Waktu Sholat Hajat Lidaf'il Bala. Rabu Wekasan jatuh pada 14 Oktober bertepatan tanggal 26 Safar 1441 Hijriah. Sebagian masyarakat Nusantara, khusunya di Jawa, melakukan ritual khusus untuk menolak bala' atau musibah. Namun menurut sebagian ulama ahli ma'rifat dari golongan ahli mukasyafah dalam kitab “Kanzun Najah Wassurur” karya Syekh Abdul Hamid Al Qudsy, menerangkan bahwa “Setiap tahun Allah menurunkan bala’ ke dunia sebanyak 320.000 macam bala’ (malapetaka) untuk satu tahun”.
Tepatnya bala’ itu turun pada Rabu terakhir dari bulan Shafar atau yang terkenal dengan sebutan “Rebo Wekasan” untuk satu tahun ke depan. Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan Muslim di Rabu Wekasan. Amalan ini bukan bersifat wajib atau sunah namun anjuran. Artinya tiap rokaat membaca semua surat tersebut). Selesai sholat empat rokaat, kemudian membaca Do’a ini:. Dalam kitab Mujarrabat al-Dairabi al-Kabir yang berbunyi, sebagian orang-orang yang ma’rifat kepada Allah menyebutkan, bahwa dalam setiap tahun akan turun tiga ratus dua puluh ribu malapetaka, semuanya terjadi pada Rabu terakhir bulan Shafar, sehingga hari tersebut menjadi hari tersulit dalam hari-hari tahun itu.
Rebo Wekasan sendiri merupakan tradisi yang dijalankan pada hari Rabu terakhir di bulan Safar. Baca Juga: Bacaan Niat dan Doa Sholat Rebo Wekasan, Rabu Terakhir Bulan Safar 2021!
Asal-usul tradisi Rebo Wekasan ini bermula dari anjuran Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi (w.1151 H) dalam kitab Fathul Malik Al-Majid Al-Mu-Allaf Li Naf’il ‘Abid Wa Qam’i Kulli Jabbar ‘Anid, atau biasa disebut: Mujarrobat ad-Dairobi. Anjuran serupa soal tradisi Rebo Wekasan juga terdapat pada kitab: Al-Jawahir Al-Khams karya Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar (w. th 970 H) bahwasannya Syaikh al Kamil Fariduddin Sakarkanji berkata:. Baca Juga: Apa Itu Rebo Wekasan di Bulan Safar 2021: Asal-usul Berasal dari Daerah Mana, Doa, Larangan hingga Amalan.
Tapi tahukah kamu, bahwa mereka yang melaksanakan salat khusus Rebo Wekasan hukumnya haram. Namun, sebagaimana dilansir dari laman. NU Online. , salat khusus Rebo Wekasan atau tolak bala (Lidaf’il Bala) boleh dilakukan jika diniati salat sunah mutlak atau niat salat hajat.
Hal ini mengikuti keputusan musyawarah NU Jawa Tengah pada 1978 di Magelang.
Artinya: “Sesungguhnya dalam setiap tahun diturunkan sekitar 320.000 macam bala’ yang semuanya ditimpakan pada hari rabu akhir bulan Safar. Barang siapa shalat empat rakaat pada hari itu, dengan membaca di masing-masing rakaatnya setelah Al-Fatihah yakni surat Al-Kautsar 17 kali, Al-Ikhlas 5 kali, mu’awwidzatain masing-masing satu kali dan berdoa –do’anya Insya Allah akan disebutkan setelah ini–, maka dengan sifat karomnya Allah, Allah akan menjaganya dari semua bala’ yang turun pada hari itu dan di sekelilingnya akan terhindar dari bala’ tersebut sampai genap setahun” . Keeksistensian ibadah ini pula jangan sampai dijadikan barang perselisihan sehingga timbul pertentangan di kalangan internal umat muslim. Dari Hudzaifah ra berkata: “Apabila Rasulullah saw menemui suatu kesulitan, maka beliau segera menunaikan shalat” (HR.
Jadi tidak benar apabila shalat ini dianggap sebagai bid’ah dan statusnya haram dikerjakan oleh umat Islam. Takbiratul Ihram memiliki arti pernyataan takbir yang menjadi penanda pengharaman kita untuk berbuat apapun di luar gerakan dan bacaan shalat.
I’tidal adalah gerakan kembali berdiri tegak setelah posisi ruku' dengan kondisi tangan lurus di samping paha, sehingga tidak bersedekap. Bacaan dalam sujud yang dibaca pelan (hanya terdengar oleh telinga kita) adalah sebagai berikut:. Gerakan mengucapkan salam adalah dengan posisi tubuh dan duduk seperti pada tahap ke-34, sementara jari telunjuk kanan kembali menutup.
Rebo Wekasan ini dipercaya sakral karena Allah SWT menurunkan 320.000 bala bencana ke bumi. Oleh karena itu, umat Muslim dianjurkan untuk mengerjakan sejumlah amalan agar terhindar dari segala macam bahaya.
Buya Yahya sendiri pernah menjelaskan hukum Rebo Wekasan dan sholat sunah Lidaf il Bala. Baca Juga: Terungkap Alasan Facebook Padam 6 Jam Pada Senin 4 Oktober 2021, Bukan Ulah Hacker Tapi..
“Pada dasarnya sholat sunah lidaf’il bala itu adalah sholat hajat dengan memohon agar terhindar dari bala.” Jelas Buya Yahya, di laman kanal Youtube Al-Bahjah TV yang di upload 3 tahun lalu. Baca Juga: Umrah untuk Jamaah Indonesia Belum Diizinkan, Pemerintah Diminta Ekstra Lobi Arab Saudi.
Shalat Lidaf’il Bala dilaksankan secara berjamaah yang terdiri dari 4 rakaat dan 2 salam seperti isya. Berikut ini adalah bacaan niat dan tata cara melaksanakan shalat Lidaf’il Bala selengkapnya.
Portal Kudus - Berikut adalah waktu sholat tolak bala Rebo Wekasan dan bacaan niat sholat Hajat Rebo Wekasan serta tata cara melaksanakannya. Tahun ini, Rebo Wekasan jatuh pada 6 Oktober bertepatan tanggal 29 Safar 1443 Hijriah.
Tradisi Rebo Wekasan hingga sekarang masih tetap dilestarikan serta menjadi rutinitas bagi masyarakat Jawa pada setiap tahunnya. Baca Juga: Niat Puasa Qadha Ramadhan di Hari Senin Kamis, Lengkap Tulisan Arab dan Latinnya.
Sebagian kaum muslimin meyakini bahwa setiap tahun akan turun 320.000 bala, musibah itu akan terjadi pada hari Rabu terakhir bulan Safar. Sehingga dalam upaya tolak bala darinya, diadakanlah amalan-amalan tertentu pada hari itu. Di antara salah satu amalan tersebut adalah melaksanakan sholat sunnah empat rakaat (2 salaman).
Jakarta - Rebo Wekasan atau yang dikenal juga dengan istilah Arba Mustamir dalam bahasa Arab telah dipercaya oleh sebagian muslim di Indonesia sebagai hari Rabu terberat sepanjang tahun. Bagi mereka yang percaya, pada hari Rabu terakhir bulan Shafar ini Allah menurunkan berbagai macam malapetaka.
Sehingga ada tradisi ritual yang dilakukan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari berbagai macam malapetaka. Beberapa ritual di antaranya adalah shalat tolak bala, berdoa dengan doa-doa khusus, minum air jimat, hingga selamatan, sedekah, silaturrahin, dan berbuat baik kepada sesama. Dikutip dari laman resmi Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, salah satu tradisi itu dianjurkan oleh Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi dalam kitab Mujarrobat ad-Dairobi. Namun perlu diingat bahwa dalam Syariat Islam tidak pernah mengenal adanya shalat 'Rebo Wekasan'.
Berikut tata caranya shalat sunnah Lidaf’il Bala’ yang telah kami rangkum dari berbagai sumber:. Saya mohon taubat selaku seorang hamba yang banyak berbuat dosa, yang tidak mempunyai daya upaya apa-apa untuk berbuat mudharat atau manfaat untuk mati atau hidup maupun bangkit nanti.".
Artinya : Saya sholat sunnah untuk tolak bala dua rakaat karena Allah. Tak ada banyak perbedaan dalam shalat sunnah Lidaf’il Bala dari shalat-shalat lainnya.
JAKARTA, iNews.id - Tata Cara Shalat Hajat Rebo Wekasan atau Shalat Lidaf'il Bala dilakukan empat rakaat dengan dua kali salam. Shalat hajat lidaf'il bala merupakan salah satu amalan yang dianjurkan dikerjakan pada Rebo Wekasan. Tujuannya memohon kepada Allah SWT agar dijauhkan dan dihindarkan dari berbagai bala bencana. Sebagian masyarakat Nusantara, khusunya di Jawa, melakukan ritual khusus untuk menolak bala' atau musibah.
Namun menurut sebagian ulama ahli ma'rifat dari golongan ahli mukasyafah dalam kitab “Kanzun Najah Wassurur” karya Syekh Abdul Hamid Al Qudsy, menerangkan bahwa. “Setiap tahun Allah menurunkan bala’ ke dunia sebanyak 320.000 macam bala’ (malapetaka) untuk satu tahun”.
Tepatnya bala’ itu turun pada Rabu terakhir dari bulan Shafar atau yang terkenal dengan sebutan “Rebo Wekasan” untuk satu tahun ke depan. Ada beberapa amalan yang bisa dilakukan Muslim di Rabu Wekasan.
Amalan ini bukan bersifat wajib atau sunah namun anjuran. Berikut Niat dan Tata Cara Shalat Rebo Wekasan:.