Laporan Keuangan Yayasan Rumah Zakat Indonesia. - Rumah Zakat kembali mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk laporan keuangan di tahun 2018. Selain itu Rumah Zakat sebagai lembaga amil nasional mendapat akreditasi A pada audit syariah kementerian agama di tahun 2018, dengan nilai akreditasi 99,62 dan kepatuhan syariah 97,22," tutur Nur Efendi.Selama 2018 Rumah Zakat telah menyalurkan ZIS dari para donatur ke 1.183 Desa Berdaya yang tersebar di seluruh Indonesia serta 5 negara.

Ada sebanyak 168.252 penerima manfaat yang telah mendapatkan layanan dari empat rumpun program Rumah Zakat, yaitu kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan.Hal ini dapat dicapai atas sinergi 524.036 donatur pada tahun tersebut. Di tahun ini Rumah Zakat menargetkan dapat memberdayakan lebih banyak penerima manfaat di 1.440 Desa Berdaya.Adapun di bulan Ramadhan ini, Rumah Zakat memiliki program spesial yakni Ramadhan Berdaya, yang bertujuan untuk menghadirkan kebahagiaan bagi 319.700 penerima manfaat yang ada Desa Berdaya.Angka ini naik 50% dari tahun sebelumnya. Program-program spesial tersebut antara lain, Ramadhan Bebas Hutang, Janda Berdaya, Bingkisan Lebaran Keluarga, Kado Lebaran Yatim, Syiar Quran, dan Berbagi Buka Puasa.Untuk mencapai target pemberdayaan di seluruh Indonesia, Rumah Zakat pun bekerja sama dengan berbagai pihak, dari swasta hingga pemerintah. Nur Efendi menuturkan bahwa kerja sama yang dibangun dengan berbagai stakeholder ini salah satu bentuk kepercayaan terhadap Rumah Zakat.

"Kami sangat berterima kasih kepada para donatur yang telah mempercayakan ZIS-nya melalui Rumah Zakat. Untuk itu kami berkomitmen akan terus meningkatkan layanan dan memberikan kemudahan kepada para donatur dengan membuat layanan chatboth 2.0 yang kami beri nama Rania," pungkas Nur.Rania atau @raniabot merupakan sebuah technology customer service berbasis Artificial Intellegence.

Rania salah satu inovasi layanan dari Rumah Zakat untuk semakin memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi donatur mendapatkan informasi, berkonsultasi, dan berdonasi di Bulan Suci Ramadhan 1440 H ini.

laporan keuangan rumah zakat wtp 15 kali berturut-turut

Laporan Keuangan Yayasan Rumah Zakat Indonesia. laporan keuangan rumah zakat wtp 15 kali berturut-turut

Laporan keuangan Rumah Zakat pada tahun 2020 kembali meraih predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Dengan demikian sudah 15 kali berturut-turut Rumah Zakat mendapatkan opini tertinggi dalam bidang audit keuangan.

Salah satu tantangan bagi pengelola zakat adalah memperoleh kepercayaan dari masyarakat. Sehingga dengan melakukan audit keuangan dapat meningkatkan kepercayaan terhadap Rumah Zakat.

Selain itu Rumah Zakat sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional juga mendapat akreditasi A pada audit syariah kementerian agama di tahun 2018, dengan nilai akreditasi 99,62 dan kepatuhan syariah 97,22. Di tahun 2020, Rumah Zakat bersama para donatur berupaya membantu 190.820 penerima manfaat terdampak Covid-19 melalui program Bersama Hadapi Corona, mulai dari program edukasi, kesehatan, jaminan sosial, ekonomi dan ketahanan pangan.

Sementara itu Rumah Zakat juga berpartisipasi aktif dalam merespon bencana yang terjadi di Indonesia. Sebanyak 2.914 relawan kemanusiaan beraksi di 257 titik bencana untuk membantu 126.146 penerima manfaat. Para relawan di lapangan selalu berkoordinasi dengan tim Basarnas dan juga pemda setempat sehingga aksi yang dilakukan dapat lebih optimal,” tutur Nur Efendi.

Evaluasi Penerapan PSAK No. 45 Pada Yayasan Kitabisa, ICW

Namun demikian, berdasarkan hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa banyak organisasi nirlaba di Indonesia belum mematuhi secara penuh PSAK No.45. Hal ini menjadi dilematis mengingat besarnya jumlah dana yang dikelola oleh organisasi tersebut dan tuntutan masyarakat selaku donatur atas pengelolaan dananya. Metode penelitian deskriptif dilakukan dengan teknik analisis kualitatif dan studi kepustakaan yang sifatnya menguraikan, menggambarkan serta membandingkan suatu data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, Laporan Keuangan Yayasan Kitabisa, ICW dan Rumah Zakat pada tahun 2017 telah sesuai dengan ketentuan yang tercantum pada PSAK No.45. Ketidaksesuaian yang sering terjadi diantaranya mengenai penyajian Aset Tetap, Klasifikasi Aset Neto dalam Laporan Posisi Keuangan, penyajian Perubahan Aset Neto dalam Laporan Aktivitas, serta Pengungkapan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan yang masih belum menyajikan informasi secara detail atas pos dan akun yang disajikan. Abstract: Financial statements of nonprofit organizations are very useful if the information presented is understandable, comparable and reliable.

However, based on the results of previous studies showing that many non-profit organizations in Indonesia have not complied fully with PSAK No.45. Descriptive research methods is done with qualitative analysis techniques and library studies that describing, elaborating and comparing data.

The results of the study show that overall, the Financial Statements of the Kitabisa Foundation, ICW and Rumah Zakat in 2017 are in accordance with the provisions stated in PSAK No.45.

Penerapan Akuntansi Zakat Pada Kantor Pusat Yayasan Rumah

JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

Related Posts

Leave a reply