Perbedaan Zakat Mal Dengan Zakat Profesi. Liputan6.com, Jakarta Terdengar serupa, nyatanya berbeda, itulah zakat mal dan penghasilan atau profesi yang seringkali tertukar. Melansir dari zakat.or.id, zakat penghasilan disebut juga dengan istilah u’thiyat. Pada perkembangannya, profesi tertentu memiliki pendapatan yang lebih tinggi dan tetap dibandingkan mereka yang bertani, beternak, atau berdagang.
Meskipun begitu, siapapun dapat mengeluarkan zakat penghasilan, asalkan mencukupi. Surat Al-Baqarah ayat 267 menyebutkan bahwa zakat dikenakan kepada apa yang diusahakan (Al-Kasbu).
Pada dasarnya, terdapat 3 perbedaan penting zakat mal dan penghasilan, namun masih jarang diketahui oleh banyak orang.
KONTAN.CO.ID - Zakat mal merupakan zakat yang wajib dikeluarkan atau dibayarkan dan berasal dari harta yang disimpan hingga penghasilan rutin pekerjaan. Mal berasal dari bahasa Arab yang artinya harta atau kekayaan. Sedangkan dalam Islam, harta merupakan sesuatu yang dapat dimiliki dan digunakan atau dimanfaatkan sesuai kebutuhan. Contoh dari zakat mal adalah aset perdagangan, simpanan uang, emas, penghasilan pekerjaan, hasil tambang, dan lain-lain. Baca Juga: Download video YouTube gratis pakai cara ini, gampang dan tanpa aplikasi tambahan! Sedangkan zakat mal merupakan zakat atas harta harta yang disimpan atau dimiliki yang telah mencapai batas nisab satu tahun atau satu panen.
Ada beberapa syarat wajib harta yang terkena zakat mal, diantaranya:. Baca Juga: Cara mudah melacak HP Android yang hilang pakai Google tanpa aplikasi.
Bersumber dari Baznas, jumlah nishab zakat penghasilan adalah sebesar 85 gram emas per tahun dan kadar zakatnya senilai 2,5% serta haulnya adalah 1 tahun. Maka zakat yang wajib Anda bayarkan adalah sebesar Rp 375.000 per bulan.
Lalu bagaimana mengetahui nisab dari zakat yang akan dikeluarkan. Dan ayat tentang kewajiban mengeluarkan zakat maal sudah jelas.
a. Dari sisi penghasilan, profesi merupakan zakat pendapatan (kasab) dan ayat tentang zakat pendapatan (kasab) sudah jelas di dalam Alquran surat Al Baqarah ayat 267. b. Dari sisi keadilan, petani yang menghasilkan 1 ton padi dikenakan zakatnya sedangkan para profesional yang gaji bulanannya jutaan kalau tidak dikenakan zakatnya tidak mencerminkan keadilan.
Karena model memperoleh harta penghasilan mirip dengan panen dari hasil pertanian. Di satu sisi, hamba sahaya dianalogikan dengan hewan untuk menetapkan boleh/tidaknya diperjualbelikan. Namun disisi lain, hamba sahaya dianalogikan dengan manusia mukallaf ketika mereka harus melaksanakan beberapa taklif, seperti shalat dan puasa .
Pendapat ini lebih mempertimbangkan maslahat bagi muzaki dan mustahik. Mashlahah bagi muzaki adalah apabila dianalogikan kepada zakat hasil tani, baik nishab dan kadarnya, maka hal ini akan memberatkan muzaki karena tarifnya adalah 5 %. Sementara itu, jika dianalogikan dengan zakat emas, hal ini akan kurang berpihak kepada mustahik karena tingginya nishab akan semakin mengurangi jumlah orang yang sampai nishab.
Zakat mal di atas merupakan harta yang dimiliki oleh muzaki perseorangan atau badan usaha. Sehingga, syarat wajib seseorang mengeluarkan zakat mal antara lain jika pendapatannya telah mencapai nilai yang sama dengan 85 gram emas.
Bahkan, jika ada yang enggan menunaikan zakat, dalam konteks negara Islam, Imam Syafi'i, Ishaq Ibnu Rahawiyah dan Abdul Aziz berpendapat bahwa imam/pemimpin berhak mengambil separuh dari kekayaannya sebagai hukuman atas keengganannya. Sementara itu, jumhur fuqaha' berpendapat bahwa zakat dapat diambil secara paksa tanpa menyentuh harta lainnya. Di sisi lain, salah satu fungsi zakat mal adalah menghindarkan muzaki dari sifat kikir. beragama Islam; hidup pada saat bulan ramadhan; memiliki kelebihan kebutuhan pokok untuk malam dan hari raya idul fitri. Khusus untuk pembayaran zakat fitrah ditunaikan sejak awal ramadhan dan paling lambat sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Seluruh informasi hukum yang ada di Klinik hukumonline.com disiapkan semata – mata untuk tujuan pendidikan dan bersifat umum (lihat Pernyataan Penyangkalan selengkapnya).
Dinamakan zakat, karena di dalamnya terkandung harapan untuk memperoleh berkah, membersihkan jiwa dan memupuknya dengan berbagai kebaikan (Fikih Sunnah, Sayyid Sabiq: 5). mewajibkan zakat pada harta orang-orang kaya dari kaum muslimin sejumlah yang dapat memberikan jaminan kepada orangorang miskin di kalangan mereka.
Sebagai contoh, zakat mal terdiri atas uang, emas, surat berharga, penghasilan profesi, dan lain-lain, sebagaimana yang terdapat dalam UU No 23/2011 tentang Pengelolaan Zakat, Peraturan Menteri Agama No 52 Tahun 2014 yang telah diubah dua kali dengan perubahan kedua adalah Peraturan Menteri Agama No 31/2019, dan pendapat Syaikh Dr. Yusuf Al-Qardhawi serta para ulama lainnya. Demikian pula, jika ada anak yang lahir sebelum matahari terbenam pada akhir Ramadan, ia tetap dikenai zakat fitrah. Dalam Ihya Ulumuddin, Al-Ghazali menyebutkan, seorang suami dikenai kewajiban untuk membayar zakat fitrah istrinya, anak-anaknya, budaknya, atau dapat disebut setiap anggota keluarga yang menjadi tanggungannya.