Bagaimana Hukumnya Menyerahkan Zakat Fitrah Pada Pertengahan Ramadan. Berikut adalah 5 waktu yang perlu kamu ketahui ketika menunaikan zakat fitrah:. Waktu wajib: Waktu wajib pembayaran zakat fitrah, yaitu saat seseorang mendapatkan sebagian atau sedikit Bulan Ramadhan dan sedikit Bulan Syawal, atau malam takbiran. Waktu Jawaz: Rentang waktu ini adalah ketika masuk bulan Ramadhan sampai sebelum shalat Idul Fitri. Waktu ini sangat sempit, sehingga umat islam harus berhati-hati jika merekomendasikan membayar zakat fitrah di waktu ini. Waktu Makruh: Waktu makruh pembayaran zakat fitrah mulai tepat sejak selesai shalat Idul Fitri sampai sebelum matahari terbenam di tanggal 1 Syawal. Waktu Haram: Pembayaran zakat fitrah yang dilakukan setelah lewat 1 Syawal masuk dalam kategori waktu haram.
Bila pembayaran zakat fitrah dilakukan pada waktu haram, zakatnya terbilang qadha (mengada).
Zakat fitrah ini dikeluarkan setelah terbenamnya matahari di akhir dari bulan Ramadan sampai sebelum dilaksanakan shalat Idulfitri. Karena jika dikeluarkan setelah shalat Idulfitri, maka tidak terhitung zakat lagi, tetapi menjadi sedekah.
فرض رسول الله صلى الله عليه وسلم زكان الفطر طهرة للصائم من اللغو والرفث وطعمة للمساكين، فمن أداها قبل الصلاة فهي زكاة مقبولة ومن أداها بعد الصلاة فهي صدقة من الصدقات. Di dalam kitab Ibanatul Ahkam syarah Bulugil Maram yang disusun oleh Hasan Sulaiman An Nuri dan Alawi Abbas al Maliki (Beirut: Darul Fikri, 2008 M. Juz 2, h. 250) telah dirangkum pendapat empat mazhab dalam masalah waktu pelaksanan membayar zakat fitrah .
Menurut imam Abu Hanifah dan Malik, zakat fitrah itu wajib dilaksanakan mulai dari terbitnya fajar di hari Idulfitri karena hal ini adalah waktu yang ditentukan dengannya fitrah yang hakiki, dan karena waktu yang dekat dengan seorang hamba, maka janganlah didahulukan waktu kewajibannya ini dengan sehari sebelumnya. Adapun menyegerakan pembayaran zakat fitrah sebelum waktunya, menurut imam Syafi’i boleh dilakukan mulai awal bulan Ramadan, karena ada sebabnya.
Sedangkan menurut imam Malik dan Ahmad boleh menyegerakan zakat fitrah sehari atau dua hari saja. Sementara itu menurut pengikut imam Abu Hanifah boleh menyegerakan zakat fitrah secara mutlak, tidak ada pemisah antara satu masa dengan masa yang lain menurut pendapat yang shahih, karena sebab wajibnya ditunaikannya zakat telah ada yakni orang yang wajib diberi nafkahnya.
Tetapi disunahkannya dibayarkan sebelum melaksanakan shalat Idulfitri sebagaimana hadis Nabi Saw.
Buya Yahya jelaskan hukum bayar zakat fitrah sebelum hari raya dan batas waktunya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian zakat fitrah adalah zakat yang wajib diberikan oleh umat Islam setiap setahun sekali saat Idul Fitri, yang berupa makanan pokok sehari-hari seperti beras dan jagung. Baca juga: Dosa Besar Pasutri Lakukan Hubungan Intim Siang Hari saat Puasa, Buya Yahya Tegas Beri Peringatan. Buya Yahya menjelaskan orang yang wajib menunaikan zakat fitrah harus memenuhi dua syarat. Contoh lainnya, orang yang tidak menemui Ramadhan namun menemui hari raya, yakni bayi yang baru lahir di waktu maghrib malam hari raya, maka hukumnya menunaikan zakat fitrah juga tidak wajib. Jika menemui salah satu syaratnya misalnya Ramadhan atau hari raya maka zakat fitrahnya sah.
Baca juga: Jumatan Kedua di Ramadhan 2022, Ustadz Abdul Somad dan Adi Hidayat Ingatkan Sunnah Tahiyatul Masjid. "Agar zakat fitrah yang diberi dapat mengenyangkan orang yang diberi di hari itu, sehingga saat hari raya tiba mereka bisa ikut berhari raya tanpa bingung mencari nafkah," papar Buya Yahya.