Shalat Tarawih Delapan Rakaat Dilandasi Dari Hadits Yang Diriwayatkan Oleh. Shalat tarwih dengan 8 rakaat adalah dilandasi hadis rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh AISYAH (A). Aisyah adapah putri Khalifah Abu Bakar Ash-Siddiq yang juga merupakan istri Nabi Muhammad SAW.

Adapun hadis yang diriwayatkan Aisyah mengenai shalat tarwih ini adalah sebagai berikut:. Beliau shalat empat rakaat, maka jangan ditanya tentang bagusnya dan lamanya.

Ketika Aisyah ditanya shalat tarwih Nabi Muhammad SAW maka ia menjawab keseluruhan jumlah rakaat adalah 8, di mana Rasul shalat dengan salam per empat rakaat. Lalu ditambahkan dengan 3 rakaat terakhir yang menurut ulama adalah witir.

Dalil Mengerjakan Salat Tarawih 8 Rakaat, Hadisnya Sahih

Shalat Tarawih Delapan Rakaat Dilandasi Dari Hadits Yang Diriwayatkan Oleh. Dalil Mengerjakan Salat Tarawih 8 Rakaat, Hadisnya Sahih

Di antara amalan sunah yang paling identik dengan Ramadan adalah salat Tarawih. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa beribadah di malam Ramadan karena iman kepada Allah dan mengharap pahala, maka ia dihapus dosanya yang telah lampau” (HR. Pendapat kedua ini paling mudah dikerjakan, umumnya pengikut Muhammadiyah mengerjakan 8 rakaat salat Tarawih.

Berikut adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Aisyah RA sebagai landasan hukumnya. Dari A’isyah, istri Nabi Muhammad SAW, ia berkata, "Rasulullah pernah melakukan salat pada waktu antara setelah selesai Isya yang dikenal orang dengan ‘Atamah hingga Subuh sebanyak sebelas rakaat di mana beliau salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau salat witir satu rakaat.” (HR.

salat tarawih 8 rakaat dilandasi dari hadits yang diriwayatkan oleh

Shalat Tarawih Delapan Rakaat Dilandasi Dari Hadits Yang Diriwayatkan Oleh. salat tarawih 8 rakaat dilandasi dari hadits yang diriwayatkan oleh

Bagaimana dengan 8 Rakaat ? Bagaimana dengan 8 Rakaat ?Adapun mereka yang berpendapat bahwa salat tarawih 8 rakaat berpegang pada Hadits Sayyidah A’isyah tentang Salat Witir: “Rasulullah SAW tidak pernah menambahi, baik pada bulan Ramadhan maupun selain bulan Ramadhan, dari 11 rakaat.” (HR Bukhari dan Muslim).

Menurut kelompok pendukung tarawih 8 rakaat, 11 rakaat yang dimaksud pada hadis ini adalah 8 rakaat tarawih dan 3 rakaat witir. Dari segi sanad, hadits ini tidak diragukan lagi keshahihannya.

Karena diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari, Imam Muslim dan lain-lain (muttafaq ‘alaih). Hanya saja, penggunaan hadis ini sebagai dalil salat tarawih perlu dikoreksi ulang. Semoga menjawab pertanyaanmu.

Salat Tarawih, 20 Atau 8 Rakaat? Ini Penjelasannya

Shalat Tarawih Delapan Rakaat Dilandasi Dari Hadits Yang Diriwayatkan Oleh. Salat Tarawih, 20 Atau 8 Rakaat? Ini Penjelasannya

Perlu diketahui bahwa pencetus pertama salat tarawih adalah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam (SAW). Pengasuh Ponpes Al-Fachriyah, Tangerang, Habib Ahmad bin Novel Jindan menjelaskan secara rinci perihal salat tarawih ini.

Sebagaimana diriwayatkan Abdurrahman bin Abdul Qari, Beliau berkata: “Ketika aku keluar bersama Sayyidina Umar bin Khattab di malam Ramadhan maka kami mendapati kaum muslimin mengerjakan salat Tarawih dengan sendiri-sendiri dan ada juga yang berjamaah dengan sekelompok orang. Para imam madzhab mengambil pendapat sama, tentang 20 rakaat, sebagaimana diriwayatkan Imam Al Baihaqi dengan sanad yang shahih, dari As-Saib bin yazid Radhiallahu Anhu, Beliau berkata: “Sesungguhnya dahulu para sahabat mendirikan salat tarawih di zaman Umar 20 rakaat”.

Adapun Imam Malik RA mengerjakan 36 rakaat karena mengikuti apa yang di kerjakan Ahli Madinah. Adapun mereka yang berpendapat bahwa salat tarawih 8 rakaat berpegang pada Hadits Sayyidah A’isyah tentang Salat Witir: “Rasulullah SAW tidak pernah menambahi, baik pada bulan Ramadhan maupun selain bulan Ramadhan, dari 11 rakaat.” (HR Bukhari dan Muslim).

Bagi yang sering menjadikan hadis ini sebagai dalil salat tarawih, biasanya tidak membacanya secara utuh.

Hadis Shalat Tarawih 8 dan 20 Rakaat Ternyata Dhaif, Bagaimana

Shalat Tarawih Delapan Rakaat Dilandasi Dari Hadits Yang Diriwayatkan Oleh. Hadis Shalat Tarawih 8 dan 20 Rakaat Ternyata Dhaif, Bagaimana

Dengan demikian, dapat kita ketahui bahwa hadis yang menyatakan bahwa Rasulullah Saw melakukan shalat tarawih sebanyak dua puluh rakaat maupun delapan rakaat, itu tidak benar adanya jika kemudian ada yang berpendapat seperti itu dengan menggunakan dalil hadis riwayat Imam at-Thabrani tersebut, maka tidak bisa dijadikan landasan. menyukai shalat malam pada saat bulan Ramadhan dengan tanpa memerintahkan sahabat untuk menjadikannya ibadah wajib.

Dalam hadis tersebut terdapat salah seorang sahabat bernama Ubay bin Ka’ab, beliau diperintahkan oleh Khalifah ‘Umar ra. dalam bukunya yang berjudul Hadis-Hadis Bermasalah menyebutkan bahwa untuk menjawab pertanyaan di atas, terdapat dua pendekatan. Kemudian, di dalam hadis tersebut juga tidak terdapat persoalan ijtihadiyah, dan semua sahabat menyetujuinya.

Adakah Shalat Tarawih 8 Rakaat?Thariqat Sarkubiyah

Shalat Tarawih Delapan Rakaat Dilandasi Dari Hadits Yang Diriwayatkan Oleh. Adakah Shalat Tarawih 8 Rakaat?Thariqat Sarkubiyah

Kalau kita cermati bahwasannya Shalat Taraweh 20 roka’at tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW akan tetapi pernah dilakukan oleh para Sahabat Nabi SAW, khususnya Khulafaur Rosyidin yang sunnah mereka adalah termasuk Sunnahnya Rasulullah SAW. Yang harus disadari fitnah perpecahan terjadi bukan karena seseorang tidak melakukan taraweh atau melakukan taraweh dengan bilangan tertentu akan tetapi perpecahan terjadi karena kesombongan sebagian orang yang begitu mudah menyalahkan dan membid’ahkan orang lain dan ulama terdahulu. Maka kami perlu untuk menghadirkan pemahaman ulama terdahulu (Salaf) agar ada pencerahan bagi semua yang sering berprasangka buruk kepada sesama kaum muslimin.

Dan makna witir pada asalnya digunakan untuk 1, seperti disebutkan dalam hadits shohih riwayat Imam Muslim :. Sebab di situ Sayyidah Aisyah ra tidak bertanya : “Wahai Rasulullah apakah engkau tidur sebelum melakukan Shalat Witir 3 roka’at?”.

Sehingga bisa diambil kesimpulan bahwasannya Shalat Witirnya Rasulullah SAW di luar bulan Ramadhan saja hingaa sampai 11 roka’at seperti yang dikatakan oleh kebanyakan Ulama atau sampai 13 roka’at seperti yang dikatakan oleh sebagian kecil ulama. Sungguh ini sangat bertentangan dengan himbauan Rasulullah untuk memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan. Hadits ini sangat sesuai dengan riwayat yang mengatakan bahwa Shalat Witirnya Rasulullah SAW adalah sampai 13 roka’at.

Maka bisa disimpulkan dengan pasti bahwa riwayat dari Sayyidah Aisyah r.a itu adalah tentang Shalat Witirnya Rasulullah SAW. Sungguh ini bertentangan dengan himbauan beliau sendiri agar kita memperbanyak ibadah termasuk Shalat di malam Ramadhan.

Pro Kontra Salat Tarawih 8 atau 20 Rakaat? Ini Penjelasan dan

Shalat Tarawih Delapan Rakaat Dilandasi Dari Hadits Yang Diriwayatkan Oleh. Pro Kontra Salat Tarawih 8 atau 20 Rakaat? Ini Penjelasan dan

Perlu diketahui, salat tarawih dilakukan di malam hari, yakni sesudah shalat isya hingga menjelang subuh. HR Bukhari menyebutkan barang siapa beribadah di malam bulan Ramadan karena Iman kepada Allah dan mengharap pahala, maka ia dihapus dosanya yang telah lampau.

Salat tarawih delapan rakaat didasarkan atas Hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Aisyah. Terdapat pula riwayat lain dari Ab Salamah Ibn Abd ar-Raman, bahwa ia bertanya kepada Aisyah mengenai salat Rasulullah di bulan Ramadan.

Beberapa tabiin meriwayatkan salat tarawih dikerjakan dengan 20 rakaat pada masa pemerintahan Umar bin Khattab. Sedangkan Yahya bin Said al-Qathan menyatakan Umar memerintahkan seseorang menjadi imam salat Tarawih dengan umat Islam sebanyak 20 rakaat. Imam Tirmidzi sendiri pernah berkata mayoritas ulama mengikuti riwayat Umar, Ali dan sahabat Rasulullah yang lainnya sebanyak 20 rakaat.

Keputusan untuk melakukan salat tarawih berapa rakaat kembali kepada pribadi Anda masing-masing.

Mengapa Jumlah Rakaat Tarawih Berbeda-beda? Ini

Mulanya pemahaman akan adanya shalat tarawih di bulan Ramadhan ini adalah bentuk riil dari hadits Nabi:. Dalam sebuah hadits riwayat Imam Muslim, disebutkan Nabi shalat di masjid Nabawi pada suatu malam Ramadhan.

Imam Ibnu Qudamah mencatat dalam al-Mughni bahwa sebab perbedaan ini adalah dasar hadits dan riwayat sahabat yang digunakan. Artinya: Diriwayatkan dari Abu Salamah, ia pernah bertanya kepada Aisyah: “Bagaimana shalat Nabi Muhammad di bulan Ramadhan?”.

Bila Anda hendak memilih delapan, dua puluh, atau lebih banyak dari itu, ketahuilah bahwa tidak ada keterangan eksplisit dalam hadits Nabi seputar jumlah rakaat tarawih.

Related Posts

Leave a reply