Wirid Setelah Sholat Wajib 5 Waktu. Beliau mengatakan dalam kitab tersebut, bahwa ulama telah bersepakat (ijma') tentang kesunnahan dzikir usai sholat, yang ditopang oleh banyak hadits shahih dengan jenis bacaan yang amat beragam. Berikut ini adalah di antara rangkaian dzikir dan bacaan doa setelah sholat 5 waktu, yang dikutip dari berbagai sumber:. Dilanjutkan dengan membaca :. Memohon perlindungan dari siksa neraka, dengan membaca berikut 3 kali:. Membaca Surat Al-Fatihah kemudian dilanjutkan dengan membaca Ayat Kursi (Al-Baqarah : 255). "Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyum.

Lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh. Wa laa yuhiithuuna bi syai-im min 'ilmihii illaa bimaa syaa-a.

Membaca Doa Berikut. Dengan puji yang sebanding dengan nikmat-Nya dan menjamin tambahannya.

Ya Allah Tuhan Kami, bagi-Mu segala puji dan segala apa yang patut atas keluhuran DzatMu dan Keagungan kekuasaanMu. "Ya Allah! Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan atas diri kami beban yang berat sebagaimana yang pernah Engkau bebankan kepada orang yang terdahulu dari kami. Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan atas diri kami apa yang di luar kesanggupan kami. Ampunilah dan limpahkanlah rahmat ampunan terhadap diri kami ya Allah. Maha suci Engkau, Tuhan segala kemuliaan.

Bacalah Wirid Setelah Sholat Wajib Lima Waktu, Sesuai dengan

Wirid Setelah Sholat Wajib 5 Waktu. Bacalah Wirid Setelah Sholat Wajib Lima Waktu, Sesuai dengan

TRIBUNJABAR.ID - Berikut ini bacaan doa dan dzikir setelah salat wajib lima waktu (Fardhu) atau disebut wirid. Berikut ini doa setelah sholat bacaan latin, arab dan artinya yang dikutip dari Buku Panduan Risalah Tuntunan Shalat Lengkap Kementrian Agama :.

Susunan Bacaan Wirid Sesudah Shalat Lima Waktu

Wirid Setelah Sholat Wajib 5 Waktu. Susunan Bacaan Wirid Sesudah Shalat Lima Waktu

Dzikir tentu bisa dilakukan kapan saja, baik dalam hati maupun lisan, salah satunya adalah dzikir setelah melaksanaan sembahyang fardhu. (Baca: Keutamaan Dzikir Setelah Shalat Wajib). Imam Nawawi dalam kitab al-Adzkar pada Bâbul Adzkâr ba‘dash Shalâh mengatakan bahwa ulama telah bersepakat (ijma’) tentang kesunnahan dzikir usai shalat yang ditopang oleh banyak hadits shahih dengan jenis bacaan yang amat beragam.

Berikut ini adalah di antara rangkaian bacaan dzikir sesudah shalat maktubah yang disusun pengasuh Pondok Pesantren Langitan Tuban, KH Muhammad bin Abdullah Faqih (rahimahullâh) sebagaimana dikutip dari Majmû‘ah Maqrûât Yaumiyah wa Usbû‘iyyah. Beliau mengutipnya antara lain dari hadits riwayat Muslim, Bukhari, Abu Dawud, serta kitab Bidâyatul Hidâyah dan lainnya. Membaca istighfar di bawah ini sebanyak tiga kali:.

Ini berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim. Dalam riwayat lain sebagaimana dikutip Bidâyatul Hidâyah:.

Bacaan ini bisa kita temukan dalam riwayat Imam Muslim dan Imam Muslim (muttafaqun ‘alaih). Berdoa agar diberi kemampuan untuk mengingat (dzikir), bersyukur, dan beribadah secara baik kepada Allah:. (tujuh kali bakda maghrib dan shubuh). Disambung dengan penggalan dari Surat Ali Imran:.

Membaca tasbih, hamdala, dan takbir masing-masing sebanyak 33 kali:.

Doa Setelah Salat 5 Waktu Lengkap dan Artinya

Wirid Setelah Sholat Wajib 5 Waktu. Doa Setelah Salat 5 Waktu Lengkap dan Artinya

Suara.com - Umat muslim dianjurkan untuk membaca doa setelah salat 5 waktu. Setelah itu baca doa setelah salat 5 waktu lengkap dan artinya berikut ini:. Baca Juga: 3 Bacaan Sholawat Nabi Lengkap dengan Artinya. Ya Allah Tuhan Kami, bagi-Mu segala puji dan segala apa yang patut atas keluhuran DzatMu dan Keagungan kekuasaanMu. Ya Allah! Ya Allah Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan atas diri kami beban yang berat sebagaimana yang pernah Engkau bebankan kepada orang yang terdahulu dari kami.

Maha suci Engkau, Tuhan segala kemuliaan.

Dzikir-Dzikir Setelah Shalat Wajib

Wirid Setelah Sholat Wajib 5 Waktu. Dzikir-Dzikir Setelah Shalat Wajib

Di dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah diterangkan tentang keutamaan berdzikir kepada Allah, baik yang sifatnya muqayyad (tertentu dan terikat) yaitu waktu, bilangannya dan caranya terikat sesuai dengan keterangan dalam Al-Qur`an dan As-Sunnah, tidak boleh bagi kita untuk menambah atau mengurangi bilangannya, atau menentukan waktunya tanpa dalil, atau membuat cara-cara berdzikir tersendiri tanpa disertai dalil baik dari Al-Qur`an ataupun hadits yang shahih/hasan, seperti berdzikir secara berjama’ah (lebih jelasnya lihat kitab Al-Qaulul Mufiid fii Adillatit Tauhiid, Al-Ibdaa’ fii Kamaalisy Syar’i wa Khatharul Ibtidaa’, Bid’ahnya Dzikir Berjama’ah, dan lain-lain). Atau dzikir-dzikir yang sifatnya muthlaq, yaitu dzikir di setiap keadaan baik berbaring, duduk dan berjalan sebagaimana diterangkan oleh ‘A`isyah bahwa beliau berdzikir di setiap keadaan (HR.

Akan tetapi tidak boleh berdzikir/menyebut nama Allah di tempat-tempat yang kotor dan najis seperti kamar mandi atau wc. Dari ‘Abdullah bin Busrin radhiyallahu ‘anhu bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Ya Rasulullah, sesungguhnya syari’at Islam telah banyak atasku, maka kabarkan kepadaku dengan sesuatu yang aku akan mengikatkan diriku dengannya?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,.

“Hendaklah lisanmu senantiasa basah dengan dzikir kepada Allah.” (HR. Diantara dzikir-dzikir yang sifatnya muqayyad adalah dzikir setelah salam dari shalat wajib. “Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu. “Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.

Tiada daya dan upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah dan kami tidak beribadah kecuali kepada Allah, milik-Nya-lah segala kenikmatan, karunia, dan sanjungan yang baik, tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, kami mengikhlashkan agama untuk-Nya walaupun orang-orang kafir benci.” (HR. “Tiada tuhan yang berhak diibadahi selain Allah, tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya segala kerajaan, dan pujian, dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”.

“Barangsiapa mengucapkan dzikir ini setelah selesai dari setiap shalat wajib, maka diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan. Dari ‘Abdullah bin ‘Umar radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Ada dua sifat (amalan) yang tidaklah seorang muslim menjaga keduanya (yaitu senantiasa mengamalkannya, pent) kecuali dia akan masuk jannah, dua amalan itu (sebenarnya) mudah, akan tetapi yang mengamalkannya sedikit, (dua amalan tersebut adalah): mensucikan Allah Ta’ala setelah selesai dari setiap shalat wajib sebanyak sepuluh kali (maksudnya membaca Subhaanallaah), memujinya (membaca Alhamdulillaah) sepuluh kali, dan bertakbir (membaca Allaahu Akbar) sepuluh kali, maka itulah jumlahnya 150 kali (dalam lima kali shalat sehari semalam, pent) diucapkan oleh lisan, akan tetapi menjadi 1500 dalam timbangan (di akhirat). Ibnu ‘Umar berkata, “Sungguh aku telah melihat Rasulullah menekuk tangan (yaitu jarinya) ketika mengucapkan dzikir-dzikir tersebut.”.

Para shahabat bertanya, “Ya Rasulullah, bagaimana dikatakan bahwa kedua amalan tersebut ringan/mudah akan tetapi sedikit yang mengamalkannya?“. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Syaithan mendatangi salah seorang dari kalian ketika hendak tidur, lalu menjadikannya tertidur sebelum mengucapkan dzikir-dzikir tersebut, dan syaithan pun mendatanginya di dalam shalatnya (maksudnya setelah shalat), lalu mengingatkannya tentang kebutuhannya (lalu dia pun pergi) sebelum mengucapkannya.” (Hadits Shahih Riwayat Abu Dawud no.5065, At-Tirmidziy no.3471, An-Nasa`iy 3/74-75, Ibnu Majah no.926 dan Ahmad 2/161,205, lihat Shahiih Kitaab Al-Adzkaar, karya Asy-Syaikh Salim Al-Hilaliy 1/204). Tentunya amalan/ibadah semudah apapun tidak akan terwujud kecuali dengan pertolongan Allah. Adapun setelah shalat Maghrib dan Shubuh dibaca tiga kali. Barangsiapa membaca ayat ini setiap selesai shalat tidak ada yang dapat mencegahnya masuk jannah kecuali maut. Sebagaimana diterangkan dalam hadits Mu’adz bin Jabal radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memegang kedua tangannya dan berkata, “Ya Mu’adz, Demi Allah, sungguh aku benar-benar mencintaimu.” Lalu beliau bersabda, “Aku wasiatkan kepadamu Ya Mu’adz, janganlah sekali-kali engkau meninggalkan di setiap selesai shalat, ucapan...” (lihat di atas):.

“Ya Allah, tolonglah aku agar senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu dan beribadah dengan baik kepada-Mu.” (HR. Dibaca sepuluh kali setelah shalat Maghrib dan Shubuh.

At-Tirmidziy 5/515 dan Ahmad 4/227, lihat takhrijnya dalam Zaadul Ma’aad 1/300). Ibnu Majah, lihat Shahiih Sunan Ibni Maajah 1/152 dan Majma’uz Zawaa`id 10/111).

Semoga kita diberikan taufiq oleh Allah sehingga bisa mengamalkan dzikir-dzikir ini, aamiin.

Bacaan Wirid Setelah Shalat Fardhu atau Shalat 5 Waktu, Lengkap

Wirid Setelah Sholat Wajib 5 Waktu. Bacaan Wirid Setelah Shalat Fardhu atau Shalat 5 Waktu, Lengkap

Ilustrasi - Bacaan Wirid Setelah Shalat Fardhu atau Shalat 5 Waktu, Lengkap Keutamaannya Menurut Hadist. Berikut sejumlah keutamaan membaca wirid setelah shalat.

Related Posts

Leave a reply