Bayar Zakat Online Negeri Pahang. Hairunnizam Wahid, Sanep Ahmad dan Radiah Abdul Kader. ‘Pengagihan Zakat Oleh Institusi Zakat Kepada Lapan Asnaf : Kajian di Malaysia’. Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan Pustaka. Majlis Agama Islam dan Adat Melayu Perak.http://www.maiamp.gov.my/.

Majlis Agama Islam Negeri Johor.http://www.maij.gov.my/. International Journal of Islamic and Civilizational Studies vol.

Pusat Zakat Melaka. Pusat Zakat Sabah.http://www.zakat.sabah.gov.my/.

EKONOMI POLITIK INSTITUSI ZAKAT: SATU PENELITIAN

Bayar Zakat Online Negeri Pahang. EKONOMI POLITIK INSTITUSI ZAKAT: SATU PENELITIAN

However, for those states that do not have the monarch as Melaka, Sabah, Sarawak and Penang, zakat management is under the responsibility of His Majesty the Yang Di-Pertuan Agong (SPBA). Even so, the state of Malacca, Kuala Lumpur, Pahang, Negeri Sembilan, Selangor and Penang, management and administration is carried out by the institution's corporate charity. Based on these issues, the study was conducted to identify and analyze the political economy of charity institutions in Penang.

Minangkabau

Bayar Zakat Online Negeri Pahang. Minangkabau

Perantauan orang Minangkabau membuka ke tanah semenanjung menurut perkiraan sepanjang bukti yang ada baik dinegeri sembilan maupun di Minangkabau, dapat diduga telah bermula pada abad ke 15 masehi melalui rantau nan tigo kubang aie tersebut, membawa kebudayaan bersawah ladang dan adat perpatih ? Tersebut sebuah perkabaran di Minangkabau bahwa orang Baipuh seorang Pahlawan bernama Marajo ALam mengadakan perjalanan, menjadi orang besar di Air hitam ( sekarang tidak didiami lagi ) didaerah bukit tiga puluh mempunyai sebuah meriam bertulis Raja gagak dan sebuah Tambo Loyang ( masih dijajaki ). Ternyata nama-nama suku tersebut adalah nama-nama Negeri Luak nan tigo di Minang kabau.

Atas perantauan orang Minangkabau dari suriah landar tersebut terbukalah Alam Negeri Sembilan dengan adat perpatihnya tak lekang dek panas tak lapuk dek hujan, biar mati anak, jangan mati adat. demikianlah ungkapan adat perpatih yang diamalkan orang di Negeri Sembilan.

Bila Kerajaan Johor sedang menghadapi musuh dari luar dan Negeri Sembilan yang berdiri sendiri-sendiri tersebut dikacau oleh Perampok Lanun, Johor pun melepaskan naungan nya dengan bersepakat kesembilan buah Negeri itu dan disetujui oleh kerajaaan Johor untuk menjemput seorang anak raja dari Minangkabau Pagaruyung. Sementara itu menurut perjalanan sejarah Zaman, tiga dari 9 Negeri sembilan tersebut lepas dari ikatan Negeri Sembilan, bernaung dan langsung dikuasai oleh negeri-negeri disekelilingnya. Sedangkan Tampin di dalam Luak Rembau berdiri sendiri, walaupun masih didalam kesatuan serta adat Negeri Sembilan. Sebelum berangkat melaluiUjian fisik dan batin dari daulat Pagaruyung, dengan menidurkan semalaman diatas batu kasur beralaskan daun jelatang niru bertempat dibawah beringin tiga sakti di Gudam balai Janggo dalam Koto Pagaruyungdi Bawah Bukit batu patah dengan adat upacara Diraja. dengan membawa sehelai rambut gombak dikepala Yam Tuan Abdul Jalil, bertolak menuju tanah semenanjung Malaka. Di istana besar Srimenanti Negeri Sembilan sampai saat ini masih tersimpan dan menjadi kebesaran kerajaan rambut sehelai sebati .

Yang dipertuan Abdul Jalal Johan Berdaulat Sultan ALam Muningsyah I bertahta tahun 1719-1780 M. Yam Tuanku Basusu Ampek, anak Y.D Abdul Jalil Johan berdaulat bertahta tahun 1780-1798 M. Yan Tuanku Bawang Raja Alam Minangkabau, saudara Y.D Basusu Ampek bertahta tahun 1798-1803 M. Yang dipertuan Hitam Raja Alam Bagagarsyah Johan Berdaulat, cucu Y.D Basusu Ampek bertahta tahun 1804-1849 M. Raja terakhir ini wafat dalam pembuangan Belanda di betawi.

Dimakamkan di MAngga Dua Tanah Abang, Oleh Pemerintah Republik Indonesia Ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional. Dengan mangkatnya yang dipertuan Alam Bagagarsyah Johan Berdaulat, tiada lagi pernah seorang raja Alam Minangkabau yang ditabalkan, Istanapun telah habis terbakar dan peralatan istana telah di angkat oleh Belanda dan dibagi-bagikan paa saat permulaan penangkapan beliau tahun 1823. Tahun 1947 ditumbuhkan ( pada permulaan Kemerdekaan RI) sebuah Majelis Tertinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau (MTKAAM).

Tahun 1983 Kerapatan Adat Nagari tersebut ditetapkan dan diatur dengan peraturan Daerah Tingkat I Sumatera Barat. Hubungan dan pertalian kebudayaan dimaksud selalu berlanjut ditandai ditandai dengan beberapa peristiwa, baik secara pesendirian maupun secara jabatan timbal balik seperti telah dimulai oleh Tan Seri Datuk Samad Bin Idris tang berasal dari Luak tanah Datar Minangkabau ( Bekas Menteri Belia dan Sukan ) Datok Rais yatim, ( bekas Menteri besar N. S. dan sekarang / menteri Luar Negeri Malaysia ), yang berasal dari Sipisang Luak Agam. Tuan Haji Muhammad bin H. Umar, kaki tangan khusus yang dipertuan Besar di Istana Besar sari Menanti yang berasal dari Buo Luak Tanah Datar.

Tuanku yang dipertuan besarpun telah melawat ke Sumatera Barat tahun 1970. Begitupun sebaliknya dari pihak Minangkabu telah pernah mengadakan hubungan dan kunjungan berkunjung seperti Alm. B. Burhanuddin Walikota Bukittinggi dalam rangka pembicaraan mengenai rencana perwujudan Kota Kembar Bukittingi-Seremban -Negeri Sembilan.

Related Posts

Leave a reply