Syarat Orang Mengeluarkan Zakat Fitrah. Ini tandanya saatnya umat Muslim untuk menuntaskan kewajibannya sebelum merayakan Lebaran, yaitu membayar zakat fitrah. Agar tidak tertukar, mari kita pelajari apa itu pengertiannya, syarat, serta ketentuan menurut ajaran Islam. Namun, perintah zakat sebenarnya sudah ada, hanya saja tidak memiliki ketentuan detail tentang pelaksanaan dan waktu kadarnya. Waktu afdhal adalah zakat solat subuh pada hari akhir bulan Ramadan hingga sebelum mengerjakan salat Idul Fitri. Waktu haram adalah zakat yang kamu lakukan setelah matahari terbenam pada hari raya Idul Fitri. Ulama Hanafi membolehkan kita membayar zakat dan yang lainnya dengan menggunakan qimah (mata uang).
Sebagai contoh, jika sebuah keluarga memiliki 3 anggota, jumlah zakat yang wajib mereka bayar adalah Rp120 ribu.
Sebagai salah satu pilar dalam rukun Islam, ibadah zakat bertujuan untuk meningkatkan keimanan kita kepada Allah agar harta dan jiwa dibersihkan dari berbagai penyakit. Selain itu, membayar zakat fitrah berfungsi sebagai penyempurna ibadah puasa. Zakat fitrah diwajibkan bagi orang yang mampu, sehingga orang yang kekurangan makanan pokok pada saat hari raya dianggap tidak mampu dan tidak wajib melaksanakan zakat fitrah.
Untuk lebih jelasnya, berikut ketentuan atau syarat wajib zakat fitrah. Dengan demikian, tidak menjadi wajib zakat bagi golongan yang bukan Islam. Seseorang yang memiliki kelebihan dari kebutuhan pokoknya untuk sehari-hari maka wajib membayar zakat fitrah bagi muzakki dan orang yang wajib dinafkahinya (termasuk untuk membayar utang dan upah pembantu). Beliau memberitahukan membayar zakat fitrah sebelum berangkat (ke masjid) Idulfitri.".
Sementara, ada pula kriteria atau syarat orang yang tidak wajib mengeluarkan zakat fitrah, antara lain:. Orang yang meninggal sebelum terbenam matahari pada akhir Ramadan Anak yang lahir selepas terbenam matahari pada akhir Ramadan Orang yang baru memeluk agama Islam sesudah matahari terbenam pada akhir Ramadan Tanggungan istri yang baru saja dinikahi selepas matahari terbenam pada akhir Ramadan.
Jika Anda telah memenuhi ketentuan baik dari sisi individu dan harta, maka dianjurkan untuk segera menunaikannya.
Bagi setiap muslim, setelah melaksanakan puasa, ada lagi kewajiban yang harus ditunaikan dalam bulan Ramadan ini, yakni membayar zakat fitrah. Zakat ini diwajibkan atas setiap jiwa baik lelaki dan perempuan muslim yang dilakukan di bulan Ramadhan menjelang Idul Fitri.
Zakat fitrah wajib ditunaikan bagi setiap jiwa, dengan syarat beragama Islam, hidup pada saat bulan Ramadhan, dan memiliki kelebihan rezeki atau kebutuhan pokok untuk malam dan Hari Raya Idul Fitri. Syaikh Wahbah Zuhaili dalam kitab 'Fiqh al-Islam wa Adillatuhu' merangkum lima syarat mustahiq atau penerima zakat.
Sang amil berjasa dalam pendistribusian zakat, sedangkan ibnu sabil atau musafir yang kehabisan harta sekalipun di kampung halamannya memiliki harta ia tetap mendapatkan hak sebagai penerima zakat pada saat itu. Sedangkan makna miskin adalah orang yang bekerja atau memiliki pekerjaan tapi penghasilannya hanya cukup menutupi separuh kebutuhan harian. Maka, atas dasar tersebutlah tidak boleh menyerahkan zakat kepada orang kaya, kecuali pada dua golongan yang telah disebutkan sebelumnya. Dalam surat tersebut tidak ada penjelasan soal status agama dari orang fakir. Ulama Mazhab Hanafi menganggap bahwa ayat ini menunjukkan keumuman sehingga membolehkan penyerahan sedekah selain zakat kepada orang kafir, bahkan sebagian mereka membolehkan penyerahan zakat kepada orang kafir.
Zakat fitrah adalah salah satu ibadah wajib yang harus dilakukan oleh seluruh umat Muslim laki-laki mapun perempuan, besar atau kecil, tua maupun muda. Bahkan bayi yang lahir di akhir bulan Ramadan sebelum matahari terbenam pun wajib melakukannya.
Zakat fitrah berguna untuk membersihkan harta dan sebagai pelengkap ibadah puasa selama bulan Ramadan. Setiap orang yang beragama Islam wajib untuk menunaikan ibadah zakat fitrah.
Zakat fitrah dilaksanakan saat menemui dua waktu, di antara bulan Ramadhan dan Syawal walau hanya sesaat.