Tata Cara Sholat Qobliyah Subuh. Liputan6.com, Bogor - Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh dengan mengerjakan ibadah kepada Allah baik yang wajib maupun sunah. Untuk menambah pahala, kita dapat melaksanakan sholat sunah qobliyah subuh.
Sholat qobliyah subuh merupakan sholat sunah yang dikerjakan saat fajar tiba sebelum sholat subuh. Sholat qobliyah subuh dikenal juga dengan sholat fajar. Meski ibadah ini cukup berat bagi sebagian orang, tapi sholat qobliyah subuh memiliki banyak keutamaan bagi yang mengamalkannya.
Keutamaan ini disebutkan dalam beberapa hadis Rasulullah SAW. Pertama, melaksanakan sholat qobliyah subuh sebanyak dua rakaat lebih baik dari dunia dan isinya.
Keutamaan ini diriwayatkan oleh Aisyah RA dari Rasulullah SAW dalam HR Muslim dan Tirmidzi. “Aisyah RA meriwayatkan dari Rasulullah SAW, Beliau bersabda, dua rakaat (sebelum) fajar (sholat subuh) lebih baik (nilainya) dari dunia dan seisinya.”.
Nama lain dari qobliyah subuh adalah sholat sunah barad, sebab dilakukan ketika cuaca masih dalam keadaan dingin. Ketiga surat pendek ini, dianggap menjadi suatu amalan yang mustajab dan sangat dianjurkan oleh Rasul bagi umat muslim.
Keutamaan lain dari sholat qobliyah subuh adalah mendapatkan rumah di surga sebagai balasan karena telah taat dan beribadah pada Allah. Selain mendapatkan rumah atau istana di surga kelak, seseorang yang rajin melaksanakan sholat sunnah qobliyah subuh juga akan berada dalam lindungan Allah.
Siapa saja akan selalu berada dalam lindungan Allah, apabila ia melaksanakan sholat tepat waktu dan diiringi pula dengan amalan-amalan baik lainnya.
Umat Islam dapat membaca niat sholat sunnah qobliyah Subuh terlebih dahulu untuk menunaikannya. Keistimewaan sholat sunnah dua rakaat sebelum Subuh ini disebutkan dalam hadits yang berasal dari Aisyah RA. Artinya: "Dua rakaat fajar (sholat sunnah qobliyah subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.".
Artinya: "Dari Aisyah RA, ia menyatakan: Tidak ada shalat yang Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam sangat perhatikan selain dua rakaat qobliyah Subuh.". Berikut bacaan niat sholat sunnah qobliyah Subuh sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah sebelum Subuh dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah.".
Ali Musthafa Siregar mengatakan dalam Fikih Salat Sunah, umat Islam dapat membaca surah Al Kafirun pada rakaat pertama dan surah Al Ikhlas pada rakaat kedua sholat sunnah qobliyah subuh. "Orang yang membaca surah Al Insyirah dalam Al Fil pada sholat sunnah qobliyah subuh, maka terjagalah ia dari kejahatan orang yang jahat. Allah SWT tidak memberi jalan kepada orang jahat untuk menyakiti seseorang tadi dan ini adalah benar lagi sudah teruji tanpa syarat keraguan," kata Imam Ghazali seperti dikutip oleh penulis kitab tersebut, Syekh Ali. Melihat dari Langit Ramainya Warga Salat Idul Fitri di JIS.
Niat ini dianjurkan dihapal seperti halnya saat mengerjakan sholat fardhu lima waktu. Lantas bagaimana niatbeserta tata cara dan waktu mengerjakannya yang tepat?Dikutip dari laman NU Online, berikut bacaan niat sholat qobliyah subuh ini:Artinya: "Aku menyengaja sembahyang sunah Subuh dua rakaat karena Allah SWT.
"Setelah mengetahui niat sholat qobliyah subuh, setiap muslim dan muslimah juga harus memahami tata caranya. Sholat sunah ini dilakukan sebanyak 2 rakaat.Sholat qobliyah subuh memang jangan sampai dikerjakan berlama-lama. Rasulullah SAW juga melaksanakan sholat sunah qobliyah subuh dengan waktu singkat. Berdiri dan mengulang urutan di atas sejak membaca Surah al-Fatihah hingga sujud kedua10. Mengucapkan salam, menoleh ke kanan dan kiriSyeikh An Nawawi menganjurkan umat Islam membaca bacaan zikir. Berikut doa setelah sholat qobliyah subuh yang harus diketahui:1.
Ditutup dengan Subhanallah wa Bihamdihi, Subhanallahil Adhim, Astaghfirullah (100 kali)Setelah melantunkan doa serta zikir, dianjurkan pula untuk berbaring sejenak ke samping kanan sembari menunggu sholat fardhu subuh.
Dan dari Sa’id bin Yasar, bahwasannya Ibnu Abbas mengkhabarkan kepadanya: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada shalat sunnah sebelum subuh dirakaat pertamanya membaca: (قولوا آمنا بالله وما أنزل إلينا) (QS. Akan tetapi disyari’atkan bagi kaum muslimin yang masuk masjid agar mengerjakan shalat beberapa rakaat semampunya” (Majmu’ Fatawa As-Syaikh Bin Baz 12/386&387).
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang di antara kalian mengerjakan shalat jum’at, maka shalatlah sesudahnya empat rakaat“. Ibnu Qoyyim berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meng-qodho’ shalat ba’diyah dzuhur setelah ashar, dan terkadang melakukannya terus-menerus, karena apabila beliau melakukan amalan selalu melanggengkannya. Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang belum mengerjakan dua rakaat sebelum shalat subuh, maka shalatlah setelah matahari terbit“.
Adapun pada Abu Dawud dengan lafadz: “Maka rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diam (terhadap yang dilakukan Qois)”. As-Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah berkata: “Barangsiapa yang masuk masjid mendapatkan jama’ah sedang shalat subuh, maka shalatlah bersama mereka.
Akan tetapi lebih utama untuk tidak melakukannya terus-menerus dalam hal itu (mengangkat tangan), karena tidaklah ada riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan demikian, seandainya beliau melakukannya setiap selesai shalat rawatib pasti akan ada riwayat yang dinisbahkan kepada beliau. Maka sudah seharusnyalah bagi seorang hamba untuk senantiasa menegakkan terus-menerus tuntunan ini selamanya hingga menjumpai ajal (maut).