Tata Cara Shalat Tarawih Menurut Islam. Dinamakan Tarawih karena orang yang melakukannya beristirahat sejenak di antara dua kali salam atau istirahat setiap empat rakaat. Artinya, “Barang siapa melakukan shalat (Tarawih) pada Ramadhan dengan iman dan ikhlas (karena Allah ta’âlâ) maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘Alaih). Menurut pendapat yang lebih sahih sebagaimana dikutip Syekh Wahbah Zuhaili, hukum berjamaah shalat Tarawih adalah sunnah kifâyah. Artinya, “Saya niat shalat Tarawih dua rakaat menghadap kiblat, menjadi imam karena Allah ta’âlâ.”. Poin terakhir ini memberikan warning bahwa bacaan yang banyak (melebihi satu juz) dalam shalat Tarawih sangatlah tidak dianjurkan. Dua hadits di atas merupakan dalil yang sangat memotivasi umat Islam agar berusaha selalu tekun dan istiqamah melakukan shalat Tarawih.

Sudah cukup menjadi bukti keistimewaannya adalah dibiasakan oleh Rasulullah saw, diampuninya semua dosa yang telah lalu dan terhitung beribadah selama satu malam penuh.

Fikih Ringkas Shalat Tarawih

Tata Cara Shalat Tarawih Menurut Islam. Fikih Ringkas Shalat Tarawih

Dinamakan demikian karena biasanya dahulu para sahabat ketika shalat tarawih mereka memanjangkan berdiri, rukuk dan sujudnya. Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memotivasi orang-orang untuk mengerjakan qiyam Ramadhan, walaupun beliau tidak memerintahkannya dengan tegas.

Biasanya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam memotivasi orang-orang untuk mengerjakan qiyam Ramadhan, walaupun beliau tidak memerintahkannya dengan tegas. Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam shalat tarawih secara berjama’ah di masjid. Dan qiyam Ramadhan ini fardhu kifayah, barangsiapa mengerjakannya berjamaah maka itu lebih utama dari pada sendirian” (Mukhtashar Ikhtilaf Ulama, 1/315). Andai ada seorang yang meniru Rasulullah dengan shalat di rumah, aku khawatir orang-orang lain akan mengikutinya. Umar berkata: ‘Menurutku jika aku satukan mereka ini untuk shalat bermakmum di belakang satu orang qari’ itu akan lebih baik’. فما كان الأئمَّة يُصلُّونها إلَّا بعد العِشاء على عهد النبيِّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم، وعهدِ خلفائه الراشدين، وعلى ذلك أئمَّةُ المسلمين، لا يُعرف عن أحدٍ أنه تعمَّد صلاتَها قبل العِشاء، فإنَّ هذه تُسمَّى قيام رمضان.

Dari hadits-hadits ini diketahui bahwa Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam tidak membatasi jumlah rakaat shalat yang dikerjakan setelah Isya.

Tata Cara Shalat Tarawih Sendiri

Ushalli sunnatat Tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta‘ālā. Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.”.

Artinya, “Shalat Tarawih tidak sah dikerjakan empat rakaat dengan satu salam, tetapi ia harus ada salam setiap dua rakaat karena hadits menyatakan demikian,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], halaman 112). Jadi, secara teknis, shalat sunah Tarawih sendiri menurut Madzhab Syafi’i adalah sebagai berikut:. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati. 10.Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua. Istighfar dan dianjurkan membaca doa kamilin setelah selesai shalat Tarawih. Shalat Tarawih sendiri dapat dikerjakan secara ringkas dengan membaca surat-surat pendek setelah Surat Al-Fatihah.

Tetapi Shalat Tarawih sendiri juga dapat dikerjakan secara lama dengan memilih surat-surat panjang dalam Al-Quran.

Sholat Tarawih: Tata Cara, Jumlah Rakaat dan Bacaan Niatnya

Tata Cara Shalat Tarawih Menurut Islam. Sholat Tarawih: Tata Cara, Jumlah Rakaat dan Bacaan Niatnya

Sholat tarawih menjadi salah satu ibadah sunah yang dikerjakan umat Islam selama bulan Ramadhan. "Siapa saja yang menjalankan sholat qiyam pada bulan Ramadhan dengan landasan iman dan mengharapkan pahala, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya.". Khalifah Umar bin Khattab dan sejumlah sahabat juga melakukan sholat tarawih secara berjamaah. Di dalam buku Fiqih Islam Wa Adillatuhu karya Prof. Dr. Wahbah Az-Zuhali jilid 2, sejumlah ulama berbeda pendapat mengenai jumlah rakaat sholat tarawih. Sang Ummul Mukminin itu berkata, "Rasulullah SAW tidak pernah menambah sholat qiyam lebih dari 13 baik saat bulan Ramadhan mau pun di bulan-bulan lainnya. Ibnu Abbas dalam hadits yang diriwayatkan Imam al Bukhari mengatakan pernah bersama Rasulullah mengerjakan sholat malam.

Namun karena darurat Covid-19 atau virus Corona yang saat ini masih melanda dunia, umat Islam disarankan sholat tarawih di rumah. Kementerian Agama RI (Kemenag) telah mengeluarkan pedoman ibadah di bulan suci Ramadhan selama wabah Corona.

Tetapi Sholat Tarawih sendiri juga boleh dikerjakan secara lama dengan memilih surat-surat panjang dalam Al-Quran.

Tuntunan Shalat Tarawih

Tata Cara Shalat Tarawih Menurut Islam. Tuntunan Shalat Tarawih

Selayaknya bagi setiap mukmin untuk terus semangat dalam beribahadah di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan lebih dari lainnya. “Barangsiapa melaksanakan shalat pada lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sangat bersungguh-sungguh pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan melebihi kesungguhan beliau di waktu yang lainnya.” (HR. Beliau pun tidak lupa mendorong keluarganya dengan membangunkan mereka untuk melakukan ketaatan pada malam sepuluh hari terakhir Ramadhan.

Sudah sepantasnya setiap muslim mendirikan shalat tarawih tersebut secara berjama’ah dan terus melaksanakannya hingga imam salam. Namun mereka berselisih pendapat apakah shalat tarawih itu afdhol dilaksanakan sendirian atau berjama’ah di masjid.

Kalaupun seseorang melaksanakan shalat malam dengan 40 raka’at atau lebih, itu juga diperbolehkan dan tidak dikatakan makruh sedikit pun. Tidak ada riwayat mengenai bacaan surat tertentu dalam shalat tarawih yang dilakukan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setelah witir dituntunkan membaca, “Subhaanal malikil qudduus”, sebanyak tiga kali dan mengeraskan suara pada bacaan ketiga (HR. Berikut beberapa kekeliruan saat pelaksanaan shalat tarawih berjama’ah dan tidak ada dasarnya dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Bacaan Niat Sholat Tarawih dan Witir, Lengkap Beserta Tata Caranya

Tata Cara Shalat Tarawih Menurut Islam. Bacaan Niat Sholat Tarawih dan Witir, Lengkap Beserta Tata Caranya

Bukhari Muslim, Rasulullah bersabda bahwasannya "Barangsiapa yang melaksanakan ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni dosa yang telah lampau.". Artinya, "Aku menyengaja sembahyang sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai sebagai makmum karena Allah SWT.". Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau.

Artinya: "Aku niat shalat sunnat witir satu rakaat karena Allah ta'ala.". Itu tadi adalah bacaan niat sholat tarawih dan witir beserta tata cara pelaksanaannya.

Jumlah Rakaat Shalat Tarawih

Hal ini dikuatkan lagi bahwasanya jika Arab badui tersebut tidak tahu tentang kaifiyyah (tata cara) shalat malam, setiap berapa rakaatkah harus salam? Kedua: Justru Nabi menjawab orang arab badui tersebut dengan mengisyaratkan bahwa shalat malam tidak terbatas jumlah raka’atnya. Sa’id bin Jubair adalah seorang tabiin wafat tahun 95 H, ketika 10 hari terakhir beliau shalat menjadi imam dengan 7 kali istirahat berarti 14 rakaat.

“Nafi’ bin Umar berkata: Dahulu Ibnu Abi Mulaikah shalat mengimami kami 20 rakaat, beliau membaca Hamdu Al-Malaikat (Surat Fathir) dalam satu rakaat.” ([17]). “Siapa mengira qiyam Ramadhan ada bilangan tertentu dari Nabi yang tidak boleh ditambah dan dikurangi maka ia terjatuh dalam kesalahan.” ([19]).

Dalam ayat ini, yang menjadi standar ketika Allah ﷻ memerintahkan untuk Nabi Muhammad ﷺ shalat malam adalah durasinya, bukan jumlah rakaatnya. Hadits ini juga menunjukkan bahwasanya yang menjadi standarisasi kecintaan Allah ﷻ terhadap shalat Nabi Daud ‘alaihissalam adalah durasi shalatnya, dan bukan pada jumlah rakaatnya.

Imam an-Nawawi menjelaskan bahwa hadits ini merupakan dalil bagi ulama yang berpendapat memperbanyak sujud dan rakaat lebih baik dari pada memanjangkan durasi shalat([25]).

Related Posts

Leave a reply