Tata Cara Pelaksanaan Sholat Istisqo. Liputan6.com, Jakarta - Sholat istisqa dilaksanakan ketika terjadi musim kemarau berkepanjangan. Musim kemarau yang menyebabkan kekeringan parah, akan mengancam kehidupan para petani dan masyarakat umum. Tujuan sholat istiqa yaitu meminta hujan sebagai berkah kepada sang kuasa Allah SWT.
Umat muslim dianjurkan untuk sholat istiqa dan membaca doa sebanyak mungkin saat musim kemarau berkepanjangan. Ada baiknya jika sholat istisqa untuk meminta hujan diawali dengan doa saat menghadapi kesusahan secara umum sebagaimana riwayat Bukhari dan Muslim berikut ini. "Tiada Tuhan selain Allah yang agung dan santun. Berikut dirangkum dari berbagai sumber mengenai hukum, tata cara dan doa sholat istisqa.
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sholat Istisqa adalah shalat sunnah yang dilaksanakan untuk meminta kepada Allah SWT agar diturunkan hujan. Biasanya sholat ini dilakukan ketika terjadi kekeringan atau musim kemarau berkepanjangan sehingga tak ada sumber air lagi. Artinya: Aku sengaja salat sunnah minta hujan dua rakaat (sebagai imam/makmum) karena Allah ta'ala.
Sholat sunnah Istisqa terdiri dari dua rakaat, tanpa azan dan iqamah. Menurut riwayat Imam As-Syafi'i, Abu Dawud, dan lainnya, doa meminta hujan ialah sebagai berikut:. Ya Allah, sungguh kami memohon ampun kepada-Mu, karena Kau adalah maha pengampun.
Ya Allah, tumbuhkan tanaman kami, deraskan air susu ternak kami, turunkan pada kami air hujan karena berkah langit-Mu, dan tumbuhkan tanaman kami dari berkah bumi-Mu.
Sholat ini dilakukan ketika terjadi kekeringan atau musim kemarau berkepanjangan sehingga sumur dan sungai menjadi kering. Sholat sunnah Istisqa boleh dilakukan berulang kali sampai Allah SWT menurunkan hujan ke bumi. "Karena Allah SWT menyukai orang-orang yang serius dalam berdoa," demikian tulis Syekh Wahbah.
Abu Sakhi shalat sunnah Istisqo adalah sholat yang dilakukan untuk memohon hujan kepada Allah SWT. Sholat ini dilakukan ketika terjadi kekeringan atau musim kemarau berkepanjangan sehingga sumur dan sungai menjadi kering. Kemudian, seluruh penduduk diminta untuk keluar rumah dan berkumpul di tempat yang lapang. Artinya: Ya Allah, siramilah kami dengan hujan yang menyelamtkan, menikmatkan, menyenangkan, menyuburkan, mengalirkan ke segenap penjuru, banyak air dan kenaikan, memenuhi sungai-sungai dan selalu mengalir meratakan hingga hari kiamat.
ويصلون ركعتين كالعيد بتكبيراته ويخطب خطبتين أو واحدة وبعدها أفضل واستغفر الله بدل التكبير ويدعو في الأولى جهرا ويستقبل القبلة بعد ثلث الخطبة الثانية وحول الإمام والناس ثيابهم حينئذ وبالغ فيها في الدعاء سرا وجهرا ثم استقبل الناس. Seseorang yang menjadi khatib kemudian menyampaikan khutbah dua atau sekali.
Khatib berdoa dengan jahar (lantang), lalu menghadap kiblat setelah lewat sepertiga pada khutbah kedua. Pada saat itu, khatib meningkatkan kesungguhan berdoa sirr (rahasia) dan jahar (lantang), setelah itu ia kembali menghadap ke arah jamaah,” (Lihat Syekh Abdullah Bafadhal Al-Hadhrami, Al-Muqaddimah Al-Hadhramiyyah pada Hamisy Busyral Karim , Beirut, Darul Fikr, 1433-1434 H/2012 M, juz II, halaman 365-366).
Sebagaimana shalat Id, orang yang shalat istisqa juga dianjurkan bertakbir dan mengangkat kedua tangan sebanyak tujuh kali pada rakaat pertama dan lima kali pada rakaat kedua. كصلاته فيكبر في أول الأولى سبعا وأول الثانية خمسا يقينا ويأتي بجميع ما مر ثم. Selebihnya ia mengerjakan semua apa yang sudah ditentukan lalu di sana,” (Lihat Syekh Sa‘id bin Muhammad Ba‘asyin, Busyral Karim , Beirut, Darul Fikr, 1433-1434 H/2012 M, juz II, halaman 365). ويخطب خطبتين كخطبتي العيد فيما مر فيهما لكن يجوز هنا خطبتان أو واحدة على ما مر في الكسوف وكونها قبل الصلاة وبعدها أفضل لأنه أكثر من فعله صلى الله عليه … وفي أنه إذا خطب هنا استغفر الله بدل التكبير قبل الخطبة الأولى تسعا وقبل الثانية سبعا يقينا لأنه اللائق. Tetapi di sana boleh disampaikan dua kali khutbah (atau sekali) sebagaimana telah lalu pada shalat gerhana.
Ketika hujan tak kunjung datang di wilayahmu, salah satu hal yang bisa kamu lakukan adalah melaksanakan shalat Istisqa. Ketika musim kemarau tiba, masyarakat sering kali kesulitan mendapatkan air karena kekeringan parah. Selain itu, umat Islam juga dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, terutama melaksanakan shalat Istisqa. Shalat Istisqa adalah salat sunnah muakad dua rakaat yang tujuannya untuk meminta hujan kepada Allah Swt. Sholat meminta hujan ini umumnya dilaksanakan ketika terjadi musim kemarau berkepanjangan atau adanya krisis air di sebuah wilayah. Terdapat dalil Al-Qur’an yang berisi anjuran untuk mengerjakan sholat meminta hujan ini, yaitu:.
Arti dari niat ini adalah saya berniat salat sunnah Istisqa dua rakaat menjadi imam/ma’mum karena Allah Ta’ala. Khatib akan berdoa dengan lantang, lalu menghadap kiblat setelah sepertiga khotbah kedua. Saat berdoa di khotbah kedua, khatib dan jemaah disunnahkan untuk memindahkan selendang atau sorban dari kanan ke kiri atau dari kiri ke kanan, lalu mengangkat tangan tinggi dan berdoa untuk meminta hujan. Allāhummasqinā ghaitsan mughītsan hanī’an marī‘an (lan riwayat murī‘an) ghadaqan mujallalan thabaqan sahhan dā’iman.
JAKARTA, iNews.id – Salat istisqa kini banyak dilakukan umat Islam di berbagai daerah di Indonesia yang dilanda kekeringan dan kabut asap akibat kebakaran hutan dan kemarau panjang. Salat istisqa ini merupakan amalan agar Allah SWT memberikan rahmat-Nya dengan menurunkan hujan. Artinya, “Aku menyengaja salat sunah minta hujan dua rakaat sebagai makmum karena Allah SWT.”. Namun, sebelum melaksanakan salat istisqa, umat Islam diharapkan melakukan beberapa amalan. Sebelum melaksanakan salat istisqa, umat Islam disunnahkan berpuasa selama tiga hari berturut-turut. Saat berangkat untuk melaksanakan salat istisqa, umat Islam dianjurkan memakai pakaian bekas.
Salat isitisqa harus dilaksanakan dengan penuh khidmat, keprihatinan dalam keadaan memelas dan merendahkan diri serendah rendahnya kepada Allah SWT, tidak boleh banyak bicara baik ketika perjalanan, duduk maupun menunggu.