Sebutkan 4 Tabi'in Yang Meriwayatkan Tarawih 20 Rakaat. Selain itu, keistimewan bulan Ramadan adalah diwajibkan bagi umat muslim untuk menjalankan puasa sebulan penuh, dan akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu, seperti tercantum dalam hadis riwayat Bukhari. Di samping berpuasa ada satu ibadah Qiyamullail yang dimuliakan Allah SWT bagi umat muslim yaitu salat tarawih. Ada dalil salat tarawih yang dikerjakan dengan delapan rakaaat adalah hadis Nabi Muhammad SAW diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari dari Aisyah R.A. Dari Aisyah, istri Nabi SAW (diriwayatkan bahwa) ia berkata, "Pernah Rasulullah melakukan salat pada waktu antara setelah selesai Isya yang dikenal orang dengan ‘Atamah hingga Subuh sebanyak sebelas rakaat di mana beliau salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau salat witir satu rakaat [H.R Muslim]. Sementara, beberapa tabiin meriwayatkan pengerjaan salat tarawih dengan jumlah 20 rakaat pada masa pemerintahan Umar bin Khattab. Sedangkan Yahya bin Said al-Qathan menyatakan, "Umar memerintahkan seseorang menjadi imam salat Tarawih dengan umat Islam sebanyak 20 rakaat" (Riwayat Ibnu Abi Syaibah, al-Mushannaf, 2/163). Ustaz Adi Hidayat menyampaikan, sedianya salat Tarawih merupakan bentuk pengabdian, ketundukan, dan kepatuhan hamba ke pada Sang Pencipta, Allah SWT.

Ibadah ini hanya disediakan Allah pada bulan Ramadan. Bahkan ada rahasia keajaiban salat tarawih pada tiap-tiap malamnya.

Dihadiskan dengan sangat jelas, Allah SWT menyimpan pahala dan kenikmatan besar lainnya bagi yang menjalankan salat tarawih. Ustaz Adi Hidayat yang juga Direktur Quantum Akhyar Institute itu menyampaikan, melihat keterangan hadis dari Sayyidah Aisyah radhiyallau 'anha yang tercantum dalam kitab sahih Imam al-Bukhari tentang sifat salat malam nabi Muhammad SAW.

shalat tarawih 20 rakaat dilakukan sejak zaman khalifah

Sebutkan 4 Tabi'in Yang Meriwayatkan Tarawih 20 Rakaat. shalat tarawih 20 rakaat dilakukan sejak zaman khalifah

Shalat tarawih 20 rakaat dilakukan sejak zaman khalifah Umar Bin Khattab. Dari Buku Saku Sukses Ibadah Ramadhan yang diterbitkan tahun 2017, beberapa tabiin meriwayatkan pengerjaan salat tarawih dengan jumlah 20 rakaat pada masa pemerintahan Umar bin Khattab . Artinya : “Shalat malam di bulan Ramadhan tidaklah dibatasi oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan bilangan tertentu. Tatkala ‘Umar mengumpulkan manusia dan Ubay bin Ka’ab ditunjuk sebagai imam, dia melakukan shalat sebanyak 20 raka’at kemudian melaksanakan witir sebanyak tiga raka’at.

Doa yg dibaca pada setiap selesai shalat tarawih dapat disimak di brainly.co.id/tugas/4279652.

Siapa Saja yang Termasuk Tabi'in?

Sebutkan 4 Tabi'in Yang Meriwayatkan Tarawih 20 Rakaat. Siapa Saja yang Termasuk Tabi'in?

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Secara kebahasaan, tabiin merupakan bentuk jamak dari tabi' artinya yang mengikuti. Orang-orang atau orang-orang Islam yang pernah berjumpa dengan sahabat Nabi Muhammad SAW dan meninggal dalam keadaan iman.

Menurut Al-Khatib al Baghdadi (sejarawan dari Baghdad yang hidup pada abad ke-4 hijriyah), seorang muslim dapat dikatakan sebagai tabiin jika pernah bersahabat Nabi SAW, jadi bukan sekedar pernah berjumpa saja. Para ulama ahli hadis membagi generasi tabiin ini dalam beberapa tingkatan (tabaqat) berdasarkan kualitas sahabat yang pernah dijumpainya. pengelompokkan tabaqat tabiin sangat relatif dan lebih sulit serta berbeda pengelompokkan tabaqat sahabat yang didasarkan atas keikut sertaannya pada peristiwa peristiwa penting yang dialami Rasulullah SAW.

Untuk tabaqat pertama, para ulama sepakat memberi batasan bahwa mereka adalah tabi'in yang pernah berjumpa dan bersahabat dengan sepuluh sahabat yang dijanjikan Rasulullah SAW akan masuk surga. Tabi'in yang paling akhir wafatnya ialah Khalaf bin Khalifah (wafat tahun 181 Hijriyah), karena ia sempat berjumpa dengan Abu Tufail di Mekah. Nafi' Maula bin Amr (wafat 117 Hijriyah) pada mulanya adalah hamba Ibnu Umar yang mengabdi kepada majikannya selama tiga tahun sebelum dimerdekakan.

Ia juga dikenal sebagai rawi (periwayat) hadis dan ulama fikih Madinah. dam/disarikan dari buku Ensiklopedi Islam terbitan Ichtiar Baru Van Hoeve Jakarta.

Salat Tarawih, 20 Atau 8 Rakaat? Ini Penjelasannya

Sebutkan 4 Tabi'in Yang Meriwayatkan Tarawih 20 Rakaat. Salat Tarawih, 20 Atau 8 Rakaat? Ini Penjelasannya

Perlu diketahui bahwa pencetus pertama salat tarawih adalah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam (SAW). Pengasuh Ponpes Al-Fachriyah, Tangerang, Habib Ahmad bin Novel Jindan menjelaskan secara rinci perihal salat tarawih ini. Sebagaimana diriwayatkan Abdurrahman bin Abdul Qari, Beliau berkata: “Ketika aku keluar bersama Sayyidina Umar bin Khattab di malam Ramadhan maka kami mendapati kaum muslimin mengerjakan salat Tarawih dengan sendiri-sendiri dan ada juga yang berjamaah dengan sekelompok orang.

Para imam madzhab mengambil pendapat sama, tentang 20 rakaat, sebagaimana diriwayatkan Imam Al Baihaqi dengan sanad yang shahih, dari As-Saib bin yazid Radhiallahu Anhu, Beliau berkata: “Sesungguhnya dahulu para sahabat mendirikan salat tarawih di zaman Umar 20 rakaat”. Begitu juga yang diriwayatkan Imam Malik bin Anas Radhiyallahu Anhu di dalam kitabnya Al Muwaththo’ dari Yazid bin Rumman RA berkata: “Sesungguhnya dahulu para sahabat mendirikan salat tarawih di zaman Sayyidina Umar 23 rakaat”. Adapun Imam Malik RA mengerjakan 36 rakaat karena mengikuti apa yang di kerjakan Ahli Madinah. Dalam Kitab Mukhtasor Almuzani Imam Syafi’i berkata: “Aku telah mendapati Ahli Madinah mengerjakan salat tarawih 36 rakaat, tetapi Aku lebih suka 20 karena mengikuti apa yang telah diriwayatkan dari Sayyidina Umar bin Khattab. Adapun mereka yang berpendapat bahwa salat tarawih 8 rakaat berpegang pada Hadits Sayyidah A’isyah tentang Salat Witir: “Rasulullah SAW tidak pernah menambahi, baik pada bulan Ramadhan maupun selain bulan Ramadhan, dari 11 rakaat.” (HR Bukhari dan Muslim). Bagi yang sering menjadikan hadis ini sebagai dalil salat tarawih, biasanya tidak membacanya secara utuh.

Shalat Tarawih Berapa Rakaat? Berikut Tata Cara dan Dalilnya

Sebutkan 4 Tabi'in Yang Meriwayatkan Tarawih 20 Rakaat. Shalat Tarawih Berapa Rakaat? Berikut Tata Cara dan Dalilnya

Lalu muncul pertanyaan, sebenarnya shalat tarawih berapa rakaat? HR Bukhari menyebutkan barang siapa beribadah di malam bulan Ramadan karena Iman kepada Allah dan mengharap pahala, maka ia dihapus dosanya yang telah lampau.

Shalat tarawih delapan rakaat didasarkan atas Hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Aisyah. Dari Aisyah, istri Nabi Muhammad Saw, (diriwayatkan bahwa) ia berkata, "Pernah Rasulullah melakukan salat pada waktu antara setelah selesai Isya yang dikenal orang dengan atamah hingga subuh sebanyak sebelas rakaat di mana beliau salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau salat witir satu rakaat".

Terdapat pula riwayat lain dari Ab Salamah Ibn Abd ar-Raman, bahwa ia bertanya kepada Aisyah mengenai shalat Rasulullah di bulan Ramadan. Kemudian beliau salat tiga rakaat" (H.R Bukhari dan Muslim). Beberapa tabiin meriwayatkan shalat tarawih dikerjakan dengan 20 rakaat pada masa pemerintahan Umar bin Khattab. Salah satunya, Said bin Yazid yang menyampaikan, Umar mengumpulkan umat Islam di bulan Ramadan dengan Imam Ubay bin Ka’b dan Tamim al-Dari, dengan 21 rakaat [dalam riwayat lain 23 rakaat]. Baca Juga: Bacaan Doa Ziarah Kubur Sesuai Sunnah Rasul Latin dan Artinya. Sedangkan Yahya bin Said al-Qathan menyatakan Umar memerintahkan seseorang menjadi imam salat Tarawih dengan umat Islam sebanyak 20 rakaat.

Seperti Makkah-Madinah, ASWAJA dan Ulama Salaf Sepakat

Sebutkan 4 Tabi'in Yang Meriwayatkan Tarawih 20 Rakaat. Seperti Makkah-Madinah, ASWAJA dan Ulama Salaf Sepakat

Al-Khiraqi (w. 334 H) menuliskan dalam kitab Matan Al-Khiraqi 'ala Mazhabi Abi Abdillah Ahmad bin Hanbal Asy-Syaibani atau yang lebih dikenal dengan nama Mukhtashar Al-Khiraqi sebagai berikut :. Kemudian dilanjutkan oleh Generasi Tabi'in sampai pada masa Para Imam Madzhab, berikut ini adalah penjelasan rinci tentang hal tersebut:. Ketika para Sahabat mengetahui sebab tidak keluarnya Rasulullah SAW itu karena khawatir Shalat Tarawih itu diwajibkan kepada mereka bukan karena pada Qiyamullail tersebut ada pelanggaran secara Syariat, sehingga malam berikutnya para Sahabat tetap pergi ke Masjid dan melakukan Shalat di Masjid.

"خرجت مع عمر بن الخطاب رضي الله عنه ليلة في رمضان إلى المسجد، فإذا الناس أوزاع متفرقون يصلي الرجل لنفسه، ويصلي الرجل فيصلي بصلاته الرهط، فقال عمر رضي الله عنه: إني أرى لو جمعت هؤلاء على قارئ واحد لكان أمثل، ثم عزم فجمعهم على أبي بن كعب، ثم خرجت معه ليلة أخرى والناس يصلون بصلاة قارئهم، قال عمر: (نعمت البدعة هذه والتي ينامون عنها أفضل من الذين يقومون يريد آخر الليل وكان الناس يقومون أوله). Nabi Muhammad SAW ketika memutuskan untuk tidak keluar di malam ketiga Ramadhan hanya karena khawatir Qiyamullail tersebut diwajibkan atas mereka.

Sedangkan setelah Nabi Muhammad SAW wafat sehingga turunnya Wahyu tentang suatu Hukum itu telah terhenti, pun di sana tiada satu hal yang mencegah mereka untuk Shalat berjama'ah pada satu Imam di Masjid, terlebih dalam jama'ah itu tentunya lebih sempurna dalam hal kekhusyu'an dan lebih banyak pula pahalanya dari pada Shalat sendirian. Yang menarik bahwa pendiri perserikatan Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan, semasa hidup beliau juga melakukan shalat tarawih sebanyak 20 rakaat, sebagaimana disebutkan oleh Prof. Dr. Ali Mustafa Ya’qub, MA.

M. Hasyim Asy’ari pendiri Jam’iyah Nahdhatul Ulama, juga melaksanakan shalat tarawih sebanyak 20 rakaat di masa hidupnya.

Shalat Tarawih Berapa Rakaat? Berikut Tata Cara dan Dalilnya

Sebutkan 4 Tabi'in Yang Meriwayatkan Tarawih 20 Rakaat. Shalat Tarawih Berapa Rakaat? Berikut Tata Cara dan Dalilnya

HR Bukhari menyebutkan barang siapa beribadah di malam bulan Ramadan karena Iman kepada Allah dan mengharap pahala, maka ia dihapus dosanya yang telah lampau. Shalat tarawih delapan rakaat didasarkan atas Hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Aisyah.

Terdapat pula riwayat lain dari Ab Salamah Ibn Abd ar-Raman, bahwa ia bertanya kepada Aisyah mengenai shalat Rasulullah di bulan Ramadan. Beberapa tabiin meriwayatkan shalat tarawih dikerjakan dengan 20 rakaat pada masa pemerintahan Umar bin Khattab. Baca Juga: Bacaan Doa Ziarah Kubur Sesuai Sunnah Rasul Latin dan Artinya. Sedangkan Yahya bin Said al-Qathan menyatakan Umar memerintahkan seseorang menjadi imam salat Tarawih dengan umat Islam sebanyak 20 rakaat.

Imam Tirmidzi sendiri pernah berkata mayoritas ulama mengikuti riwayat Umar, Ali dan sahabat Rasulullah yang lainnya sebanyak 20 rakaat. Keputusan untuk melakukan shalat tarawih berapa rakaat kembali kepada pribadi Anda masing-masing.

Related Posts

Leave a reply