Tata Cara Melaksanakan Sholat Hadiah. Sholat hadiah dua rakaat untuk orang meninggal biasanya dilaksanakan di antara waktu Maghrib dan Isya’. Syekh Isma’il Zain menerangkan dalam Qurrat al-’Ain, menurut pendapat Hanabilah (mazhab Hanabilah) dan mayoritas ulama, pahala sholat yang dihadiahkan akan sampai kepada orang meninggal yang ditujukannya, tentu atas izin Allah SWT.
حكم صلاة الهدية سؤال:ما حكم صلاةالهدية للميت التي يصليها الإنسان بين العشائين فهل هي صحيحة ومحصلة لما نواه أولا؟ الجواب: والله الموفق للصواب أن الإنسان إذا صلى شيئا من النوافل ثم وهب للميت وأهداه له فإن ذلك الثواب يصل إلى الميت بإذن الله وهو مذهب الحنابلة وجمهور العلماء والله سبحانه وتعالى اعلم. Pertanyaan: apa hukumnya shalat hadiah untuk mayit, yang dilakukan oleh seseorang di antara Maghrib dan Isya’, apakah sah dan dapat menghasilkan apa yang ia niati?”. Sesungguhnya apabila seseorang melaksanakan shalat sunnah, kemudian ia berikan dan hadiahkan untuk mayit, maka pahala shalat tersebut sampai kepada mayit dengan izin Allah.
Dan Allah Subahanhu wa Ta’ala maha mengetahui.” (Syekh Isma’il Zain, Qurrat al-‘Ain, hal. Artinya: “Aku menyengaja sembahyang sunnah hadiah dua rakaat karena Allah SWT.”.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah hadiah dua rakaat karena Allah SWT,” (Lihat Perukunan Melayu , ikhtisar dari karya Syekh M Arsyad Banjar, [Jakarta, Al-Aidarus: tanpa tahun], halaman 21). Syekh M Nawawi Banten dalam Kitab Nihayatuz Zain membawa sebuah riwayat perihal tata cara shalat hadiah:.
فمن لم يجد فليصل ركعتين يقرأ فيهما: أي في كل ركعة منهما فاتحة الكتاب مرة, وآية الكرسى مرة, وألهاكم التكاثر مرة, وقل هو الله أحد عشر مرات, ويقول بعد السلام: اللهم إني صليت هذه الصلاة وتعلم ما أريد, اللهم ابعث ثوابها إلى قبر فلان بن فلان فيبعث الله من ساعته إلى قبره ألف ملك مع كل ملك نور وهدية يؤنسونه إلى يوم ينفخ فى الصور. Siapa yang tidak mampu bersedekah, maka hendaklah sembahyang dua raka‘at. Setelah salam, ia berdoa, ‘ Allahumma inni shallaitu hadzihis shalata wa ta‘lamu ma urid. Tuhanku, sampaikanlah pahala sembahyangku ini ke kubur (sebut nama mayit yang dimaksud), niscaya Allah sejak saat itu mengirim 1000 malaikat.
Tiap malaikat membawakan cahaya dan hadiah yang kan menghibur mayit sampai hari Kiamat tiba.” [Syekh Nawawi Albantani, Nihayatuz Zain , [Bandung, Al-Maarif], halaman 107). أن فاعل ذلك له ثواب جسيم, منه أنه لا يخرج من الدنيا حتى يرى مكانه فى الجنة.
Sebagaimana hadis riwayat Abu Dawud yang berbunyi, "Nabi setelah selesai mengubur jenazah, beliau berdiri sebentar. Kemudian beliau berkata, 'mohon ampunilah kalian semua (para sahabat) kepada (Allah) untuk saudaramu ini dan memohonlah (kepada Allah) agar dia bisa tabah karena dia sedang diberi pertanyaan (dalam kubur)'.". Dari hadis di atas bisa kita ambil kesimpulan bahwa mendoakan jenazah itu akan sampai, sebagaimana pahala shalat yang kita kerjakan kemudian dihadiahkan kepada si jenazah.
Tetapi sebaliknya apabila ia mendirikan shalat atas dasar ingin menghadiahkan kepada jenazah, maka hukumnya haram. Ya Allah, sampaikanlah pahala sembahyang-ku ini ke kuburan...(sebut nama jenazah yang dimaksud). Bagaimana pandangan ulama mengenai hal ini?Apabila shalat tersebut adalah sunnahdanmaka hukumnya sah sah saja (boleh) dan menurut suatu pendapat pahalanya tersebut dapat sampai dan bermanfaat bagi si jenazah.Tetapi apabila shalat tersebutmaka shalat tersebut tidak sah dan hukumnya haram, karena mengerjakan suatu ibadah yang tidak ada dasarnya.Sebagaimana dijelaskan dalam kitabJilid II halaman 238, " Dan tidak sah hukumnya shalat dengan niat seperti yang dianggap baik oleh kaum sufi tanpa dasar sunnah sama sekali. Jika memutlakkan shalat kemudian berdoa dengan sesuatu yang bersifat isti'adzah (memohon perlindungan kepada Allah) atau istikharah mutlak, maka shalat tersebut boleh boleh saja.Pada rakaat pertama dan kedua membaca :Allahumma inni shallaitu hadza ashshalawata waannta ta'lamu maa uriidu.Allahummab'astu tsawaabahaa ilaa qabri....sebut nama si jenazahItulah pembahasan mengenai shalat hadiah untuk orang yang sudah meninggal.
BERITA DIY - Dalam mengurus jenazah, umat muslim mempunyai sejumlah tata cara, dari memandikannya, menyolatinya hingga menguburkannya. Simak tata cara sholat hadiah untuk jenazah orang Islam, bacaan doa serta ketentuannya di artikel ini. Sholat ibadah untuk jenazah ini disebut sebagai sholat unsi fil qobri. Tujuannya untuk memberikan hadiah pahala kepada si mayit agar diringankan siksa kuburnya.
Baca Juga: Bacaan Doa Pergantian Bulan Lengkap Arab, Latin dan Arti Bahasa Indonesia: Agar Diberi Kemudahan Rezeki. Sholat hadiah untuk jenazah.
Dalam tata cara sholat jenazah ini, yakni:. Bacaan rakaat pertama sama dengan rakaat kedua yang terdiri dari Al-fatihah, ayat kursi 1x, at-Takasur 1x, al-Ikhlas 11x, an-Nas dan al-Falaq 1x, kemudian ditutup dengan bacaan doa khusus.
Mengutip buku Taudhihul Adhilah oleh KH. M. Syafii Hadzami, berikut bacaan doanya:.
KILASCIMAHI - Bacaan niat dan tata cara sholat unsi atau sholat hadiah doa kirim arwah bagi almarhum yang baru saja dimakamkan. Shalat unsi atau shalat hadiah dianjurkan ulama Syafi'iyah dan pahalanya ditujukan untuk orang-orang yang sudah wafat, khususnya yang baru saja dimakamkan.
Untuk itu, begini bacaan niat dan tata cara sholat Unsi atau sholat hadiah doa kirim arwah bagi almarhum yang baru saja dimakamkan. Hampir sama seperti sholat sunnah lainnya, sholat Unsi atau sholat sunnah hadiah doa kirim arwah ini dikerjakan dengan dua rakaat.
Baca Juga: Benarkah Mengamalkan Surat Yusuf Ayat 4 Memudahkan Untuk Memikat Pasangan? Simak Ulasannya.
Tak hanya itu, sholat sunnah ini lebih baik dikerjakan ketika jenazah baru saja dikebumikan karena dapat meringankan beban jenazah di alam kuburnya. Dikutip dari laman resmi NU, disebutkan mengenai lafal niat shalat Unsi atau sholat hadiah:. Ushalli sunnatal hadiyyati rak‘ataini lillāhi ta‘ālā.
Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah hadiah dua rakaat karena Allah SWT,” (Lihat Perukunan Melayu, ikhtisar dari karya Syekh M Arsyad Banjar, [Jakarta, Al-Aidarus: tanpa tahun], halaman 21).
Tetapi shalat sunnah dua rakaat ini lebih baik dikerjakan ketika jenazah baru saja dikebumikan karena dapat meringankan beban jenazah di alam kuburnya. Artinya, “Aku menyengaja sembahyang sunnah hadiah dua rakaat karena Allah SWT,” (Lihat Perukunan Melayu , ikhtisar dari karya Syekh M Arsyad Banjar, [Jakarta, Al-Aidarus: tanpa tahun], halaman 21). Syekh M Nawawi Banten dalam Kitab Nihayatuz Zain membawa sebuah riwayat perihal tata cara shalat hadiah:.
روي عن النبي صلى الله عليه وسلم أنه قال لا يأتى على الميت أشد من الليلة الأولى, فارحموا بالصدقة من يموت. فمن لم يجد فليصل ركعتين يقرأ فيهما: أي في كل ركعة منهما فاتحة الكتاب مرة, وآية الكرسى مرة, وألهاكم التكاثر مرة, وقل هو الله أحد عشر مرات, ويقول بعد السلام: اللهم إني صليت هذه الصلاة وتعلم ما أريد, اللهم ابعث ثوابها إلى قبر فلان بن فلان فيبعث الله من ساعته إلى قبره ألف ملك مع كل ملك نور وهدية يؤنسونه إلى يوم ينفخ فى الصور.
Siapa yang tidak mampu bersedekah, maka hendaklah sembahyang dua raka‘at. Setelah salam, ia berdoa, ‘ Allahumma inni shallaitu hadzihis shalata wa ta‘lamu ma urid. Tuhanku, sampaikanlah pahala sembahyangku ini ke kubur (sebut nama mayit yang dimaksud), niscaya Allah sejak saat itu mengirim 1000 malaikat.
Tiap malaikat membawakan cahaya dan hadiah yang kan menghibur mayit sampai hari Kiamat tiba.” [Syekh Nawawi Albantani, Nihayatuz Zain , [Bandung, Al-Maarif], halaman 107). أن فاعل ذلك له ثواب جسيم, منه أنه لا يخرج من الدنيا حتى يرى مكانه فى الجنة.