Lebaran Jatuh Pada Hari Apa. SKB 3 Menteri menerangkan bahwa lebaran 2022 akan jatuh pada tanggal 2-3 Mei 2022 di hari Senin dan Selasa. Meski sudah tercantum dalam kalender, namun masyarakat tetap harus menunggu putusan sidang isbat guna mengetahui penetapan puasa dan Idul Fitri tahun 2022.
Melansir situs Kemenag, sidang isbat penentuan puasa dan Idul Fitri tetap dilaksanakan meskipun dalam keadaan pandemi. Mereka dapat melihatnya melalui live streaming di website dan medsos Kemenag serta zoom meeting dengan kuota yang terbatas. Sidang ini hanya dihadiri secara fisik oleh perwakilan MUI, DPR, serta Menag. Kemudian, sidang diawali dengan pembacaan laporan oleh Direktur Urusan Agama Islam tentang hasil rukyatul hilal dari seluruh Indonesia.
Terakhir, hasil sidang isbat akan diumumkan secara terbuka oleh Menag melalui konferensi pers.
BERITA DIY - Lebaran 2022 jatuh pada tanggal berapa? Simak jadwal 1 Syawal 1443 H versi Muhammadiyah, prediksi NU, pemerintah di sini.
Sebagaimana diketahui, organisasi masyarakat (ormas) Muhammadiyah sudah menetapkan awal puasa 1 Ramadhan 2022 jatuh pada hari ini, Jumat, 2 April 2022. Sementara itu, pemerintah melalui Kementerian Agama menetapkan awal puasa pada besok Sabtu, 3 April 2022 berdasarkan hasil sidang Isbat yang digelar kemarin. Baca Juga: Cek Hasil Sidang Isbat Kemenag 1 Ramadhan 1443 H Awal Puasa 2022 di Sini, Hilal Tak Terlihat di Wilayah Ini.
Lebaran Idul Fitri jatuh pada tanggal 1 Syawal 1443 H. Pemerintah baru akan menetapkan jadwal lebaran dengan kembali menggelar sidang Isbat pada 29 Ramadhan 1443 H nanti. Namun, Muhammadiyah sudah terlebih dahulu menetapkan lebaran 2022 jatuh pada tanggal 1 Mei 2022. Penetapan 1 Syawal 1443 H versi Muhammadiyah jatuh pada tanggal 1 Mei 2022 ini tertuang dalam MAKLUMAT NOMOR 01/MLM/I.0/E/2022 TENTANG PENETAPAN HASIL HISAB RAMADAN, SYAWAL, DAN ZULHIJAH 1443 HIJRIYAH.
Umat Islam di Indonesia menantikan jadwal puasa Ramadhan dan Hari Idul Fitri (Lebaran) 2022. Sampai saat ini Pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) belum menetapkan kapan jatuhnya permulaan puasa atau 1 Ramadhan 1443 Hijriah dalam kalender Masehi.
Di sisi lain, organisasi massa Islam Muhammadiyah memberikan perkiraan permulaan puasa Ramadhan dan Idul Fitri 2022. Menurut prediksi dalam Kalender Islam Global 1443 H yang diterbitkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, awal puasa Ramadhan 2022 diperkirakan akan jatuh pada Sabtu, 2 April 2022. Menurut Kalender Islam Global itu, 30 Ramadhan 1443 Hijriah atau hari terakhir puasa akan jatuh pada Minggu, 1 Mei 2022. Akan tetapi, Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah menyatakan sampai saat ini model Kalender Islam Global 1443 Hijriah masih merupakan purwarupa. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kapan Puasa Ramadhan dan Idul Fitri 2022?
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Agama (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penetapan 1 Syawal 1442 Hijriyah pada, Selasa (11/5/2021) atau bertepatan 29 Ramadan 1442 H. Karena masih pandemi Covid-19, sidang isbat dilakukan mengikuti protokol kesehatan, sehingga tidak semua perwakilan hadir secara fisik di kantor Kemenag. "Isbat awal Syawal digelar 11 Mei 2021 atau 29 Ramadan 1442 H secara daring dan luring," ujar Dirjen Bimas Islam Kemenag Kamaruddin Amin seperti dikutip dari keterangan resmi Kementerian Agama beberapa hari lalu.
Menurut Kamaruddin, panitia juga menyiapkan aplikasi pertemuan dalam jaringan (zoom meeting), baik untuk peserta sidang maupun media. Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Agus Salim menambahkan, tahapan sidang isbat dilakukan sebagaimana awal Ramadan lalu. Sesi pertama dimulai pada pukul 16.45 WIB, berupa pemaparan posisi hilal Awal Syawal 1442H oleh anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag Cecep Nurwendaya.
Setelah Salat Magrib, sidang Isbat dipimpin Menag diawali dengan mendengarkan laporan data hisab dan hasil rukyatul hilal. "Hasil sidang isbat akan diumumkan Menteri Agama secara telekonferensi serta disiarkan langsung oleh TVRI sebagai TV Pool dan live streaming medsos Kemenag," tutupnya. Kendati demikian, Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) Thomas Djamaluddin menilai hilal tidak akan terlihat hari ini. "Saat Maghrib nanti mustahil hilal terlihat, karena Bulan sedang terbenam atau ketinggian minus," kata Thomas kepada CNBC Indonesia.
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah memutuskan Hari Raya Idulfitri 1441H/2020M atau 1 Syawal 1440H jatuh pada Minggu (24/5/2020). Keputusan itu disampaikan Menteri Agama Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi dalam keterangan pers seusai sidang isbat yang diselenggarakan, Jumat (22/5/2020). "Sidang isbat secara bulat menyatakan bahwa 1 Syawal 1441H jatuh pada Ahad/Minggu 24 Mei 2020," katanya.
"Pertama, kita telah mendengar paparan Tim Falakiyah Kemenag yang menyatakan tinggi hilal di seluruh Indonesia di bawah ufuk, yaitu berkisar dari minus 5,29 sampai dengan minus 3,96 derajat," ujarnya. Hal ini selanjutnya terkonfirmasi oleh pernyataan para perukyah yang diturunkan Kemenag. Di 80 titik tersebut, tidak ada satu pun perukyah dapat melihat hilal," ujar kata Fachrul. Lebih lanjut, Fachrul berharap, seluruh umat Islam akan berhari raya Idulfitri secara bersama-sama.
Berbeda dengan tahun lalu, Sidang Isbat Awal Syawal 1441H/2020M hanya dihadiri secara fisik oleh Menag, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto, Ketua MUI KH Abdullah Jaidi, dan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kamaruddin Amin.Sementara para pimpinan ormas, pakar astronomi, Badan Peradilan Agama, serta para pejabat Eselon I dan II Kementerian Agama lainnya mengikuti jalannya sidang isbat melalui media konferensi video.
Pemerintah RI tetapkan Lebaran jatuh pada Rabu 6 Juli. Pemerintah Indonesia menetapkan bahwa Idul Fitri 1 Syawal 1437 H jatuh pada Rabu, 6 Juli 2016.
Keputusan ini disampaikan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, setelah digelar sidang penentuan Lebaran di kantor Kementerian Agama, di Jakarta, pada Senin (04/07). "Bulan Ramadan digenapkan menjadi 30 hari ... 1 Syawal jatuh pada lusa, hari Rabu, 6 Juli 2016," kata Lukman kepada para wartawan.
Lukman menjelaskan, acuan kesepakatan sidang adalah perhitungan hisab dan metode rukyat berdasarkan laporan petugas yang melakukan pengamatan atas penampakan bulan baru.
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/1278191/original/037311300_1467266270-Khasiat-Membaca-Alquran.jpg)
