Tata Cara Sholat Istisqo Nu. ويصلون ركعتين كالعيد بتكبيراته ويخطب خطبتين أو واحدة وبعدها أفضل واستغفر الله بدل التكبير ويدعو في الأولى جهرا ويستقبل القبلة بعد ثلث الخطبة الثانية وحول الإمام والناس ثيابهم حينئذ وبالغ فيها في الدعاء سرا وجهرا ثم استقبل الناس. Seseorang yang menjadi khatib kemudian menyampaikan khutbah dua atau sekali. Khatib berdoa dengan jahar (lantang), lalu menghadap kiblat setelah lewat sepertiga pada khutbah kedua. Pada saat itu, khatib meningkatkan kesungguhan berdoa sirr (rahasia) dan jahar (lantang), setelah itu ia kembali menghadap ke arah jamaah,” (Lihat Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami, Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah pada Hamisy Busyral Karim , Beirut, Darul Fikr, 1433-1434 H/2012 M, juz II, halaman 365-366). Sebagaimana shalat Id, orang yang shalat istisqa juga dianjurkan bertakbir dan mengangkat kedua tangan sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua. كصلاته فيكبر في أول الأولى سبعا وأول الثانية خمسا يقينا ويأتي بجميع ما مر ثم.
Selebihnya ia mengerjakan semua apa yang sudah ditentukan lalu di sana,” (Lihat Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin, Busyral Karim , Beirut, Darul Fikr, 1433-1434 H/2012 M, juz II, halaman 365). ويخطب خطبتين كخطبتي العيد فيما مر فيهما لكن يجوز هنا خطبتان أو واحدة على ما مر في الكسوف وكونها قبل الصلاة وبعدها أفضل لأنه أكثر من فعله صلى الله عليه … وفي أنه إذا خطب هنا استغفر الله بدل التكبير قبل الخطبة الأولى تسعا وقبل الثانية سبعا يقينا لأنه اللائق.
Tetapi di sana boleh disampaikan dua kali khutbah (atau sekali) sebagaimana telah lalu pada shalat gerhana.
• Imam mengajak masyarakat untuk bertobat, memperbanyak istighfar, bersedekah, menghentikan maksiat dan kezaliman, serta berdamai dengan Muslim lain yang dimusuhi. • Dianjurkan juga agar imam beserta masyarakat berpuasa selama tiga hari sebelum melakukan shalat. “Aku berniat shalat sunnah minta hujan dua rakaat sebagai makmum (atau imam), karena Allah SWT.”. • Pada perkiraan dua pertiga khutbah kedua, khatib disunnahkan menghadap kiblat lalu membalik posisi selendang surbannya dari bahu kanan ke bahu kiri dengan posisi terbalik, bagian bawah diletakkan di atas dan bagian dalam diletakkan di luar. Ayat di atas menjelaskan bahwa memang pada dasarnya Allah Maha Pemurah dan Penyayang sehingga senantiasa memberikan aneka nikmatnya kepada para hambanya. Jika seandainya bukan karena binatang yang hidup di muka bumi ini niscaya tidak diturunkan hujan.” (H.R.
Dalam hadits ini disebutkan bahwa orang-orang yang tidak mengeluarkan zakat mal menjadi salah satu penyebab air hujan ditahan untuk turun. Artinya kemaksiatan yang kita lakukan berupa menahan hak-hak kaum fakir miskin akan berbalik efek buruknya pada masyarakat sendiri.
Dengan begitu, kita bisa berharap agar kemarau ini terangkat dan hujan segera turun kembali. Ustadz Abdul Wahab Ahmad, Wakil Katib PCNU Jember dan Peneliti Bidang Aqidah di Aswaja NU Center Jawa Timur.
- Bencana kebakaran hutan dan asap akibat kemarau panjang yang terjadi di wilayah Kalimantan dan Sumatera menjadi keprihatinan bersama. Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama sejumlah aparat pemerintah menggelar salat meminta hujan atau Salat Istisqa di Masjid Amrullah Lanud Roesmin Nurjadin, Pekanbaru, Riau, Selasa (17/9/2019).Salat minta hujan atau Salat Istisqa dikerjakan Nabi Muhammad SAW empat tahun sebelum beliau wafat.
Ketika itu hampir satu tahun di wilayah Madinah dilanda kekeringan. Umat Islam pun dibuat kesusahan sehingga meminta Rasulullah agar berdoa kepada Allah untuk menurunkan hujan.Rasulullah menyanggupi permintaan tersebut dengan melakukan Salat Istisqa di Masjid Gammah yang terletak 500 meter dari Masjid Nabawi di Madinah. Rasulullah kemudian memimpin umat Islam untuk melakukan.
Setelah salat, hujan pun turun di sekitar Madinah hingga beberapa hari. Salat istisqa pernah beberapa kali dilakukan selama hidup Nabi.Hukum salat istisqa adalah sunah muakkad dua rakaat.
Tata cara salat minta hujan ini mirip seperti salat Id, termasuk jumlah takbir dan adanya khotbah setelah salat.Keutamaanini dilakukan bila terjadi kemarau panjang atau karena diperlukan untuk kebutuhan tertentu, seperti kebakaran hutan dan bencana asap yang sedang terjadi di Indonesia.Pada Senin kemarin Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj meminta kaum nahdliyin untuk menggelar salat istisqa dan memohon kepada Allah agar menurunkan hujan. "NU juga menginstruksikan kepada pengurus dan warga NU untuk melaksanakan salat istisqa memohon pertolongan kepada Allah untuk segera menurunkan hujan agar kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan segera berakhir," kata Said.
Mereka yang mengalami kemarau panjang dan menginginkan turun hujan dianjurkan untuk melakukan shalat sunnah istisqa. Mereka dianjurkan untuk melafalkan niat sebelum memulai shalat sunnah minta turun hujan. Lafal ini dapat menjadi alternatif untuk dibaca sebelum shalat istisqa dimulai.
Artinya, “Aku menyengaja shalat sunnah minta hujan dua rakaat sebagai makmum karena Allah SWT.”. ويصلون ركعتين كالعيد بتكبيراته ويخطب خطبتين أو واحدة وبعدها أفضل واستغفر الله بدل التكبير ويدعو في الأولى جهرا ويستقبل القبلة بعد ثلث الخطبة الثانية وحول الإمام والناس ثيابهم حينئذ وبالغ فيها في الدعاء سرا وجهرا ثم استقبل الناس. Khatib berdoa dengan jahar (lantang), lalu menghadap kiblat setelah lewat sepertiga pada khutbah kedua.
Pada saat itu, khatib meningkatkan kesungguhan berdoa sirr (rahasia) dan jahar (lantang), setelah itu ia kembali menghadap ke arah jamaah,” (Lihat Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami, Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah pada Hamisy Busyral Karim , Beirut, Darul Fikr, 1433-1434 H/2012 M, juz II, halaman 365-366).
Sholat Istisqa adalah shalat sunnah yang dilaksanakan untuk meminta kepada Allah SWT agar diturunkan hujan. Biasanya sholat ini dilakukan ketika terjadi kekeringan atau musim kemarau berkepanjangan sehingga tak ada sumber air lagi. Menurut buku 'Panduan Praktis dan Lengkap Menuju Kesempurnaan Salat' karya Ustaz Abu Sakhi, sholat sunnah Istisqa adalah sholat yang dilakukan untuk memohon hujan kepada Allah SWT.
Artinya: Aku sengaja salat sunnah minta hujan dua rakaat (sebagai imam/makmum) karena Allah ta'ala. Sholat sunnah Istisqa terdiri dari dua rakaat, tanpa azan dan iqamah. Rakaat pertama melakukan takbir sebanyak 7 kali dilanjutkan membaca ta'awudz dan doa iftitah. Menurut riwayat Imam As-Syafi'i, Abu Dawud, dan lainnya, doa meminta hujan ialah sebagai berikut:. Bahasa Latin: Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī'an marī'an (lan riwayat murī'an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā'iman. Ya Allah, angkat dari bahu kami kesusahan paceklik, kelaparan, ketandusan.
Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun.
Ratusan santri MA NU TBS Kudus lakukan sholat istisqo’, Selasa (3/11). Ritual ini dilakukan di halaman madrasah tepatnya saat memasuki jam istirahat pertama. Pada kesempatan ini, yang menjadi imam sholat istisqo’ adalah KH Hasan Fauzi sedangkan yang menjadi khotib adalah KH Amin Yasin. Prosesi ini, mulai dari pengarahan hingga berakhirnya sholat dan khutbah memakan waktu sekitar satu jam lamanya dan diakhiri dengan do’a yang intinya adalah memohon untuk diturunkannya hujan.
Beberapa pesan itu adalah siswa diharapkan memperbanyak istighfar serta menjauhi maksiat, karena bisa jadi sebab banyaknya kemaksiatan di bumi maka Allah tidak menurunkan hujan sebagai peringatan kepada manusia. Menurut Suwantho SPdI, selaku Wakil Kepala (Waka) bagian Humas, kegiatan semacam ini dilangsungkan karena kemarau yang cukup lama.
“Atas inisiatif sendiri dan juga untuk melatih siswa agar mengetahui tata cara sholat istisqo,” jelasnya. Selepas serangkaian prosesi tersebut, pihak madrasah juga melakukan sedekah berupa dawet yang dibagikan kepada warga MANU TBS Kudus, serta perwakilan dari guru MI, MTS dan MPTs.
Malam hari setelah pelaksanaan sholat minta hujan, tepatnya sekitar jam tujuh hingga jam delapan malam, hujan turun di daerah Kudus, khususnya daerah sekitar MANU TBS Kudus.
Tetapi atas tindakan melewati batas tersebut, Allah menegur nabi-Nya sebagaimana hadits riwayat Sunan Abu Dawud berikut ini:. عن أبي هريرة أن النبي صلى الله عليه وسلم قال نزل نبي من الأنبياء تحت شجرة فلدغته نملة فأمر بجهازه فأخرج من تحتها ثم أمر بها فأحرقت فأوحى الله إليه فهلا نملة واحدة.
Pada riwayat Abu Dawud berikut ini, semut mendahului umat Nabi Sulaiman As melakukan ibadah permohonan air hujan (istisqa) atas kemarau panjang yang mendera makhluk hidup saat itu. Pada riwayat ini Nabi Muhammad Saw bercerita bagaimana seekor semut di zaman dahulu melakukan istisqa terlebih dahulu sehingga Nabi Sulaiman As dan rakyatnya mengurungkan pelaksanaan istisqa karena telah diwakili oleh hamba Allah dari jenis lainnya. Kami tidak dapat berlepas ketergantungan dari anugerah air-Mu.’ Menyaksikan ini, Nabi Sulaiman AS mengatakan kepada rakyatnya, ‘Mari kita pulang, kalian telah di(mintakan)anugerahkan air oleh doa makhluk hidup selain kalian,'" (HR Ahmad dan dishahihkan oleh Imam Al-Hakim).
Alangkah baiknya membawa serta binatang ternak dalam melakukan istisqa karena binatang itu memiliki potensi yang berkaitan dengan makrifat, zikir, dan permohonan hajat mereka terhadap-Nya dengan bahasa yang dipahami oleh Allah dan tidak dipahami oleh bangsa manusia," (Syekh Hasan Sulaiman An-Nuri dan Syekh Alawi Abbas Al-Maliki, Ibanatul Ahkam, [Beirut, Darul Fikr: 1996 M/1416 H], cetakan pertama, juz II, halaman 132).
Keyakinan akan turunnya bala itu diperoleh dari sufi yang kasyaf, bahwa pada hari Rebo Wekasan itu, ada 320 ribu bala yang turun untuk setahun, sebagaimana ditulis Syekh Abdul Hamid Quds dalam kitabnya Kanzun Najah Was-Surur fi Fadhail Al-Azminah wash-Shuhur. Hal ini dilansir NU Online dalam tulisan Penjelasan Mengenai Rebo Wekasan. Dilansir NU Online dalam tulisan Hukum Shalat Rebo Wekasan dalam Islam, hukum shalat Rebo Wekasan menurut Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari adalah haram. Namun, Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Quds al-Maki dalam Kanz al-Najah wa al-Surur menyebut bahwa Shalat Rebo Wekasan itu boleh dengan syarat bukan niat untuk Rebo Wekasan, melainkan diniatkan sebagai shalat sunnah mutlak. Perbedaan pandangan para ulama di atas mengenai hukum shalat Rebo Wekasan merupakan hal lumrah. Masing-masing memiliki argumentasi yang berdasar sehingga tidak perlu saling dipertentangkan antara satu dan lainnya.
Artinya, "Saya niat shalat sunnah dua rakaat karena Allah ta’ala.". Pelaksanaan shalat ini sebagai bentuk taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah swt agar dIjaga dari segala bahaya selama setahun.