Kapan Takbiran Idul Fitri Berakhir. Hal ini tertulis dalam Quran surat Al Hajj ayat 28 di mana Allah SWT meminta agar mereka berdzikir menyebut nama-Nya. Dikutip dari buku 'Pintar Hadits Edisi Revisi' karya Syamsul Rijal Hamid, menurut Imam Malik dan Imam Syafi'i takbir Idul Adha dilaksanakan sejak Dzuhur pada hari raya Idul Adha.
Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafik, orang-orang musyrik membencinya. Sedangkan menurut Imam Syafi'i, takbir dimulai sejak terbenam matahari di hari akhir Ramadhan sampai dimulainya khotbah.
Lalu, hukum bertakbir hari kedua sunnah dan diucapkan tidak terbatas pada waktu-waktu tertentu, tetapi berlaku untuk semua waktu.
Oleh karena itu Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:. إذا نابكم شيء في صلاتكم فليسبح الرجال ، ولتصفق النساء.
Takbir dimulai sejak matahari terbenam pada malam Id, apabila bulan (Syawal) sudah diketahui sebelum magrib, misalnya ketika Ramadan sempurnakan tiga puluh hari, atau telah ditetapkan rukyah hilal syawal. Yakni ketika orang-orang mulai shalat Id, maka selesailah waktu takbir.".
Imam Syafi’i rahimahullah dalam kitab Al-Umm mengatakan, "Allah Tabaraka Wa Ta’ala berfirman di bulan Ramadan, ‘‘Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu.". Dan mengagungkan Allah ketika telah sempurna atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu. Sementara orang yang bermukim, (bertakbir) pada setiap kondisi, dan dimana saja mereka berada.
Dari Nafi’ bin Jubair biasanya beliau mengeraskan takbir ketika berangkat ke tempat shalat pada hari Id. Terdapat riwayat dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma, biasanya beliau berangkat ke tempat shalat pada hari raya Idul Fitri ketika matahari terbit.
Di tempat shalat, beliau tetap bertakbir hingga imam duduk.
BincangSyariah.Com – Memperbanyak bacaan takbir merupakan salah satu hal yang sunah dilakukan pada malam Idulfitri. Pada malam tersebut semua umat islam mengagungkan kebesaran nama Allah SWT. di masjid, rumah, jalanan dan pasar. Sebagaimana dalam firman Allah berikut ini.
Hal itu merupakan salah satu cara umat islam untuk menyemarakkan dan menyambut hari raya. “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa keluar hendak shalat pada hari raya ‘Idulfitri, lantas beliau bertakbir sampai di lapangan dan sampai salat hendak dilaksanakan. Ketika salat hendak dilaksanakan, beliau berhenti dari bertakbir.” (HR. Ibnu Qudamah dalam al-Mughni mengatakan bahwa takbir yang dilakukan setelah salat lima waktu di hari raya itu khusus setelah salat Idul Adha, yaitu dimulai sejak subuh hari Arafah hingga sore terakhir di hari Tasyriq.
Adapun secara muthlaq, takbir Iduladha dimulai sejak melihat hilal Dzulhijjah hingga akhir hari Tasyriq. Demikian pula penjelasan Imam Nawawi dalam al-Majmu’ bahwa itu khusus untuk Iduladha, sedangkan takbiran pada hari raya Idulfitri berakhir sampai waktu didirikannya salat Id.
Takbir muqoyyad adalah takbir yang dikumandangkan setelah menunaikan sholat fardhu. Adapun takbir mursal adalah takbir yang dikumandangkan kapanpun dan dimanapun.
Kemudian beliau menjelaskan di dalam kitab Roudhotu At-Tholibiin wa Umdatu Al-Muftiin bahwa takbir pada hari raya Idul Adha dimulai sejak maghrib malam hari raya dan berakhir hingga waktu Ashar pada akhir hari Tasyriq yaitu tanggal 13 Dzulhijjah. Baca Juga: Cuitan Presiden Jokowi Soal Muazin Dibully Netizen, TGB Sampaikan Pesan Menohok. Madzhab Hanbali :.
Imam Ibnu Qudamah di dalam kitab Al-Mughni mengatakan bahwa takbir pada hari raya idul adha dikumandangkan sejak fajar hari Arafah dan berakhir hingga waktu Ashar pada akhir hari Tasyriq yaitu tanggal 13 Dzulhijjah. Dan ini adalah pendapat imam Ahmad Bin Hanbal.
Baca Juga: 3 Juta Buruh Terkena PHK, Kejadian Tahun Lalu Itu Kembali Membayangi, PPKM Darurat Sangat Berdampak. Dari penjelasan ulama diatas maka dapat kita ambil kesimpulan bahwa mayoritas ulama salaf mengatakan bahwasanya takbir pada hari raya Idul Adha itu berakhir sampai waktu Ashar pada akhir hari Tasyriq yaitu tanggal 13 Dzulhijjah. ***.
Al Baqarah: 185)Ayat ini menjelaskan bahwasanya ketika orang sudah selesai menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadlan maka disyariatkan untuk mengagungkan Allah dengan bertakbir. Dari Nafi: “Dulu Ibn Umar bertakbir pada hari id (ketika keluar rumah) sampai beliau tiba di lapangan.
Dari Muhammad bin Ibrahim (seorang tabi’in), beliau mengatakan: “Dulu Abu Qotadah berangkat menuju lapangan pada hari raya kemudian bertakbir. c. Imam Al Bukhari mengatakan: “Dulu Ibn Umar dan Abu Hurairah pergi ke pasar pada tanggal 1 – 10 Dzulhijjah.
e. Disebutkan oleh Ibn Hajar bahwa Ad Daruqutni meriwayatkan: “Dulu Abu Ja’far Al Baqir (cucu Ali bin Abi Thalib) bertakbir setiap selesai shalat sunnah di Mina.” (Fathul Bari 3/389). Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Anas bin Malik bahwa para sahabat ketika bersama nabi pada saat bertakbir, ada yang sedang membaca Allahu akbar, ada yang sedang membaca laa ilaaha illa Allah, dan satu sama lain tidak saling menyalahkan… (Musnad Imam Syafi’i 909).
Menyambut Hari Raya Idul Fitri, Muslim disunnahkan membaca takbir sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas nikmat yang telah diberikan. Imam Ibnu Qudamah di dalam kitab Al-mughni menyebutkan bahwa takbiran boleh dilakukan secara berjamaah dengan suara yang keras sebagai bentuk syiar dan untuk mengingatkan orang lain. "Dari penjelasan tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwasanya bertakbir atau takbiran pada hari raya itu boleh dilakukan secara berjamaah maupun dengan sendirian," katanya dikutip iNews.id, Rabu (12/5/2021).
Imam Nawawi di dalam kitab Roudhotu At-Tholibiin wa Umdatu Al-Muftiin menyebutkan bahwa Para ulama juga biasanya menambahkan lafadz takbir dengan redaksi sebagai berikut :. Jadi setelah khutbah ied disampaikan maka takbir pada hari raya idhul fitri sudah tidak dianjurkan lagi untuk dikumandangkan.