Teladan Untuk Mengerjakan Shalat Dhuha Adalah Nabi. Bahkan dalam pandangan ulama madzhab Maliki dan Syafi’i, nilai kesunnahannya sangat kuat sehingga hukumnya adalah sunnah muakkadah. karya Muhammad Saiyid Mahadhir, sering yang dimaksud memang tidak tiap hari, sesekali Rasulullah saw meninggalkan sholat dhuha. Itu semua dimaksudkan agar sholat dhuha tidak dianggap sebagai sebuah kewajiban bagi umat Islam.
Sebagaimana diriwayatkan Abu Hurairah, Nabi Muhammad SAW bersabda, “Siapa yang menjaga sholat dhuha maka akan diampuni dosanya walaupun sebanyak buih dilautan,” (HR. Namun, jika sholatnya terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan sholat sunnah?
ويمدهم في ليا يهم يعمهون Arti dari kata yang bergaris adalah .... A. mereka kekal B. mereka dalam kesesatan C. mereka terombang ambing D. mereka dibi … arkan. ويمدهم في ليا يهم يعمهون Arti dari kata yang bergaris adalah .... A. mereka kekal B. mereka dalam kesesatan C. mereka terombang ambing D. mereka dibi … arkan.
Dalam buku Teladan Rasulullah yang ditulis Ahmad Hatta dijelaskan, keistimewaan di balik Shalat Dhuha, yaitu:. Rasulullahh sallallahu alaihi wasallam bersabda, “Dalam diri manusia terdapat tiga ratus enam puluh ruas tulang, hendaklah ia mengeluarkan satu sedekah untuk setiap ruas itu.” Para sahabat bertanya, “Siapa yang mampu mengerjakan hal tersebut wahai Rasululla?
Jika kamu tidak mendapatkan sasuatu yang sepadan, cukuplah bagimu shalat Dhuha dua rakaat.” (HR Abu Dawud dan Ahmad). Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda, ‘Siapa yang selalu mengerjakan shalat Dhuha niscaya akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.”(HR Tirmidzi). Rasulullah sallallahu alaihi wasallam menjelaskan dalam sebuah hadist Qudsi dai Abu Darda bahwa Allah berfirman, “Wahai Anak Adam, shalatlah untuk-Ku empat rakaat di awal siang hari (dhuha), maka akan Aku cukupkan bagimu sampai akhir siangnya. Rasulullah bersabda, “Siapa yang shalat Subuh dengan berjamaah, kemudian duduk berdzikir kepada Allah sampai matahari terbit, lalu shalat dua rakaat, dia mendapat pahala seperti haji dan umrah yang sempurna, sempurna, sempurna.” (HR Tirmidzi).
Rasulullah bersabda, “Shalat Dhuha itu shalat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak untuk bangun karena mulai panas tempat berbaringnya.” (HR Muslim). Oleh karena itu, untuk menjalani hari yang penuh dengan tantangan kita perlu peregangan.
Shalat lima waktu merupakan kewajiban yang paling utama bagi kita. Setiap waktunya kita sering melaksanakan, tanpa ada satu waktu pun yang terlewat. Tapi, apakah itu semua sudah cukup untuk menambah amalan kita?
Waktu bekerja dan memenuhi kebutuhan, bersamaan dengan banyaknya tugas kerasulan, menerima para utusan, mengejar para sahabat dan memenuhi hak keluarga, Nabi SAW tetap beribadah kepada Allah SWT. Dari Abu Hurairah RA berkata, “Kekasihku Nabi SAW berwasiat kepadaku agar berpuasa tiga hari setiap bulan, shalat dua rakaat dan shalat witir sebelum tidur,” (Muttafaq alaih). Itulah Nabi kita, yang selalu beribadah kepada Allah SWT walau pun dalam keadaan bekerja dengan dunianya.
Kita hanya membutuhkan waktu beberapa menit untuk mengadu dan berserah diri kepada-Nya.
Dengan mengetahui keutamaannya semoga kita menjadi lebih semangat dan tergerak hatinya untuk bisa melaksanakan sholat sunnah secara konsisten. Diriwayatkan dalam hadits at-Tirmidzi dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:.
Salah satunya disampaikan oleh Imam Ibnu Hajar al-Haitami rahimahullah dalam Kitab Tuhfatul Muhtaj Fii Syahril Minhaj jilid 2. Salah seorang sahabat, Rabiah bin Ka'ab al-Aslamiy radhiyallahu anhu ingin sekali bisa mendampingi Rasulullah SAW di surga.
Lalu nabi bersabda: Kalau begitu bantulah aku untuk bisa menolongmu dengan memperbanyak sujud.". Diriwayatkan dalam hadits Ibnu Hibban dan al-Baihaqi dari Abdullah bin Umar rahiyallahu anhuma, Rasulullah SAW bersabda:.
Diriwayatkan dalam hadits Imam Ahmad dari Aisyah radhiyallahu anha, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:.
Lingkar Madiun- Sholat dhuha adalah salah satu sholat sunnah yang dikerjakan di pagi hari hingga menjelang waktu dzuhur. Baca Juga: BNPB Beri Peringatan Dini Antisipasi Banjir Pada Daerah Kawasan Sungai Bengawan Solo. Madzhab Maliki dan Syafi’i memandang nilai kesunnahan sholat dhuha sangat kuat, sehingga hukumnya adalah sunnah muakad. Rasulullah SAW mewasiatkan agar menunaikan sholat sunnah dhuha. “Kekasihku (Rasulullah SAW) telah berwasiat kepadaku tentang tiga perkara agar tidak aku tinggalkan hingga mati: puasa tiga hari setiap bulan, sholat dhuha, dan tidur dalam keaaan sudah melakukan sholat witir.” (HR. Sholat sunah dilaksanakan minimal dua rakaat.
Namun Rasulullah SAW saat melaksanakan sholat dhuha melakukannya sebanyak empat rakaat bahkan lebih. Adapun keutamaan sholat dhuha adalah diampuni dosa-dosanya.
Hal tersebut sebagaimana yang diriwayatkan Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:. “Siapa yang menjaga sholat dhuha maka akan diampuni dosanya walaupun sebanyak buih di lautan.” (HR.
Seorang muslim yang berpikiran positif, niscaya akan berusaha menyempurnakan ibadah kepada Allah dengan shalatnya. Karena adanya kemungkinan hal tersebut belum bisa ditunaikan sepenuhnya, maka ia mencari cara penyempurnaan itu dengan melakukan shalat-shalat sunnah.
Bahkan, seandainya shalat wajib sudah bisa dilaksanakan tepat waktu dan berjamaah, masih terbuka kemungkinan bagi kita untuk melakukan upaya penyempurnaan itu. Suri teladan yang diberikan selama beliau hidup menjadi rujukan bagaimana hal itu dikerjakan sekarang. PILIHAN 2: Shalat sunnah 12 rakaat yang mu’akadah berdasar HR at-Tirmidzi dari Ummu Habibah, istri Nabi.
Sesuai yang dipraktekkan Nabi SAW, untuk shalat-shalat sunnah bakda Magrib, Isya dan shalat Jumat, itu dilaksanakan di rumah. Rasulullah bersabda: “Setiap ruas tulang dari seseorang di antara engkau semua itu harus ada sedekahnya pada saban pagi harinya.