Kapan Umat Islam Merayakan Idul Fitri. Idul Fitri menjadi hari yang ditunggu-tunggu umat Islam selepas puasa Ramadhan. REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Idul Fitri menjadi hari yang ditunggu-tunggu umat Islam selepas menjalankan ibadah Puasa Ramadhan.

Puasa Ramadhan merupakan perintah Allah swt kepada umat manusia untuk menguatkan iman, peduli sosial, dan semakin mencintai alam semesta. Dilansir dari Raw story, makna Idul Fitri secara harfiah adalah festival atau perayaan. Mengapa hari raya Islam dilakukan dua kali dalam setahun? Idul Fitri berarti hari raya berbuka puasa, puasa wajib bagi umat Islam selama satu bulan penuh sejak matahari terbit hingga matahari terbenam. Selain itu juga untuk memperingati turunnya Alquran kepada Nabi Muhammad SAW. Di saat yang bersamaan umat Islam akan saling mengucapkan selamat Idul Fitri dengan berjabat tangan dan pelukan formal.

Idulfitri

Kapan Umat Islam Merayakan Idul Fitri. Idulfitri

Selama perayaan, biasanya masyarakat berkunjung ke rumah-rumah tetangga ataupun saudaranya untuk bersilaturahmi, yang dikenal dengan "halalbihalal",[10] memohon maaf dan keampunan kepada mereka. Orang tua dan anak laki-laki pergi ke masjid atau lapangan terbuka, tradisi ini disebut Eidgah, salat Id, berterimakasih kepada Allah karena diberi kesempatan beribadah pada bulan Ramadan dengan penuh arti. Setelah salat, ada kutbah di mana imam memberikan nasihat bagi jemaahnya dan biasanya didorong untuk mengakhiri setiap kebencian ataupun kesalahan lampau yang mungkin mereka punya.

Empire State Building di New York City, Amerika Serikat, memancarkan lampu-lampu berwarna hijau sebagai penghormatan terhadap hari raya Idulfitri pada tanggal 12-14 Oktober 2007. Perbedaan inilah yang menyebabkan penetapan Idulfitri selalu berubah di dalam kalender Masehi, yakni terjadi perubahan 11 hari lebih awal setiap tahunnya.

Sejarah Perayaan Idul Fitri dari Zaman Nabi Muhammad Hingga Kini

Kapan Umat Islam Merayakan Idul Fitri. Sejarah Perayaan Idul Fitri dari Zaman Nabi Muhammad Hingga Kini

KHAZANAH ISLAM – Perayaan Idul Fitri bagi umat Muslim nampaknya seperti hal wajib yang tidak boleh terlewatkan. Hal itu terbukti bagaimana antusiasnya Rasulullah SAW dalam menyambut Idul Fitri, namun tentu saja beliau tidak menanggalkan syariat agama atau berlebih-lebihan atas sesuatu.

Minum-minuman memabukkan, menari, adu ketangkasan termasuk salah satu ritual dalam perayaan kedua hari raya tersebut. Berdasarkan buku Ensiklopedi Islam, kedua hari raya tersebut sejatinya berasal dari zaman Persia Kuno.

Segala kebaikan yang tercurah dari jiwa-jiwa umat Muslim selama Ramadhan, sejatinya sangat terasa pada hari raya Idul Fitri bagi semua elemen. Sehingga bisa dikatakan, perayaan Idul Fitri dapat melingkupi kebahagiaan bagi seluruh umat Muslim dari berbagai kalangan.

Sedangkan Ege Yayinlari dalam Discover Islamic Art in the Mediterranean menyebutkan, para sultan Dinasti Mamluk (1250-1517 Masehi) di Mesir membagikan pakaian, hadiah, dan uang kepada masyarakat saat perayaan Idul Fitri. Sedangkan semasa periode Kesultanan Ottoman di Turki, ada tradisi membunyikan meriam setiap malam 1 Syawal dalam menyambut Idul Fitri. Sehingga bukan hal sulit bagi masyarakat Jawa ketika itu mengikuti apa yang diajarkan Sunan Kalijaga. Hadits of The Day Dari Abdurrahman bin 'Auf radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: Jika seorang wanita selalu menjaga shalat lima waktu, juga berpuasa sebulan (di bulan Ramadhan), serta bersungguh-sungguh menjaga kemaluannya (dari perbuatan zina), dan benar-benar taat pada suaminya.

Umat Islam akan Merayakan 2 Kali Idul Fitri dalam Setahun

Kapan Umat Islam Merayakan Idul Fitri. Umat Islam akan Merayakan 2 Kali Idul Fitri dalam Setahun

VIVA – Umat Islam dunia akan mengalami dua kali Ramadhan dan dua Idul Fitri dalam satu tahun pada 2030. Artinya, pada tahun tersebut umat Islam juga merayakan 3 kali hari raya, yakni 2 Idul Fitri dan 1 Idul Adha. Kepala Eksekutif Grup Astronomi Dubai Hassan Ahmed Al Hariri mengatakan bahwa mengamati dua kali Ramadhan dalam satu tahun tidak boleh dianggap sebagai fenomena semata, karena kalender Islam – yang terpaku pada tahun Bulan atau Qomariyah – secara konsisten bergerak sekitar 11 hari lebih pendek dari tahun Matahari atau Hijriah. Baca: Bambang Brodjonegoro Pamit dari Menristek ke Bukalapak.

Untuk setiap tahun berlalu, dan tergantung pada penampakan hilal Bulan, Ramadhan mundur sekitar 10 atau 11 hari dari tanggal semula. "Tahun 2030, umat Islam akan mengalami bulan Ramadhan dua kali. Kedua, tanggal 26 Desember 2030 untuk Tahun Hijriah 1452 atau satu hari setelah Hari Raya Natal," kata dia, seperti dikutip dari Esquireme, Minggu, 2 Mei 2021. Hassan melanjutkan, kalender diciptakan oleh manusia agar bisa menggunakannya sebagai tolak ukur dan penghitung waktu.

Ia juga menunjukkan bahwa sebagai kalender Hijriah berisi 354 hari, yaitu 11 hari lebih sedikit dari Gregorian atau Masehi, kedua sistem kalender pada akhirnya akan datang lingkaran penuh dan mengulangi diri mereka sendiri.

Umat Muslim Cina merayakan Idul Fitri di Beijing

Kapan Umat Islam Merayakan Idul Fitri. Umat Muslim Cina merayakan Idul Fitri di Beijing

Umat Muslim Cina merayakan Idul Fitri di Beijing. 26 Juni 2017.

Masjid Niujie di ibu kota Beijing menjadi salah satu tempat salat Id dan silaturahmi bagi umat Islam di negara itu dan para pendatang dari berbagai negara.

Related Posts

Leave a reply