Tata Cara Pelaksanaan Shalat Gerhana Matahari. Menurut buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah karya Muhammad Ajib, Lc, MA, para ulama telah sepakat saat terjadi gerhana, sebaiknya disegerakan untuk sholat gerhana secara berjamaah. Artinya: "Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Jika melihat hal tersebut maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah sholat, dan bersedekahlah.". Berikut ketentuan sholat gerhana yang dapat dikerjakan berjamaah atau munfarid (sendiri),. Disunnahkan membaca surat Al Baqarah atau yang semacamnya pada rakaat pertama. Menurut mazhab Syafi'i, sholat gerhana matahari atau bulan dapat dilaksanakan pada semua waktu.
Sholat gerhana disebut berakhir apabila seluruh yang menyelimuti matahari telah hilang atau mahari tersebut sudah tengelam. Artinya: "Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT.".
Artinya: "Saya niat shalat sunnah gerhana matahari sebagai imam atau makmum karena Allah semata.". Saat terjadi gerhana bulan, Rasulullah SAW menganjurkan amalan-amalan yang bisa dilakukan, seperti memperbanyak dzikir, istighfar, takbir, sedekah dan bentuk ketaatan lainnya.
Tata cara shalat gerhana matahari sedikit berbeda dari shalat sunnah pada umumnya. Shalat sunah gerhana matahari pertama kali disyariatkan pada tahun kedua hijriyah, sedangkan shalat gerhana bulan pada tahun kelima Hijriyah dan menurut pendapat yang kuat (rajih) pada bulan Jumadal Akhirah.
Berikut ini rangkaian pelaksanaan shalat sunnah gerhana matahari dikutip dari nu.or.id:. Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram sebagai imam atau makmum. Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil niat di dalam hati. Itidal kedua dan baca doa i'tidal.
Duduk di antara dua sujud. Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama dengan rakaat pertama. Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduk tasyahud untuk membaca tasyahud akhir. Simak Video Pilihan di Bawah Ini :.
Baca Juga: Ini Lima Keajaiban Membaca Al Fatihah Setiap Hari. Dikutip dari buku yang berjudul Bimbingan Praktik Ibadah karya H Khoiril Anwar dan H Choeroni, tata cara mengerjakannya adalah sebagai berikut:. Baca Juga: Ziarah ke Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu Tak Pernah Sepi. Artinya: Aku niat shalat sunnah gerhana bulan dua rakaat karena Allah Ta'ala.
Baca Juga: Bolehkah Melakukan Shalat Witir Hanya Satu Rakaat? Artinya: Saya niat shalat sunnah gerhana matahari sebagai imam atau makmum karena Allah semata.
Baca Juga: Do'a Belum Dikabulkan Allah SWT, Ini Beberapa Faktor nya. Shalat dua rakaat dengan empat kali rukuk dan empat kali sujud, yakni pada rakaat pertama sesudah rukuk dan iktidal membaca Surat Al fatihah lagi kemudian terus rukuk dan iktidal lagi, lalu sujud sebagaimana shalat biasa. Ketika membaca surat Al fatihah dan surat dalam shalat gerhana baik gerhana bulan ataupun ferhana matahari, suara imam dinyaringkan (dibaca dengan keras).
Perintah melaksanakan shalat gerhana ini berdasarkan dalil riwayat dari Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya matahari dan bulan adalah salah satu tanda-tanda kebesaran Allah.
Apabila kalian mendapati gerhana, maka berdoalah kepada Allah, bertakbir, salat, dan bersedekah.”. Baca Juga: Tata Cara Shalat Ghaib dan Niatnya untuk Imam serta Makmum. Niat merupakan salah satu bagian paling penting yang harus diperhatikan saat melaksanakan shalat. Berniat dalam hati Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil mengucapkan niat di dalam hati Membaca Surat Al-Fatihah, dan membaca surat pendek Rukuk dengan waktu yang lama Itidal dan membaca doa bacaan itidal Setelah itidal tidak langsung sujud namun kembali berposisis berdiri Membaca surat Al-Fatihah, dan surat pendek Melakukan rukuk kedua Itidal dan membaca doa bacaan itidal kedua Sujud pertama Duduk di antara dua sujud Melakukan sujud kedua Duduk istirahat sebelum melaksanakan rakaat ke dua Bangkit dari duduk dan melaksanakan rakaat kedua dengan gerakan yang mirip dengan rakaat pertama (durasinya lebih pendek dibandingkan rakaat pertama) Lakukan duduk tasyahud akhir setelah dua kali sujud pada rakaat kedua.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, gerhana matahari biasanya terjadi sebanyak 6 kali dalam setahun. Agar tidak melenceng, mari kita simak tata cara shalat gerhana matahari lengkap dengan niat dan bacaannya di bawah ini.
Sebagai umat muslim, kita dianjurkan untuk menunaikan shalat gerhana matahari berdasarkan dalil riwayat Nabi Muhammad Saw. Mengucapkan niat di dalam hati saat takbir ihram sebagai imam atau makmum Mengucap takbir ketika takbiratul ihram sambil mengucapkan niat di dalam hati Membaca ta‘awudz, Surat Al-Fatihah, dan membaca surat pendek di dalam Al-Qur’an Rukuk Itidal dan membaca doa bacaan itidal Membaca ta’awudz, surat Al-Fatihah, dan surat pendek Melakukan rukuk kedua Itidal dan membaca doa bacaan itidal kedua Sujud pertama Duduk di antara dua sujud Melakukan sujud kedua Duduk istirahat sebelum melaksanakan rakaat ke dua Bangkit dari duduk dan melaksanakan rakaat kedua dengan gerakan yang mirip dengan rakaat pertama (durasinya lebih pendek dibandingkan rakaat pertama) Lakukan duduk tasyahud akhir setelah dua kali sujud pada rakaat kedua. Tata cara shalat gerhana matahari berikutnya adalah memperhatikan poin-poin penting yang wajib dilakukan sebelum atau ketika salat.
Pada Rabu (26/5) mendatang diprediksi akan terjadi gerhana Bulan total. Kali ini akan sangat spesial karena bulan akan tampak merah dan lebih besar dari biasanya sehingga disebut Bulan Merah Super atau Super Blood Moon. Hal tersebut dikarenakan pembiasan cahaya Matahari oleh lapisan atmosfer Bumi sehingga membuat bulan nampak seperti berwarna merah.
Ushallî sunnatal khusûf rak‘ataini imâman/makmûman lillâhi ta‘âlâ (Saya shalat sunah gerhana bulan dua rakaat sebagai imam/makmum karena Allah SWT). Bangkit dari ruku’ (i’tidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”. Setelah i’tidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al Fatihah dan surat al quran.
Bangkit dari sujud lalu mengerjakan raka’at kedua sebagaimana raka’at pertama hanya saja bacaan dan gerakan-gerakannya lebih singkat dari sebelumnya. Setelah itu imam menyampaikan khutbah kepada para jemaah yang berisi anjuran untuk berdzikir, berdoa, beristighfar serta disunahkan untuk bersedekah.
Jumlah Al-Fatihah, rukuk, dan iktidal dalam 2 rakaat shalat gerhana ini berjumlah 4 kali.