Waktu Mengerjakan Shalat Sunnah Qobliyah Subuh. "Dua raka'at fajar (shalat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.". Waktu pelaksanaan sholat sunnah subuh atau sholat fajar menurut Imam Mazhab yang dikutip dari buku Meraih Cinta Allah karya Gus Arifin, di antaranya:. - Mazhab Malilki: sholat sunnah qobliyah subuh dilaksanakan dari terbitnya fajar shadiq hingga terbit matahari, dan setelah waktu itu ia menjadi qadha hingga tergelincir matahari (zawal);. Artinya: "Rasulullah SAW dahulu diam antara adzannya muadzin hingga sholat subuh.
Sebelum sholat subuh dimulai, beliau dahului dengan dua raka'at ringan," (HR. Adapun bacaan niat sholat qobliyah subuh dibaca dalam hati sebelum melaksanakan shalat. Artinya: Aku niat shalat sunah sebelum Subuh dua rakaat karena Allah Taala.
Sahabat Hikmah sudah paham bukan dengan waktu pelaksanaan sholat sunnah subuh?
Ummu Habibah radiyallahu ‘anha telah meriwayatkan sebuah hadits tentang keutamaan shalat sunnah rawatib, dia berkata: saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang shalat dua belas rakaat pada siang dan malam, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga“. Dan dari Sa’id bin Yasar, bahwasannya Ibnu Abbas mengkhabarkan kepadanya: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada shalat sunnah sebelum subuh dirakaat pertamanya membaca: (قولوا آمنا بالله وما أنزل إلينا) (QS.
Akan tetapi disyari’atkan bagi kaum muslimin yang masuk masjid agar mengerjakan shalat beberapa rakaat semampunya” (Majmu’ Fatawa As-Syaikh Bin Baz 12/386&387). Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang di antara kalian mengerjakan shalat jum’at, maka shalatlah sesudahnya empat rakaat“.
Ibnu Qoyyim berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meng-qodho’ shalat ba’diyah dzuhur setelah ashar, dan terkadang melakukannya terus-menerus, karena apabila beliau melakukan amalan selalu melanggengkannya. Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang belum mengerjakan dua rakaat sebelum shalat subuh, maka shalatlah setelah matahari terbit“. Adapun pada Abu Dawud dengan lafadz: “Maka rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diam (terhadap yang dilakukan Qois)”. As-Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah berkata: “Barangsiapa yang masuk masjid mendapatkan jama’ah sedang shalat subuh, maka shalatlah bersama mereka. Akan tetapi lebih utama untuk tidak melakukannya terus-menerus dalam hal itu (mengangkat tangan), karena tidaklah ada riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan demikian, seandainya beliau melakukannya setiap selesai shalat rawatib pasti akan ada riwayat yang dinisbahkan kepada beliau. Maka sudah seharusnyalah bagi seorang hamba untuk senantiasa menegakkan terus-menerus tuntunan ini selamanya hingga menjumpai ajal (maut).
Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bahkan menyatakan keutamaan salat sunnah sebelum subuh ini bernilai lebih baik dibandingkan dengan dunia dan seisinya. Artinya: "Dua rakaat fajar (salat sunnah qobliyah shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.". Adapun tata cara pengerjaan salat sunnah sebelum subuh yang bersumber dari mazhab ulama besar adalah sebagai berikut:. Melansir buku Meraih Cinta Allah karya Gus Arifin, mazhab imam besar juga menyatakan hal serupa tentang waktu salat sunnah sebelum subuh.
Senada dengan itu, mazhab Maliki dan Syafi'i juga berpendapat, salat sunnah sebelum subuh dilaksanakan sejak terbitnya fajar shadiq. Pengerjaan sunnah ini juga diutamakan selama seorang muslim tidak khawatir akan ketinggalan waktu subuh.
Nama lain dari qobliyah subuh adalah sholat sunah barad, sebab dilakukan ketika cuaca masih dalam keadaan dingin. Artinya: Katakanlah, “Wahai ahli kitab, mari berpegang pada suatu kalimat (ketetapan) yang tak ada perselisihan di antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah serta tidak kita persekutukan Dia dengan suatu apapun dan tidak pula sebagian dari kita menjadikan sebagian yang lainnya sebagai Tuhan selain Allah.” Apabila mereka berpaling, maka katakanlah pada merek, “saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah di pada Allah.”.
Ketiga surat pendek ini, dianggap menjadi suatu amalan yang mustajab dan sangat dianjurkan oleh Rasul bagi umat muslim. Artinya, orang yang selalu melaksanakan ibadah secara berkelanjutan dan konsisten, maka ia akan disukai oleh Allah. Abu Hurairah RA pernah berkata, bahwa Rasul SAW bersabda mengenai keutamaan yang luar biasa dari sholat subuh.
Keutamaan lain dari sholat qobliyah subuh adalah mendapatkan rumah di surga sebagai balasan karena telah taat dan beribadah pada Allah. Keutamaan ini, dijelaskan pula dalam sebuah hadist shahih yang disampaikan oleh Ummu Habibah ra, Istri Rasul SAW, berkata:.
Selain mendapatkan rumah atau istana di surga kelak, seseorang yang rajin melaksanakan sholat sunnah qobliyah subuh juga akan berada dalam lindungan Allah. Siapa saja akan selalu berada dalam lindungan Allah, apabila ia melaksanakan sholat tepat waktu dan diiringi pula dengan amalan-amalan baik lainnya.
Rasulullah pernah bersabda, “Barangsiapa yang menunaikan sholat subuh, maka ia akan berada dalam jaminan Allah.
‘Aisyah ra berkata: Nabi Saw tidak pernah memperhatikan sholat-sholat sunat melebihi perhatiannya terhadap dua rakaat fajar. (Muttafaq Alaihi) selain mendapatkan prioritas khusus dan utama, juga Rasulullah saw memberikan informasi berupa kabar gembira bagi mereka yang mampu dengan keimanan melangkahkan kakinya menuju masjid atau musholla penuh ketawadhuan untuk shalat sunnah fajar (qobliyah subuh ), dengan jaminan akan diberikan cahaya yang sempurna pada hari kiamat.
Shalat sunah fajar atau shalat sunah sebelum subuh, adalah tiket seorang hamba yang mampu sekuat tenaga mengalahkan kantuk, menghiraukan dinginnya malam disaat banyak manusia masih tertidur pulas dengan mimpinya tetapi seorang yang beriman hatinya ikhlas dan bersih dengan gagah menapakkan kakinya ke masjid guna menjalankan kewajiban sebagai hamba Allah mencari ridhonya. Malahan Rasulullah Saw memberikan jaminan yang lain dari pada ibadah lainnya yaitu berupa keberkahan dunia beserta isinya.
Sebagaimana sabdanya وَلِمُسْلِمٍ : ( رَكْعَتَا اَلْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ اَلدُّنْيَا وَمَا فِيهَا ) Menurut riwayat Muslim: Dua rakaat shalat sunnah fajar itu lebih baik daripada dunia dan seisinya. Dalam bukunya Hasan Zakaria Fulaifil berjudul Jangan Pernah Lalaikan Shalat mu pada nasehat ke 49 tentang jauhilah sifat-sifat orang munafik, menegaskan bahwa shalat Isya dan subuh adalah pembeda antara Muslim sejati dan muslim munafik, apapun alasannya atau argumentasinya tetap kita dinamakan munafik bila benar-benar lalai akan shalat Isya dan subuh kecuali ada udzur syar’I yang memang benar-benar menghalangi ibadaha karena lupa atau tertidur, atau benar-benar koma tak berdaya di rumah sakit.