Waktu Melaksanakan Shalat Gerhana Bulan. Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah daerah di Indonesia akan merasakan fenomena alam gerhana bulan. Fenomena langka itu akan terjadi pada Rabu, 17 Juli 2019. Di balik fenomena alam gerhana bulan yang akan terjadi, tentu tersimpan kebesaran Allah SWT. Oleh karena itu, alangkah baik bagi masyarakat yang beraga Islam sangat dianjurkan untuk melakukan salat gerhana bulan. "Sesungguhnya Matahari dan Bulan tidak mengalami gerhana karena mati atau hidupnya seseorang, akan tetapi keduanya adalah dua dari tanda-tanda kebesaran Allah. Maka apabila yang mana pun atau salah satunya mengalami gerhana, maka segeralah kembali kepada Allah dengan zikir melalui salat," dikutip dari HR an Nasai.
Sehingga, dari hadis tersebut pun disimpulkan, salat gerhana bulan hukumnya sunah muakkad atau sunah yang sangat dianjurkan, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Salat gerhana bulan sebenarnya boleh dilakukan sendiri atau tanpa perlu pergi ke masjid.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini tata cara shalat gerhana bulan, beserta bacaan niat dan waktu pelaksanaanya. Gerhana Bulan Total akan terjadi hari ini, Rabu (26/5/2021), mulai pukul 18.09-20.51 WIB.
Namun, shalat gerhana tetap dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes). “Kami mengimbau kaum muslimin agar melakukan Salat Gerhana,” kata Dirjen Bimas Islam, Kamaruddin Amin, di Jakarta, Senin (24/5/2021), dikutip dari Kemenag.go.id.
Dikutip dari Bmkg.go.id, Gerhana Bulan Total hari ini juga disebut Super Blood Moon. Masih dari Kemenag.go.id, Kamaruddin menyampaikan bahwa sesuai tuntunan Nabi Muhammad SAW, umat Islam dianjurkan melakukan shalat gerhana, walaupun dalam posisi gerhana bulan sebagian.
Selain itu, umat Islam juga dianjurkan memperbanyak zikir, doa, istighfar, taubat hingga sedekah. “Mempertimbangkan waktu terbit bulan di masing-masing daerah, maka Salat Gerhana bisa dilakukan pada rentang setelah Salat Maghrib sampai selesai Gerhana sesuai dengan waktu di atas,” tuturnya.
suaramerdeka.com - Ibadah shalat gerhana adalah shalat yang dikerjakan karena adanya gerhana bulan dan matahari. Kedua shalat ini hukumnya sunah muakkad. Waktu melaksanakan shalat gerhana matahari, yaitu mulai timbul gerhana sampai matahari kembali seperti biasa, atau sampai terbenam.
Baca Juga: Ini Lima Keajaiban Membaca Al Fatihah Setiap Hari. Ibadah shalat gerhana dapat dikerjakan secara munfarid (sendiri) tapi lebih baik dikerjakan berjamaah dengan dua rakaat. Dikutip dari buku yang berjudul Bimbingan Praktik Ibadah karya H Khoiril Anwar dan H Choeroni, tata cara mengerjakannya adalah sebagai berikut:.
Baca Juga: Ziarah ke Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu Tak Pernah Sepi. Niat shalat gerhana bulan: Ushalli sunnatal khusuufi rak'ataini lillaaji ta'aalaa.
Terkait fenomena alam tersebut, Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), Machasin, mengimbau seluruh umat Islam agar melaksanakan shalat gerhana di masjid dan mushalla terdekat sesuai jadwal waktu terjadinya peristiwa di masing-masing tempat. Menurut Machasin, penting bagi umat Islam untuk memahami peristiwa gerhana sebagai fenomena alam yang dapat dijadikan momentum meningkatkan keimanan kepada Allah SWT.
Gerhana tidak terkait dengan peristiwa kematian atau kelahiran seseorang. Peristiwa ini semestinya dimanfaatkan untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah.
Pendekatan diri kepada Allah, lanjut Dirjen Bimas Islam, dapat dilakukan dengan salat gerhana secara berjamaah, zikir dan membaca kalimat thayyibah. Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA dijadwalkan akan menjadi khatib.
H. Husni Ismail, SQ, MA akan menjadi imam salat sunah dua rakaat ini.
× Translate Page. Disclaimer: You are using Google Translate.
The UAE mGovernment is not responsible for the accuracy of information in the translated language. Powered by Google.
Disclaimer: Anda menggunakan Google Translate. Kementerian Kominfo tidak bertanggung jawab atas keakuratan informasi dalam bahasa diterjemahkan.
JAKARTA, iNews.id - Waktu shalat gerhana bulan kapan dilakukan? Apabila bulan sudah muncul kembali, waktu pelaksanaan shalat gerhana sudah habis dan tidak disunnahkan qodho. Gerhana Bulan Sebagian Bakal Terjadi pada 19 November 2021. Hukum shalat gerhana bulan (khusuf) maupun shalat gerhana matahari adalah sunnah mu’akkadah artinya sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan dengan kesepakatan para ahli fikih (al-Fiqh al-Islami 2/545).
Shalat gerhana bulan dan matahari dikerjakan dengan cara berjamaah, sebab dahulu Rasulullah SAW mengerjakannya dengan berjamaah di masjid. Shalat gerhana secara berjamaah dilandasi oleh hadits Aisyah radhiyallahu 'anha. Sholat gerhana dilakukan tanpa didahului dengan azan atau iqamat. Yang disunnahkan hanyalah panggilan shalat dengan lafaz "As-Shalatu Jamiah". Ketika matahari mengalami gerhana di zaman Rasulullah SAW, orang-orang dipanggil shalat dengan lafaz : As-shalatu jamiah". Juga disunnahkan untuk mandi sunnah sebelum melakukan shalat gerhana, sebab shalat ini disunnahkan untuk dikerjakan dengan berjamaah.
Salah satu dalil yang menunjukkan hal ini sebagaimana dalam hadits dari ’Aisyah bahwasanya Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mengendari kendaraan di pagi hari lalu terjadilah gerhana. Lalu Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam melewati kamar istrinya (yang dekat dengan masjid), lalu beliau berdiri dan menunaikan shalat.6 Dalam riwayat lain dikatakan bahwa Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mendatangi tempat shalatnya (yaitu masjidnya) yang biasa dia shalat di situ.7. Ibnu Hajar mengatakan, ”Yang sesuai dengan ajaran Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam adalah mengerjakan shalat gerhana di masjid.
Namun, jika ditakutkan keluarnya wanita tersebut akan membawa fitnah (menggoda kaum pria), maka sebaiknya mereka shalat sendiri di rumah.13. [13] Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jama’ah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan membebaskan budak. Abu Musa Al Asy’ari radhiyallahu ‘anhu menuturkan, ”Pernah terjadi gerhana matahari pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.