Tata Cara Sholat Dhuha Yang 4 Rakaat. Niat sholat dhuha 4 rakaat dan pelaksanaannya termasuk dalam salah satu wasiat Rasulullah SAW pada umatnya. Hal ini dibuktikan dari salah satu riwayat hadits yang menyebutkan anjuran Rasulullah tentang sholat dhuha 4 rakaat untuk kecukupan kebutuhan hambaNya,. Untuk itu, pengamalannya perlu diiringi dengan tata cara pelaksanaan yang benar agar mencapai kesempurnaan ibadah.
Hal ini juga yang menyebabkan sholat dhuha dikerjakan dalam rakaat bilangan genap. Artinya: "Dari Ummi Hani binti Abu Thalib bahwa Rasulullah SAW salat sunnah dhuha pada saat penaklukan Mekah sebanyak delapan rakaat kemudian salam pada setiap dua rakaat," (HR Ibnu Majah).
Artinya: "Aku menyengaja sholat sunnah dhuha dua rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah SWT. Bangun lagi untuk mengerjakan sholat dhuha 2 rakaat terakhir dengan niat dan pengerjaan yang sama pula.
Bulan Ramadhan merupakan waktu yang tepat untuk beribadah dan beramal saleh. Salah satunya dengan Melaksanakan ibadah sunnah seperti sholat dhuha 4 rakaat.
Diriwayatkan oleh Tirmidzi, "Wahai anak Adam, rukuklah (sholatlah) karena Aku pada awal siang (shalat Dhuha) empat rakaat maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari," (H.R. Sholat dhuha menjadi satu dari tiga hal yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Diriwayatkan oleh Abu Hirairah RA, "Kekasihku SAW mewasiatkan kepadaku tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat shalat Dhuha, dan shalat Witir sebelum tidur.". Ustad Zezen Zainal Alim dalam bukunya yang berjudul The Power of Shalat Dhuha menjelaskan waktu dhuha adalah waktu ketika matahari merayap naik meninggalkan tempat terbitnya hingga tampak bayangan sampai menjelang tengah hari. Beberapa sumber mengatakan, sholat dhuha juga bisa dilakukan hingga pukul 11.00. Ada sejumlah hadits yang meriwayatkan keutamaan sholat dhuha 4 rakaat, salah satunya adalah akan dicukupkan seluruh kebutuhan pada hari itu.
JAKARTA, iNews.id - Tata cara sholat dhuha 4 rakaat tidak jauh berbeda dengan sholat sunnah pada umumnya yakni dilakukan dengan dua kali salam. Sholat dhuha merupakan salah satu sholat sunnah yang sangat dianjurkan oleh Nabi SAW untuk dikerjakan umatnya. Hukum sholat dhuha yakni sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan rutin. Hal ini setidaknya karena shalat ini sering dilakukan oleh Rasulullah SAW dan tidak hanya itu Nabi SAW juga mewasiatkan kepada umatnya semua untuk juga merutinkan sholat dhuha.
Seperti yang diceritakan oleh sahabat Abu Hurairah berikut:. “Kekasihku (Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam) telah berwasiat kepadaku tentang tiga perkara agar tidak aku tinggalkan hingga mati; Puasa tiga hari setiap bulan, shalat Dhuha dan tidur dalam keadaan sudah melakukan shalat Witir.". Sholat dhuha lebih utama dikerjakan dengan 4 rakaat.
"Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam shalat Dhuha sebanyak empat (rakaat), kadang beliau menambah sesuai keinginannya.". Ustaz Muhammad Saiyid Mahadhir MA dalam bukunya Bolehkah Shalat Dhuha Berjamaah menjelaskan, Imam An-Nawawi, dari madzhab As-Syafi’i menuliskan: Para ulama Syafi'iyah berpendapat bahwa shalat dhuha itu hukumnya sunnah muakkadah, minimal dikerjakan dua rakaat dan maksimal delapan rakaat.
Namun Imam An-Nawawi selanjutnya menyebutkan bahwa ada sebagian ulama dalam madzhab As-Syafi’i yang berpendapat bahwa batasan maksimal shalat dhuha itu bukan delapan rakaat tapi 12 rakaat.
Suara.com - Ada salah satu amalan sunnah yang bisa dikerjakan di pagi hari untuk mendatangkan rezeki, yakni sholat dhuha. Sholat dhuha bisa dikerjakan ketika matahari sudah mulai naik menyinari bumi.
Banyak umat Muslim yang mengamalkan sholat dhuha sebagai bentuk usaha untuk menjemput rezeki dari Allah SWT. Selain memperbanyak amalan, tentu juga dibarengi dengan berusaha bekerja. Artinya: Saya niat sholat dhuha dua rakaat sunnah karena Allah ta'ala.
Baca Juga: Ini Doa Setelah Sholat Tahajud Agar Cepat Terkabul, Mari Kita Amalkan.
Memang, pelaksanaan tata cara sholat dhuha 4 rakaat dibarengi dengan 2 salam. " Usholli sunnatadh dhuhaa rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.". “ Aku niat shalat sunnah dhuha dua rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah Ta’ala.”. Berdiri dan mengulang gerakan seperti rakaat pertama. Nah, habis itu lakukan sholat 2 rakaat lagi hingga menjadi tata cara sholat dhuha 4 rakaat yang sempurna. Setelah itu, baru diakhiri dengan doa.
" Allahumma innad-duhaa'a duhaa'uka wal bahaa'a bahaa'auka wal-jamaala jamaaluka wal-quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal-'ismata 'ismatuka.
Sholat dhuha merupakan amalan yang sangat dianjurkan karena memiliki berbagai keutamaan. Keutamaan sholat dhuha antara lain akan dicukupkan rezeki bagi orang yang mengerjakannya, berpahala seperti orang pergi haji dan umrah, termasuk bagian dari sedekah, dibangunkan sebuah rumah di surga, hingga sarana untuk memohon pengampunan dosa.
Tata Cara Sholat Dhuha 4 rakaat wajib dipahami agar mendapatkan keutamaannya. Selain itu, agar ibadahmu lebih bermakna, kamu juga perlu memahami hukum mengerjakan sholat dhuha, waktu terbaik mengerjakannya, hingga bacaan doa sholat dhuha.
Berikut Liputan6.com rangkum tentang tata cara sholat dhuha 4 rakaat dari berbagai sumber, Jumat (3/1/2020).
Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anh, ia berkata: ‘Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Tidak ada yang menjaga shalat Dhuha kecuali orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat.’ Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Shalat Dhuha adalah shalat orang-orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat’,” (HR al-Hakim dan ia berkata: “Ini hadits shahih sesuai syarat Imam Muslim). Ketiga, setiap dua rakaat shalat Dhuha mempunyai keutamaan khusus sebagaimana dalam riwayat berikut:. Artinya: “Diriwayatkan dari Ismail bin Ubaidillah, dari Abdullah bin Amr, ia berkata: ‘Aku bertemu dengan Abu Dzar radliyallahu ‘anh, lalu berkata: ‘Wahai Paman, beritahukanlah diriku pada suatu kebaikan.’ Lalu ia menjawab: ‘Aku bertanya kepada Rasulullah ﷺ sebagaimana Kamu bertanya kepadaku.
Lalu beliau bersabda: ‘Bila Kamu shalat Dhuha dua rakaat maka tidak akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang lalai; bila Kamu shalat Dhuha empat rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang berbuat baik; bila Kamu shalat Dhuha enam rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang taat; bila Kamu shalat Dhuha delapan rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang beruntung; bila Kamu shalat Dhuha 10 rakaat maka pada hari itu tidak akan dicatatkan dosa bagimu; dan bila Kamu shalat Dhuha 12 rakaat maka akan dibangunkan untukmu sebuah rumah di surga’,” (HR al-Baihaqi). Namun demikian, ada waktu yang lebih utama yaitu ketika terik matahari telah terasa panas.
Sungguh Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Shalat kaum awwâbîn (shalat Dhuha) adalah saat kaki anak-anak unta merasakan panasnya bumi karena terik matahari’” (HR Muslim; lihat Abu Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawi, Syarhun Nawawi ‘alâ Shahîh Muslim, [Bairut, Dâr Ihyâ’it Turâtsil ‘Arabi, 1292 H], juz VI: 30). Selanjutnya melaksanakan gerakan dan bacaan shalat sebagaimana umumnya sampai salam setelah dua rakaat.