Kapan Mulai Takbir Idul Fitri. Takbiran pada saat idul fitri dimulai sejak maghrib malam tanggal 1 syawal sampai selesai shalat ‘id. Al Baqarah: 185)Ayat ini menjelaskan bahwasanya ketika orang sudah selesai menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadlan maka disyariatkan untuk mengagungkan Allah dengan bertakbir.

Dari Nafi: “Dulu Ibn Umar bertakbir pada hari id (ketika keluar rumah) sampai beliau tiba di lapangan. Dari Muhammad bin Ibrahim (seorang tabi’in), beliau mengatakan: “Dulu Abu Qotadah berangkat menuju lapangan pada hari raya kemudian bertakbir.

demikian pula, takbiran ini bisa dilakukan di rumah, jalan, kantor, sawah, pasar, lapangan, masjid, dst. c. Imam Al Bukhari mengatakan: “Dulu Ibn Umar dan Abu Hurairah pergi ke pasar pada tanggal 1 – 10 Dzulhijjah.

e. Disebutkan oleh Ibn Hajar bahwa Ad Daruqutni meriwayatkan: “Dulu Abu Ja’far Al Baqir (cucu Ali bin Abi Thalib) bertakbir setiap selesai shalat sunnah di Mina.” (Fathul Bari 3/389). Bahkan sebagian ulama mengucapkan lafadz takbir yang tidak ada keterangan dalam riwayat hadis. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Anas bin Malik bahwa para sahabat ketika bersama nabi pada saat bertakbir, ada yang sedang membaca Allahu akbar, ada yang sedang membaca laa ilaaha illa Allah, dan satu sama lain tidak saling menyalahkan… (Musnad Imam Syafi’i 909).

Ibnul Mulaqin mengatakan: “Takbiran setelah shalat wajib dan yang lainnya, untuk takbiran Idul Fitri maka tidak dianjurkan untuk dilakukan setelah shalat, menurut pendapat yang lebih kuat.” (Al I’lam bi Fawaid Umadatil Ahkam: 4/259).

Takbiran Idul Adha Sampai Kapan ya? Ini Batas Waktu dan Lafadz

Kapan Mulai Takbir Idul Fitri. Takbiran Idul Adha Sampai Kapan ya? Ini Batas Waktu dan Lafadz

Hal ini tertulis dalam Quran surat Al Hajj ayat 28 di mana Allah SWT meminta agar mereka berdzikir menyebut nama-Nya. Dikutip dari buku 'Pintar Hadits Edisi Revisi' karya Syamsul Rijal Hamid, menurut Imam Malik dan Imam Syafi'i takbir Idul Adha dilaksanakan sejak Dzuhur pada hari raya Idul Adha.

Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafik, orang-orang musyrik membencinya. Sedangkan menurut Imam Syafi'i, takbir dimulai sejak terbenam matahari di hari akhir Ramadhan sampai dimulainya khotbah.

Lalu, hukum bertakbir hari kedua sunnah dan diucapkan tidak terbatas pada waktu-waktu tertentu, tetapi berlaku untuk semua waktu.

KAPAN TAKBIR HARI RAYA IDUL FITRI DIMULAI DAN DIAKHIRI

Kapan Mulai Takbir Idul Fitri. KAPAN TAKBIR HARI RAYA IDUL FITRI DIMULAI DAN DIAKHIRI

Oleh karena itu Nabi sallallahu alaihi wa sallam bersabda:. إذا نابكم شيء في صلاتكم فليسبح الرجال ، ولتصفق النساء. Takbir dimulai sejak matahari terbenam pada malam Id, apabila bulan (Syawal) sudah diketahui sebelum magrib, misalnya ketika Ramadan sempurnakan tiga puluh hari, atau telah ditetapkan rukyah hilal syawal. Yakni ketika orang-orang mulai shalat Id, maka selesailah waktu takbir.". Imam Syafi’i rahimahullah dalam kitab Al-Umm mengatakan, "Allah Tabaraka Wa Ta’ala berfirman di bulan Ramadan, ‘‘Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu.". Dan mengagungkan Allah ketika telah sempurna atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu.

Sementara orang yang bermukim, (bertakbir) pada setiap kondisi, dan dimana saja mereka berada. Dari Nafi’ bin Jubair biasanya beliau mengeraskan takbir ketika berangkat ke tempat shalat pada hari Id.

Terdapat riwayat dari Ibnu Umar radhiallahu anhuma, biasanya beliau berangkat ke tempat shalat pada hari raya Idul Fitri ketika matahari terbit. Di tempat shalat, beliau tetap bertakbir hingga imam duduk.

Takbir Idul Adha, Berbeda dari Takbir Idul Fitri

Kapan Mulai Takbir Idul Fitri. Takbir Idul Adha, Berbeda dari Takbir Idul Fitri

Walaupun, keduanya berasal dari kata Id yang berarti kembali bersih dan sama-sama memiliki sunnah mengumandangkan takbir. Baca Juga: Bupati Karanganyar Bolehkan Warganya Salat Idul Adha di Masjid dan Lapangan. Sunnah mengumandangkan takbir muqayyad dimulai sejak setelah shalat subuh pada hari Arafah tanggal 9 Dzulhijjah sampai setelah salat ashar di akhir hari Tasyriq pada 13 Dzulhijjah. Baca Juga: Program Kambing Gratis untuk Penghafal Al Quran di Bekasi. Kesimpulannya, takbir Idul Adha menyandang dua istilah, yakni mursal dan muqayyad karena waktu pelaksanaannya.

Dua Jenis Takbir Idul Fitri atau Idul Adha

menurut Ibrahim Al Bajuri dari akar kata) yang berarti kembali. Artinya, di waktu ini setiap hamba kembali menjadi bersih. Idul fitri yaitu kembali bersih setelah menjalankan ibadah puasa selama sebulan penuh, sedangkan idul adha merupakan kembali bersih bagi orang-orang yang menjalankan ibadah haji.Dalam kedua hari raya ini, di antara amalan yang disunahkan bagi umat Islam adalah menghidupkan malam hari raya dengan ibadah.

Dalam sebuah hadits disebutkan:“Barangsiapa yang menghidupkan malam hari raya, Allah akan menghidupkan hatinya di saat hati-hati orang sedang mengalami kematian. (Lihat: Ibrahim Al Bajuri, Hasyiyah al-Bajuri, [Thaha Putra], h:227)Minimal, dalam menghidupkan malam id, seseorang bisa menjalankan shalat isya' berjamaah serta niat kuat ingin menjalankah shalat shubuh berjamaah. Lebih baik lagi menjalankan ibadah-ibadah lain seperti membaca Al-Qur'an, dzikir dan lain sebagainya.Di antara kesunahan pada hari raya ini adalah mengumandangkan takbir.

Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'I dalammenjelaskan, takbir dalam 'id terbagi menjadi dua macam, yaitudanTakbir mursal adalah takbir yang waktunya tidak mengacu pada waktu shalat, atau tidak harus dibaca oleh seseorang setiap usai menjalankan ibadah shalat, baik fardu maupun sunnah. Baik lelaki maupun perempuan sama-sama dianjurkan melantunkan takbir, baik saat di rumah, bepergian, di jalan, masjid, pasar, dan seterusnya.Waktu melakukan takbir mursal dimulai dari terbenamnya matahari malam 'id hingga imam melakukan takbiratul ihram shalat 'id, meliputi 'idul fitri maupun 'idul adha.

Itu yang pertama.Yang kedua, takbir muqayyad merupakan takbir yang pelaksanaannya memiliki waktu khusus, yaitu mengiringi shalat, dibaca setelah melaksanakan shalat, baik fardhu maupun sunnah.Waktu pembacaannya adalah setelah sembahyang shubuh hari Arafah (9 Dzulhijjah) hingga ashar akhir hari Tasyriq (13 Dzulhijjah).Adapun shighat takbir sebagai berikut:(Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'i, Fathul Qarib al-Mujib dalam kitab[Thaha Putera]) h. 227-228)Dengan demikian, dapat kita ketahui bahwa takbir pada malam hari raya idul fitri dinamakan takbir mursal. Yang berarti, takbir pada hari raya idul adha menyandang dua istilah, mursal dan muqayyad sebagaimana yang diungkapkan oleh Syaikh Ibrahim Al Bajuri.

Related Posts

Leave a reply