakat fitrah wajib dibayar dengan makanan pokok yang mayoritas dikonsumsi di suatu negeri.
Terakhir, Hanabilah menetapkan zakat fitrah harus dikelurkan dalam bentuk gandum, kurma, anggur, dan keju. Sementara itu, waktu pembayaran zakat fitrah bisa dilakukan sejak awal bulan Ramadhan sampai dengan sebelum pelaksanaan salat Idul Fitri.
SEMARANGSELATAN, AYOSEMARANG.COM -- Ramadan tahun ini berbeda karena pandemi Covid-19 yang memunculkan persolan baru, salah satunya masalah pembayaran zakat fitrah. Menurut Peneliti di Rumah Fiqih Indonesia Ustaz Ahmad Zarkasih, Lc, harusnya zakat fitrah ditunaikan dengan makanan pokok sesui padangan para ulama terdahulu.
Karena memang itulah pandangan jumhur ulama empat madzhab selain al-Hanafiyah dalam teknis pelaksaan zakat fitrah," kata Ustaz Ahmad, seperti dikutip dari Republika, Selasa (19/5/2020). Meskipun, kata Ustaz Ahmad, membayar zakat fitrah dengan uang pun bukan sesuatu yang tercela, justru hal tersebut bagus. Apalagi kalau kita tahu si miskin sedang sangat butuh uang daripada makanan pokok.