Waktu Sholat Dhuha Muslim.or.id. Apabila engkau tidak mendapatinya, maka lakukanlah dua raka’at shalat Dhuha yang itu bisa mencukupimu” (HR. Shalat dhuha menggantikan kewajiban sedekah untuk semua persendian sebagaimana dalam hadits Abu Dzar dan Buraidah di atas.

ووقتها يبتدئ من ارتفاع الشمس قيد رمح في عين الناظر، وذلك يقارب ربع ساعة بعد طلوعها. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat awwabin hendaknya dikerjakan ketika anak unta merasakan terik matahari” (HR. “Seseorang yang shalat subuh secara berjamaah, lalu ia duduk berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit.

بتتبُّع ظاهر أقوال الفقهاء والمحدِّثين يتبيَّن: أنَّ صلاة الضحى وصلاة الإشراق واحدةٌ؛ إذ كلهم ذكروا وقتَها من بعد الطلوع إلى الزوال ولم يُفصِّلوا بينهما. Tidak terdapat hadits dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang shahih dan sharih (tegas), mengenai doa setelah shalat dhuha.

“Seorang lelaki dari kaum Anshar mengatakan bahwa ia pernah mendengar Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam setelah shalat beliau berdoa: /Allaahummagh firlii wa tub ‘alayya, innaka antat tawwaabur rahiim/ 100x” (HR.

Waktu Shalat Dhuha

Waktu Sholat Dhuha Muslim.or.id. Waktu Shalat Dhuha

Begitu pula amar ma’ruf (mengajak kepada ketaatan) dan nahi mungkar (melarang dari kemungkaran) adalah sedekah. Dalilnya adalah hadits dari ‘Amr bin ‘Abasah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,.

Syaikh Ibnu ‘Utsaimin berkata, “Sekitar 10 atau 5 menit sebelum waktu zawal (matahari tergelincir ke barat).” (Idem). Begitu pula ulama Syafi’iyah mengatakan bahwa ini adalah waktu terbaik untuk shalat Dhuha.

Al Minhaj Syarh Shahih Muslim, Yahya bin Syarf An Nawawi, terbitan Dar Ibnu Hazm, cetakan pertama, tahun 1433 H. Minhatul ‘Allam Syarh Bulughul Maram, Syaikh ‘Abdullah bin Shalih Al Fauzan, terbitan Dar Ibnul Jauzi, cetakan ketiga, tahun 1432 H.

Shalat Dhuha

Waktu Sholat Dhuha Muslim.or.id. Shalat Dhuha

Lalu dia berkata “Tidaklah mereka mengetahui bahwa shalat selain pada saat ini adalah lebih baik, karena sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda. Adapun shalat Dhuha yang dikerjakan dua rakaat telah ditunjukkan oleh hadits Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. “Bagi masing-masing ruas dari anggota tubuh salah seorang di antara kalian harus dikeluarkan sedekah …Dan semua itu setara dengan ganjaran dua rakaat shalat Dhuha” Diriwayatkan oleh Muslim. Sedangkan shalat Dhuha yang dikerjakan empat rakaat, telah ditunjukkan oleh Abu Darda dan Abu Dzar Radhiyallahu ‘anhuma, dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Allah yang Mahaperkasa lagi Mahamulia, dimana Dia berfirman :”Wahai anak Adam, ruku’lah untuk-Ku empat rakaat di awal siang, niscaya Aku akan mencukupimu di akhir siang” Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi. Sedangkan shalat Dhuha yang dikerjakan dua belas rakaat ditunjukkan oleh hadits Abud Darda Radhiyallahu ‘anhu, di mana dia bercerita, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi di dalam Kitaabush Shalah, bab Dzikru Maa Yustahabbu minal Julus fil Masjid Ba’da Shalaatish Shubhi Hatta Taathlu’a Asy-Syams.

Ada sebuah riwayat untuk hadits Ummu Hani terdahulu dengan lafazh : “Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam pernah mengerjakan shalat Dhuha delapan rakaat.

Doa Setelah Sholat Dhuha Lengkap dengan Artinya

Waktu Sholat Dhuha Muslim.or.id. Doa Setelah Sholat Dhuha Lengkap dengan Artinya

dalam buku “Panduan Lengkap Shalat, Doa, Zikir & Shalawat” telah menjelaskan tentang sholat dhuha, termasuk doanya. Selain itu, dikisahkan dalam buku “Bertambah Kaya & Berkah dengan Shalat Dhuha”, bahwa dahulu Rasulullah SAW mengutus pasukan untuk berperang melawan musuh Allah.

Allah akan mengampuni dosa orang yang membiasakan sholat dhuha walau dosanya sebanyak buih di laut. "Barangsiapa sholat dhuha dua belas rakaat, maka Allah akan membangun baginya istana dari emas di surga.".

Umat muslim dapat melakukan sholat dhuha sebagai wujud syukur kepada Allah, sarana meminta rezeki, dan mendapatkan manfaat yang berlimpah.

Kapan Waktu Sholat Dhuha yang Tepat Sesuai dengan Hadits?

Waktu Sholat Dhuha Muslim.or.id. Kapan Waktu Sholat Dhuha yang Tepat Sesuai dengan Hadits?

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan bagi umat muslim adalah sholat dhuha. Mengutip dari buku yang bertajuk Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW karya Ustadz Arif Rahman, waktu dhuha dimulai ketika matahari naik setinggi ombak, kira-kira selama lima belas menit. Selain itu, ketika matahari juga bersinar penuh menghiasi kira-kira seperempat langit dan masih berada di sisi timur. Hal ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan dari Ali RA, ia berkata:. Sholat dhuha pada awal waktu artinya setelah matahari terbit dan meninggi hingga setinggi tombak. Artinya: Zaid bin Arqom melihat sekelompok orang melaksanakan shalat Dhuha, lantas ia mengatakan, "Mereka mungkin tidak mengetahui bahwa selain waktu yang mereka kerjakan saat ini, ada yang lebih utama.

Lihat juga Video: Masjid di Jaksel Masih Gelar Salat Jumat Jelang PPKM Darurat.

Doa Sholat Dhuha

Waktu Sholat Dhuha Muslim.or.id. Doa Sholat Dhuha

Hadis qudsi seperti diriwayatkan Hakim dan Thabrani yang semua perawinya dapat dipercaya, Allah SWT berfirman: ''Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada permulaan siang (yakni sholat dhuha), nanti akan Kucukupi kebutuhanmu pada sore harinya.''. Dari Abdullah bin Amr katanya: ''Rasulullah SAW mengirimkan sepasukan tentara lalu banyak mendapatkan harta rampasan dan cepat pulang.

Dari Anas RA katanya, ''Saya melihat Rasulullah SAW di waktu bepergian, bersembahyang dhuha sebanyak delapan rakaat. Al-Qasim asy- Syaibani berkata: "Zaid bin Arqam RA melihat beberapa orang mendirikan sha lat Dhuha".

Kemudian Zaid berkata: "Seandainya mereka tahu, sholat Dhuha setelah waktu ini sebenarnya lebih utama". Zaid melanjutkan, Rasulullah SAW bersabda: "Shalat awwabin adalah ketika anak unta mulai (merasa) kepanasan (tamradh al-fishal)" (HR Muslim).

Kemudian, selesai melaksanakan sholat dhuha, dianjurkan untuk membaca doa sebagai berikut, sebagaimana yang ditemukan di kitab-kitab fiqih Mazhab Syafi’i yaitu I’anatut Thalibin, Tuhfatul Muhtaj, Hasyiyatul Jamal.

Related Posts

Leave a reply