Kapan Lebaran Anak Yatim. Pada bulan Muharram, terdapat dua hari istimewa yang bisa dijadikan ladang amal oleh umat Islam di seluruh dunia. Berlabuhnya kapal Nabi Nuh AS di bukit Zuhdi dengan selamat, setelah dunia dilanda banjir yang menghanyutkan dan membinasakan. Nabi Musa AS dan umatnya kaum Bani Israil selamat dari pengejaran Fir'aun di Laut Merah. Bertepatan pada tanggal ini, umat Islam dapat mendulang amalan baik dengan melakukan sejumlah hal.

Salah satu di antaranya yakni memuliakan anak yatim dengan memberi bantuan, pendidikan, biaya hidup dan mengusap kepalanya.

Hadits Lebaran Anak Yatim Lemah, Bagaimana Kita Bersikap

Kapan Lebaran Anak Yatim. Hadits Lebaran Anak Yatim Lemah, Bagaimana Kita Bersikap

Karena itu, menyantuni anak yatim pada 10 Muharram sudah menjadi semacam tradisi di Indonesia. Sebelum adanya Covid-19, hampir setiap masjid serta majlis taklim selalu mengadakan perayaan tahun baru Islam yang di dalamnya terdapat acara santunan anak yatim.

Sayangnya, menurut Ahmad Zarkasih, hadits-hadits tentang keutamaan menyantuni anak yatim pada 10 Muharram itu kesemuanya dalam status yang dhaif alias lemah. Pada kenyataan, menurut Zarkasih, ulama jumhur membolehkan mengamalkan hadits dhaif dengan beberapa syarat. “Para ulama dari kalangan ahli hadits dan ahli fikih mengatakan: boleh dan disukai mengamalkan hadits dhaif dalam perkara fadhail a’mal, targhib (memotivasi) serta tarhiib (memberikan peringatan) selama haditsnya tidak maudhu’ (palsu).”.

Hal ini sebagaimana disebutkan Imam Ibnu Hajar al-Asqalani, yang dikutip Syekh Shafiyurrahman al-Mubarakafuri dalam kitabnya Mir’atul-Mashabiih Syarh Misykatil-Mashaabiih (1/396) tentang mengamalkan hadits dhaif.

Lebaran Anak Yatim di Tanggal 10 Muharram, Ini Penjelasan Ulama

Kapan Lebaran Anak Yatim. Lebaran Anak Yatim di Tanggal 10 Muharram, Ini Penjelasan Ulama

Momentum 10 Muharram dijadikan sebagai Idul Yatama, berdasarkan anjuran untuk menyantuni anak-anak yatim pada hari tersebut. Di mana pada tanggal tersebut, Beliau menjamu dan bersedekah bukan hanya kepada anak yatim, tapi juga keluarganya. (Kebaikan itu juga adalah) menjadi orang sabar di saat kesulitan, ada marabahaya, serta ….

Dari ayat ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa di antara kebaikan yang disebutkan langsung oleh Allah SWT, adalah bersedekah kepada anak yatim. Dengan demikian, menyantuni dan merawat anak yatim adalah salah satu syariat yang sangat ditekankan karena sampai disebutkan dasarnya dalam Al-Quran. Selama itu merupakan perbuatan yang baik bahkan ada anjurannya dalam agama, maka ia bisa dilakukan kapan saja, termasuk menyantuni anak yatim. Para ulama juga mencoba mengelaborasi apa sebenarnya maksud dari "mengusap kepala anak yatim" (dalam kitab Tanbihul Ghafilin) sehingga ia memiliki pahala yang besar di sisi Allah.

Ibn Hajar al-‘Asqalani dalam Fathul Bari, menyebutkan bahwa mengusap kepala anak yatim memang memiliki keutamaan dan tidak terikat hari Asyura saja. Ia menyebutkan bahwa ada riwayat dari Abu Hurairah r.a. yang disebutkan oleh Imam Ahmad tentang ini.

Demikian penjelasan ulama tentang makna dan dasar dari hari raya atau lebaran anak yatim.

INH Salurkan Hak Anak Yatim Terdampak Pandemi Covid-19

Kapan Lebaran Anak Yatim. INH Salurkan Hak Anak Yatim Terdampak Pandemi Covid-19

Pada momentum lebaran anak yatim yang jatuh pada tanggal 10 Muharram 1443 Hijriah, Lembaga Kemanusian Internasional Networking for Humanitarian (INH) bekerjasama dengan Yayasan Alwasiilah Amanatul Ummah di Cileungsi, Bogor Jawa Barat, Kamis (19/8/2021) menggelar acara pembagian bantuan dari para donatur untuk anak-anak yatim, yang mayoritas orang tuanya meninggal akibat covid-19. BACA JUGA Pemkot Bekasi Mendata Anak Yatim Piatu yang Orangtuanya Meninggal Terjangkit Covid-19. "Ini bukan santunan, melainkan penyaluran hak-hak mereka para anak yatim dari kita semua.

Semoga banyak yang menyadari ini sehingga anak yatim tidak hanya sekali merasakan kebahagiaan. Menurut Supriyanto, bagi masyarakat Muslim, Muharram termasuk salah satu momentum mulia karena menjadi bulan pembuka tahun baru dalam kalender Islam, sehingga menjadi hal yang wajar jika dalam kondisi ini disebut sebagai hari raya umat Islam. "Tanggal 10 Muharram disebut hari raya anak yatim sebagian masyarakat Indonesia bahkan menganggap tanggal 10 Muharram (Asyura) adalah hari raya anak yatim atau Istilah arabnya Idul Yatama sebenarnya hanyalah ungkapan kegembiraan bagi anak-anak yatim, sebab pada saat itu banyak orang yang memberikan perhatian dan santunan kepada mereka," jelasnya. BACA JUGA Pemkot Tangerang Kembali Gelontorkan Bantuan untuk 1.300 Anak Yatim. Dalam kegiatan tersebut, Yayasan Wasiilah juga menghadirkan pembagian sembako untuk para dhuafa dan istri yang ditinggalkan suaminya, bekerja sama dengan para donatur dari berbagai lokasi berbeda. Sementara itu, Manajer Program INH Habibullah Faruq M Mahdi mengatakan, berbeda pada tahun ini santunan anak yatim di fokuskan kepada mereka yang menjadi anak yatim lantaran ditinggal orang tuanya akibat terkena wabah covid-19.

Lebaran Anak Yatim, Ini Makna 10 Muharram yang Perlu Kamu Tahu!

Kapan Lebaran Anak Yatim. Lebaran Anak Yatim, Ini Makna 10 Muharram yang Perlu Kamu Tahu!

Hari Asyura yang bertepatan di 10 Muharram selalu diperingati dengan Lebaran Anak Yatim atau Idul Yatama. Tak cuma merayakan suka cita karena pergantian tahun hijriyah, umat muslim pun turut menyejahterakan anak yatim setiap tanggal 10 muharram dengan memberikannya perhatian dan santunan. Rasul tak cuma menjamu dan bersedekah bagi anak yatim, tapi juga keluarganya. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam kitab Tanbihul Ghafilin bi-Ahaditsi Sayyidil Anbiyaa-i wal Mursalin disebutkan bahwa Rasulullah SAW. Sejatinya untuk berbuat baik ini tak mengenal waktu, dapat dilakukan kapan pun asalkan tetap dengan niat hati yang ikhlas. Idul Yatam sendiri hanya dijadikan sebagai momentun untuk mengingatkan pentingnya beramal shaleh.

Salah satunya yang paling sederhana adalah dengan mengusap kepala anak yatim kita sudah bisa mendapatkan kemuliaan. Umat muslim pun turut merayakan hari Asyura dengan melakukan ibadah puasa sunah, memotong kuku, memperbanyak silaturahmi, dan membaca surah Al Ikhlas sebanyak 1.000 kali.

Banyak Keistimewaan Bulan Muharram, Salah satunya Lebarannya

Kapan Lebaran Anak Yatim. Banyak Keistimewaan Bulan Muharram, Salah satunya Lebarannya

Bahkan salah satu keistimewaannya, sebagian umat Muslim mungkin ada yang menganggap bulan Muharram sebagai lebarannya anak yatim. Ya, ada anggapan bahwa tanggal 10 Muharram adalah hari lebaran untuk anak yatim. Lantas apa yang mendasari hal itu dan bagaimana asal usulnya ? Seperti dikutip dari Republika, Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Nafis memberi penjelasan. Kiai Cholil memaparkan, keidentikkan bulan Muharram dengan lebaran anak yatim didasarkan pada sebuah hadis yang disebut dalam kitab Tanbighul Ghafiliin. "Penyebutan tanggal 10 Muharram sebagai lebaran anak yatim karena ada hadis yang disebutkan dalam kitab Tanbighul Ghafiliin.

Man masaha yadihi ala ro'si yatiim yaum asyuro rofa'allah ta'ala bi kulli sya'rotin darojah," jelasnya. Hadis tersebut menyampaikan, siapa yang menyantuni anak yatim pada hari Asyuro atau tanggal 10 Muharram, maka derajatnya akan dinaikkan oleh Allah SWT.

Sebagian ulama bahkan memberi penilaian bahwa hadis itu maudhu alias palsu. Sebab, di dalam sanad (jalur) hadisnya ada perawi yang kurang dipercaya.

Hadiri Lebaran Anak Yatim, Anies: Pastikan Hidup Mereka Berjalan

Kapan Lebaran Anak Yatim. Hadiri Lebaran Anak Yatim, Anies: Pastikan Hidup Mereka Berjalan

- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri acara Lebaran Anak Yatim. Pastikan kehidupan mereka berjalan baik," ujar Anies dalam acara Lebaran Anak Yatim bersama Baznas (Bazis) DKI Jakarta di Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (14/9/2019).Anies hadir bersama istrinya, Fery Farhati Ganis. Mereka berasal dari sejumlah panti asuhan dan anak yatim yang dipilih Baznas.Selain itu, Anies meresmikan peluncuran aplikasi Bagi Piring.

Aplikasi itu, kata Anies, merupakan bentuk terobosan baru dari pemerintah untuk berbagi rezeki dengan kaum duafa. "Sebuah aplikasi memungkinkan sekarang untuk berbagai pihak memberikan langsung dalam bentuk makanan siap saji.

Lebaran Anak Yatim, Buya Yahya: Anak Yatim Makannya Tidak

Kapan Lebaran Anak Yatim. Lebaran Anak Yatim, Buya Yahya: Anak Yatim Makannya Tidak

SEPUTARTANGSEL.COM – Selain puasa, pada bulan Muharram ada tradisi lain bagi umat muslim di Indonesia, yaitu lebaran anak yatim. Baca Juga: Ahli Virus Wuhan: Mutasi Corona Varian Baru Dapat membunuh Lebih dari Sepertiga yang Terinfeksi. Namun menurut banyak ulama, hadist di atas dan yang sejenis termasuk dhaif atau lemah.

Ahmad Zarkasih dalam bukunya yang berjudul ‘Muharram Bukan Bulan Hijrahnya Nabi’ juga menyatakan demikian.’. Baca Juga: Deddy Corbuzier Umumkan Tak Lagi Pakai Sosial Media dan Podcast, Ada Apa?

Lebaran Anak Yatim adalah Hari Asyura, Adakah Dalilnya

Kapan Lebaran Anak Yatim. Lebaran Anak Yatim adalah Hari Asyura, Adakah Dalilnya

Selama itu merupakan perbuatan yang baik bahkan ada dasarnya dalam agama, maka ia bisa dilakukan kapan saja, termasuk menyantuni anak yatim. Dari ayat ini, kita dapat menarik kesimpulan bahwa di antara kebaikan yang disebutkan langsung oleh Allah Swt., adalah bersedekah kepada anak yatim.

Pertanyaan ini berangkat dari sebuah riwayat yang menunjukkan adanya “momentum” Asyura sebagai hari memberikan perhatian lebih terhadap anak yatim. Selain itu, dari aspek konten (matan) hadisnya, kita segera mengetahui bahwa salah satu ciri sebuah hadis palsu adalah berlimpahnya ganjaran untuk amalan yang sangat sederhana. Meskipun demikian, para ulama tetap mencoba mengelaborasi apa sebenarnya maksud dari mengusap kepala anak yatim sehingga ia memiliki pahala yang besar di sisi Allah. Ibn Hajar al-‘Asqalani dalam Fathul Bari, menyebutkan bahwa mengusap kepala anak yatim – meski tidak terikat hari Asyura saja – itu memang memiliki keutamaan.

Related Posts

Leave a reply