Hukum Zakat Fitrah Bagi Bayi Yang Baru Lahir Pada Malam Takbiran Idul Fitri Adalah. - Jelang Hari Raya Idul Fitri, setiap umat Muslim wajib membayar zakat fitrah. Kalau Bunda diprediksi melahirkan di malam takbir, sebenarnya harus membayarkan zakat bayinya atau enggak sih?Melansir NU Online, anak yang lahir di akhir Ramadhan dengan kondisi sebagian anggota tubuhnya keluar sebelum matahari tenggelam, dan sebagian lainnya keluar pada malam Idul Fitri, maka tidak wajib dibayarkan zakat fitrahnya, Bun.
Kondisi itu adalah orang tersebut harus menemui bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri. "Kalau orang itu menemui bulan Ramadan tapi tidak ketemu dengan hari raya maka orang itu tak wajib bayar zakat atau menemui hari raya tapi tidak menemui Ramadan maka zakat fitrah itu menjadi tidak wajib," jelas Buya Yahya.
Buya Yahya memberi contoh, seseorang yang menemui bulan Ramadan terus pas waktu magrib di saat sebelum hari raya meninggal maka tidak wajib membayar zakat fitrah.
Termasuk bayi yang lahir setelah terbenamnya matahari pada malam 1 Syawal maka hukumnya sudah wajib dizakatkan. Lafadz Bacaan Niat Zakat Fitrah untuk Diri Sendiri dan Keluarga serta Orang yang Diwakilkan.
"Sedangkan Imam Abu Hanifah radhiallahu anhu mengatakan bahwa titik awal wajibnya zakat fitrah adalah saat terbit fajar keesokan harinya. Jadi bila bayi lahir pada tanggal 1 Syawwal pagi hari setelah matahari terbit, harus dikeluarkan zakat fithrahnya," kata Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat MA dikutipiNews.id, Senin (10/5/2021).
Bagi seorang Muslim yang sudah mampu secara ekonomi, mereka memang diwajibkan menyisihkan sebagian hartanya untuk diberikan kepada mereka yang berhak menerimanya. Namun, bagaimana hukum zakat fitrah bagi seorang bayi yang baru lahir? Sehingga, dapat disebutkan bahwa bayi baru lahir yang lahir sebeum 1 Syawal atau Idul Fitri sudah diwajibkan membayar zakat fitrah, Ma.
Takbir Idul Fitri dimulai sejak Maghrib malam tanggal 1 Syawal sampai selesai Shalat ‘Id. Takbiran atau mengucapkan takbir "Allahu Akbar" merupakan salah satu amalan sunah saat Idul Fitri. An-Nawawi as-Syafii dalam Al Majmu 5/48 mengatakan, “Pendapat mayoritas ulama adalah tidak ada takbiran saat malam Id.
Contoh dari Nabi Saw, "takbiran" atau mengucapkan kalimat takbir dilakukan dalam perjalanan menuju tempat shalat Id, bukan malam hari sebelum hari lebaran. Atas dasar ayat tersebut, sebagian ulama membolehkan takbiran di masjid atau "malam takbiran". Takbiran pada saat idul fitri dimulai sejak maghrib malam tanggal 1 syawal sampai selesai shalat ‘id.
Beliau tetap bertakbir sampai sahalat selesai. Beliau tetap melanjutkan takbir hingga imam datang.” (HR.
Riwayat dari beliau ada 2 lafadz takbir:. Ibn Hajar mengatakan: Takbir Salman Al Farisi ra diriwayatkan oleh Abdur Razaq dalam Al Mushanaf dengan sanad shahih dari Salman.
Takbiran dengan lafadz yang panjang di atas tidak ada dalilnya, namun juga tidak ada larangan untuk diucapkan, sehingga hukumnya mubah (boleh).
Ustadz Abdul Somad alias UAS menjelaskan kewajiban seseorang membayar zakat fitrah, yang pada awalnya tidak mampu menjadi mampu karena menerima zakat dari orang pada waktu ini. SERAMBINEWS.COM - Jika ada bayi yang lahir di bulan Ramadhan, wajibkah dibayar zakat fitrah untuknya?
Simak Penjelasan dari Ustadz Abdul Somad dan Buya Yahya berikut. Sementara dari waktu wajib inilah, dapat diketahui siapa saja yang wajib membayar zakat ini, termasuk bagi bayi yang baru lahir. Baca juga: Siapa Saja yang Wajib Bayar Zakat Fitrah?
Ini Penjelasan UAS & Buya Yahya. Yang wajib bayar zakat fitrah, kata UAS, ialah siapa saja yang hidup pada waktu wajib tersebut. Pada bayi baru lahir, menurut Buya Yahya, jika waktu kelahirannya setelah magrib, maka tidak wajib dibayar zakat fitrah untuknya.
Karena bayi ini sudah sempat bertemu dengan Ramadhan dan juga hari raya. Maka tidak wajib baginya untuk bayar zakat fitrah, karena hanya menemui hari raya,".
Dia (bayi) sempat temui ramadhan, bertemu hari raya, wajib zakat fitrah," terang Buya Yahya.
