Tata Cara Shalat Witir 1 Rakaat Sebelum Tidur. Untuk waktunya sendiri, sholat witir dapat dilaksanakan mulai dari setelah isya' hingga menjelang subuh. Namun, akan lebih baik jika kamu mengerjakannya pada akhir malam karena itulah waktu yang paling mustajab untuk berdoa.
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagiNya. Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagiNya. Salah satu amalan yang Rasulullah perintahkan pada mereka untuk senantiasa dilaksanakan yakni sholat witir. Selanjutnya, sholat witir merupakan salah satu amal sunnah yang biasanya dikerjakan Rasulullah setiap harinya sebagaimana hadits dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu 'anhu: "Witir bukan keharusan seperti sholat wajib kalian, akan tetapi ia adalah sunnah yang biasa dilakukan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam.". Seperti yang telah kita tau, sholat witir sangat dianjurkan selain juga ditekankan oleh Rasulullah SAW.
Oleh sebab itu, rangkaian shalat sunah seseorang dalam sehari semalam hendaknya ditutup dengan witir sebagai bukti pengesaan hamba kepada Tuhan. Dalam riwayat Muslim disebutkan: “Barang siapa mengerjakan salat pada malam hari maka hendaklah dia menjadikan salat terakhirnya sebagai Witir (sebelum Subuh) karena sesungguhnya Rasulullah SAW telah memerintahkan hal tersebut.” (Said bin ‘Ali bin Wahf al-Qahtjani, Ensiklopedia Shalat menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, 2006, hlm.
Keutamaan di antara kedua waktu tadi disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibn Khuzaimah. Namun, jika merujuk ke hadis lain, bakal ditemukan Salat Witir sebelum tidur lebih diutamakan.
Hadis itu berbunyi: “Abu Dzar berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah SAW) pernah berpesan kepadaku tentang tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan untuk selamanya, Insyaallah, yaitu sholat fajar, sholat witir sebelum tidur, dan puasa tiga hari pada setiap bulan.”. Lebih tepatnya, apakah dia bisa memastikan diri untuk bangun dari tidur guna melaksanakan sholat Witir atau tidak. Hadis-hadis sahih yang lain juga menunjukkan perincian seperti ini.” ((Sallamah Muhammad Abu Al-Kamal, Mukjizat Shalat Malam-Meraih Spiritualitas Rasulullah, 2002, hlm.
Sementara itu, Ustaz Adi Hidayat menyatakan, ada dua waktu melaksanakan sholat witir dan dua-duanya benar. Ustaz Adi Hidayat mengatakan, sholat witir sesudah Isya dilakukan bila malamnya tidak mampu bangun.
“Sholat tarawih artinya menunaikan salat dengan jeda untuk melahirkan ketenangan pada jiwa,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Liputan6.com, Jakarta Sholat witir adalah salah satu amalan sunah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Sholat witir merupakan sholat berjumlah ganjil yang dilaksanakan di malam hari sebagai penutup ibadah sunah pada hari itu. Sholat witir biasanya dilaksanakan setelah sholat tarawih di bulan Ramadan.
Rasulullah mengajarkan umatnya untuk melakukan hal-hal yang terpuji, di mana contoh mudahnya adalah dengan mengerjakan sholat witir sebagai penutup shalat sunah. Tingkatan keistimewaan sholat witir membuat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepada sahabat beliau agar senantiasa mengerjakannya.
Shalat ini pula yang menjadi penutup seluruh shalat malam. Berikut niat serta tata cara untuk melaksanakan sholat sunah tersebut.
Anjuran untuk mengerjakan sholat witir sudah diterangkan dalam salah satu hadits Rasulullah SAW. Artinya: "Rasulullah mewasiatkan kepadaku tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan selama hidupku, yaitu sholat dhuha, berpuasa tiga hari dalam setiap bulan, dan sholat witir sebelum tidur.". Dikutip dari buku Kumpulan Doa dari Al Quran dan As Sunnah yang Shahih oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas, ada bacaan doa yang bisa dilafalkan setelah menyelesaikan sholat witir. Berikut bacaan doa sholat witir dilengkapi dengan latin dan artinya,.
Berikut bacaan niat sholat witir 1 rakaat disertai dengan tata cara pelaksanaannya,. Artinya: "Aku niat shalat sunnat witir satu rakaat karena Allah ta'ala.".
Jadi, jangan lupa untuk dibaca agar ibadah witirmu menjadi lebih sempurna ya, Sahabat Hikmah.
Keutamaan di antara keduanya itu disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibn Khuzaimah sebagaimana dikutip Sallamah Muhammad Abu Al-Kamal dalam Mukjizat Shalat Malam-Meraih Spiritualitas Rasulullah (2002, hlm. Hadis itu berbunyi: A'isyah r.a berkata, "Rasulullah SAW bertanya kepada Abu Bakar, 'Kapan kamu Salat Witir?'.
Kemudian beliau berkata kepada Abu Bakar, 'Kamu telah mengambil sesuatu yang teguh.'. Sementara itu, kepada Umar, beliau berkata, 'Kamu telah mengambil kekuatan.'.
Namun, jika merujuk ke hadis lain, bakal ditemukan Salat Witir sebelum tidur lebih diutamakan. Salah satunya hadis yang diriwayatkan Ahmad dan Ibn Khuzaimah sebagaimana dikutip Sallamah (hlm.
Hadis itu berbunyi: "Abu Dzar berkata, 'Kekasihku (Rasulullah SAW) pernah berpesan kepadaku tentang tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan untuk selamanya, Insyaallah, yaitu sholat fajar, sholat witir sebelum tidur, dan puasa tiga hari pada setiap bulan.". Lebih tepatnya, apakah dia bisa memastikan diri untuk bangun dari tidur guna melaksanakan sholat Witir atau tidak.
"Hal ini merupakan dalil mengakhirkan Salat Witir hingga akhir malam lebih utama bagi orang yang yakin bisa bangun pada akhir malam (menjelang subuh). Hadis-hadis sahih yang lain juga menunjukkan perincian seperti ini," kata Al-Nawawi dikutip Sallamah (hlm.
Penting bagi setiap Muslim untuk memahami seluruh rangkaian sholat sunnah witir, termasuk bacaan niat. . Ini dilakukan agar ibadah sholat dapat diamalkan dengan sempurna.
Begitu istimewanya sholat ini hingga Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepada sahabat beliau agar senantiasa mengerjakannya, jangan sampai meninggalkannya. Beliau biasa mengerjakan sholat sunnah ini sebagaimana hadits dari Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu:. Witir bukan keharusan seperti sholat wajib kalian, akan tetapi ia adalah sunnah yang biasa dilakukan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berwitir tujuh atau lima rakaat secara bersambung dan tidak dipisahkan dengan salam. Sebagaimana kata Ali bin Abu Thalib radhiyallahu ‘anhu: “Di dalam Al-Qur’an itu tidak ada yang dapat diabaikan. Hal ini sebagaimana hadits yang riwayat Abu Dawud dan An Nasa’i dari Ubai bin Ka’ab radhiyallahu ‘anhu.
Doa sholat witir ini berdasarkan hadits shahih riwayat Abu Dawud, Tirmidzi, An Nasa’i dan Ibnu Majah.