Tata Cara Shalat Witir Setelah Sholat Tahajud. Lalu, bagaimana tata cara sholat witir setelah Tahajud? Meskipun namanya witir alias ganjil, para ulama memang memiliki beberapa pendapat yang berbeda tentang tata cara pengerjaannya. Tata Cara Sholat Tahajud Agar Keinginan Terkabul Lengkap Bacaan Niat Beserta Doa. Cara ini oleh para ulama sering disebut dengan istilah fashl (dipisahkan).
Shalat witir dikerjakan langsung tiga rakaat dengan satu salam, tanpa diselingi dengan salam di rakaat kedua. Rasulullah SAW pernah shalat witir dengan lima rakaat tanpa duduk tahiyat kecuali di bagian akhir. Shalat witir dikerjakan langsung tiga rakaat dengan satu salam, tetapi di rakaat kedua duduk sejenak untuk melakukan duduk tasyahhud awal dan membaca doanya.
Cara seperti ini nyaris mirip dengan shalat Maghrib, kecuali bedanya ketika di dalam rakaat ketiga tetap disunnahkan untuk membaca ayat Al-Quran setelah membaca surat Al-Fatihah.
Tapi, ada beberapa syarat dan rukun salat witir yang perlu terpenuhi supaya lebih afdal. Sementara waktu yang lebih baiknya dikerjakan pada akhir malam sebagai penutup rangkaian ibadah salat. Artinya: Aku mengerjakan sembahyang sunah salat witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah ta'ala. Setelah rangkaian salat selesai, Anda membaca zikir sebanyak tiga kali yaitu Subhaanal malikil qudduus.
Itulah rangkaian tata cara salat witir yang bisa Anda lakukan sendiri pada penghujung waktu malam.
Oleh sebab itu, rangkaian shalat sunah seseorang dalam sehari semalam hendaknya ditutup dengan witir sebagai bukti pengesaan hamba kepada Tuhan. Dalam riwayat Muslim disebutkan: “Barang siapa mengerjakan salat pada malam hari maka hendaklah dia menjadikan salat terakhirnya sebagai Witir (sebelum Subuh) karena sesungguhnya Rasulullah SAW telah memerintahkan hal tersebut.” (Said bin ‘Ali bin Wahf al-Qahtjani, Ensiklopedia Shalat menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, 2006, hlm.
Lebih tepatnya, apakah dia bisa memastikan diri untuk bangun dari tidur guna melaksanakan sholat Witir atau tidak. Hadis-hadis sahih yang lain juga menunjukkan perincian seperti ini.” ((Sallamah Muhammad Abu Al-Kamal, Mukjizat Shalat Malam-Meraih Spiritualitas Rasulullah, 2002, hlm.
“Sholat tarawih artinya menunaikan salat dengan jeda untuk melahirkan ketenangan pada jiwa,” kata Ustaz Adi Hidayat.
“Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji,” (QS. “Jadikan shalatmu yang paling akhir di waktu malam berupa shalat witir,” (HR Bukhari Muslim). Sedangkan tradisi yang berkembang di Indonesia pada saat bulan Ramadhan, seringkali shalat witir dilaksanakan langsung setelah melaksanakan shalat tarawih, sehingga hal demikian memunculkan problem tersendiri, yakni ketika seseorang ingin melaksanakan shalat tahajud sesudah itu. Jika ternyata ia telah melaksanakan shalat witir terlebih dahulu (seperti yang biasa dilakukan di bulan Ramadhan) maka tidak perlu baginya untuk mengulang kembali shalat witir, bahkan menurut sebagian pendapat, mengulang shalat witir dihukumi tidak sah.
فإن كان له تهجد أخر الوتر إلى أن يتهجد، فإن أوتر ثم تهجد لم يندب له إعادته، بل لا يصح، لخبر : لا وتران في ليلة اهـ. Namun jika ia melakukan ssalat witir lebih dulu kemudian baru melakukan sholat tahajud, maka dia tidak disunnahkan mengulang shalat witir, bahkan (Menurut sebagian pendapat) tidak sah jika diulang, berdasarkan hadits: "tidak ada pelaksanaan shalat witir dua kali pada satu malam” (Syekh Ibrahim al-Bejuri, Hasyiyah al-Baijuri , juz 1, hal.
وإذا أوتر ثمّ تهجّد لم يعده على الأصح من مذهب الشافعى ومذهب أبي حنيفة. “Apabila seseorang telah melaksanakan shalat witir kemudian ia hendak bertahajud, maka shalat witir tidak perlu diulang menurut qaul ashah dari mazhab Syafi’i dan Mazhab Abi Hanifah” (Syekh Muhammad bin Abdurrahman, Rahmah al-Ummah , hal.
Anjuran untuk mengerjakan sholat witir sudah diterangkan dalam salah satu hadits Rasulullah SAW. Artinya: "Rasulullah mewasiatkan kepadaku tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan selama hidupku, yaitu sholat dhuha, berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, dan sholat witir sebelum tidur.". Dikutip dari buku Kumpulan Doa dari Al Quran dan As Sunnah yang Shahih oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas, ada bacaan doa yang bisa dilafalkan setelah menyelesaikan sholat witir.
Berikut bacaan doa sholat witir dilengkapi dengan latin dan artinya,. (Nabi mengangkat dan memanjangkan suaranya pada ucapan yang ketiga).". Soal jumlah rakaat sholat witir, menurut Ustadz Hasan Albany dalam buku yang bertajuk The Miracle of Night Shalat Tahajud, rakaat sholat ini biasanya berjumlah ganjil. Berikut bacaan niat sholat witir 1 rakaat disertai dengan tata cara pelaksanaannya,.
Artinya: "Aku niat shalat sunnat witir satu rakaat karena Allah ta'ala.". Jadi, jangan lupa untuk dibaca agar ibadah witirmu menjadi lebih sempurna ya, Sahabat Hikmah.
Liputan6.com, Jakarta Bacaan niat salat witir dapat disesuaikan dengan jumlah rakaat yang hendak dikerjakan. Sholat witir adalah salah satu sholat sunnah paling baik dilakukan, terutama di bulan Ramadhan. Sholat witir umumnya dikerjakan secara berjamaah ataupun sendiri setelah sholat tarawih pada bulan Ramadhan. Di antara pengerjaannya, sholat witir dapat didirikan pada bilangan 3, 5, 7, 9, hingga 11 rakaat, namun sebenarnya sholat witir juga boleh dikerjakan dalam bilangan 1 rakaat.
Membaca niat sholat witir 1 rakaat menjadi bagian dari tata cara sholat witir. Lazimnya, sholat witir dikerjakan sebagai penutup sholat tahajud, sholat hajat, sholat tarawih pada Ramadhan, atau juga sholat sunah terakhir sebelum tidur.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai bacaan niat sholat witir 1 rakaat, beserta tata cara dan keutamaannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (26/4/2022).
Sebagaimana dalam hadits shahih yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:. Berdasarkan keterangan Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu bahwa seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah shalat malam itu?” Beliau menjawab:. Shalat tarawih dianjurkan untuk dilakukan berjamaah di masjid karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melakukan hal yang sama walaupun hanya beberapa hari saja.
Tata cara yang beragam tersebut semuanya pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum. Bila melakukan semua tata cara tersebut dengan berganti-ganti berarti telah menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang banyak ditinggalkan oleh kaum Muslimin.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Ia boleh shalat 20 rakaat sebagaimana yang masyhur dalam mazhab Ahmad dan Syafi’i. Bertentangan dengan hadits-hadits shahih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan bahwa shalat malam itu muwassa’ (leluasa, lentur, fleksibel).