Tata Cara Dan Keutamaan Sholat Dhuha. Kebanyakan umat muslim melaksanakan sholat dhuha karena memiliki hajat untuk dilancarkan rezekinya oleh Allah SWT. Seperti dikitip dari “Waktu Shalat Dhuha dalam Kajian Fiqih” oleh M Tatam Wijaya di NU online, Syekh Hasan bin ‘Ammar dalam kitab Maraqil Falah, menyebutkan duha adalah nama waktu yang diawali dengan naiknya matahari hingga sebelum tergelincir.
Dalam hadis riwayat Abu Dawud yang diriwayatkan Ummu Hani’ bin Abi Thalib “Rasulullah saw pernah mengerjakan shalat sebanyak delapan rakaat. Perbedaan tata cara sholat dhuha dari sholat-sholat sunnah yang lain adalah terletak pada niat, doa, dan waktunya. Sholat dhuha menjadikan pribadi yang bersih dari dosa sehingga memungkinkan doa mudah dikabulkan oleh.
Artinya: “Barang siapa menjaga sholat dhuha, maka Allah akan mengampuni segala dosanya walaupun sebanyak buih di lautan”. Dalam hadis qudsi disebutkan, bahwa orang yang mendirikan sholat dhuha maka kebutuhannya akan dicukupi oleh Allah SWT.
Estimasi waktu terbaik menunaikan sholat dhuha di Indonesia sekitar pukul 08.00 hingga 11.00. Perlu diperhatikan, sholat penarik rezeki ini disunahkan tidak dikerjakan dengan berjamaah, melainkan sendiri-sendiri.
Bahkan, bagi siapa yang mengerjakan sholat dhuha, Allah SWT akan membangunkan rumah indah terbuat dari emas kelak di surga. Selanjutnya, manfaat paling terkenal dari menunaikan sholat dhuha adalah memperoleh kemudahan rezeki.
Selain mendapat berkah berupa kemudahan rezeki, menunaikan sholat dhuha juga dapat mempermudah pekerjaan sehari-hari. Misalnya, berbisnis, naik jabatan, hingga mudah memperoleh jodoh.
Merujuk salah satu hadis yang diriwayatkan Hakim dan Thabrani, Rasulullah SAW bersabda, "Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang (sholat dhuha) niscaya pasti akan aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya.".
Sebagaimana HR Hakim dan Tabrani seperti dikutip dari buku ‘Keberkahan Sholat Dhuha, Raih Rezeki Sepanjang Hari: Plus Ayat & Doa-Doa’ karya Ustadz Arif Rahman:. Dalam sebuah hadits yang lain dikatakan bahwa dhuha bisa menjadi sedekah bagi ruas-ruas anggota badan kita setiap paginya. Selain itu, Allah SWT pun telah menjanjikan hamba-Nya untuk memperoleh istana di surga kelak bila ia menunaikan sholat dhuha, sebagaimana hadits berikut ini. Sementara Hadis riwayat At Tirmidzi dan Ibnu Majah menyebutkan bahwa dengan sholat dhuha maka bisa dijadikan sarana memohon ampunan dosa. “Siapa yang membiasakan (menjaga) sholat dhuha, dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.”. Bagi umat Islam yang rajin mengerjakan sholat dhuha nyatanya dijanjikan akan dibangunkan rumah di dalam surga.
Kedua, menjadi shalat kaum awwâbîn, yaitu orang-orang yang pulang (bertaubat) kepada Allah ta’ala. Artinya, “Diriwayatkan dari Abu Hurairah radliyallahu ‘anh, ia berkata: ‘Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Tidak ada yang menjaga shalat Dhuha kecuali orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat.’ Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Shalat Dhuha adalah shalat orang-orang yang kembali kepada Allah dengan bertaubat’,” (HR al-Hakim dan ia berkata: “Ini hadits shahih sesuai syarat Imam Muslim). Ketiga, setiap dua rakaat shalat Dhuha mempunyai keutamaan khusus sebagaimana dalam riwayat berikut:. Artinya: “Diriwayatkan dari Ismail bin Ubaidillah, dari Abdullah bin Amr, ia berkata: ‘Aku bertemu dengan Abu Dzar radliyallahu ‘anh, lalu berkata: ‘Wahai Paman, beritahukanlah diriku pada suatu kebaikan.’ Lalu ia menjawab: ‘Aku bertanya kepada Rasulullah ﷺ sebagaimana Kamu bertanya kepadaku. Lalu beliau bersabda: ‘Bila Kamu shalat Dhuha dua rakaat maka tidak akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang lalai; bila Kamu shalat Dhuha empat rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang berbuat baik; bila Kamu shalat Dhuha enam rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang taat; bila Kamu shalat Dhuha delapan rakaat maka akan dicatat sebagai bagian dari kaum yang beruntung; bila Kamu shalat Dhuha 10 rakaat maka pada hari itu tidak akan dicatatkan dosa bagimu; dan bila Kamu shalat Dhuha 12 rakaat maka akan dibangunkan untukmu sebuah rumah di surga’,” (HR al-Baihaqi). Namun demikian, ada waktu yang lebih utama yaitu ketika terik matahari telah terasa panas.
Dalam fiqih disitilahkan dengan rumus: ‘setelah melewati seperempat siang’ (dihitung dari awal subuh). Artinya: “Diriwayatkan dari Zaid bin Arqam radliyallahu ‘anh, sungguh ia pernah melihat segolongan orang melakukan shalat Dhuha, lalu ia berkata: ‘Tidakkah kalian tahu, bahwa shalat dalam waktu ini lebih utama?
Sungguh Rasulullah ﷺ bersabda: ‘Shalat kaum awwâbîn (shalat Dhuha) adalah saat kaki anak-anak unta merasakan panasnya bumi karena terik matahari’” (HR Muslim; lihat Abu Zakariya Yahya bin Syaraf an-Nawawi, Syarhun Nawawi ‘alâ Shahîh Muslim, [Bairut, Dâr Ihyâ’it Turâtsil ‘Arabi, 1292 H], juz VI: 30). Selanjutnya melaksanakan gerakan dan bacaan shalat sebagaimana umumnya sampai salam setelah dua rakaat.
Imam Ghazali dalam bukunya yang berjudul Bertambah Kaya Lewat Sholat Dhuha mengatakan, sholat dhuha dapat membuka pintu rezeki apabila dikerjakan dengan istiqomah disertai dengan taubat. Artinya: "Aku niat salat sunnah dhuha dua rakaat, karena Allah ta'ala,".
Artinya: "Aku niat salat sunnah dhuha empat rakaat menghadap kiblat saat ini karena Allah ta'ala.". Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya' Ulumudin mengatakan, waktu dhuha dimulai ketika matahari naik setinggi tombak.
Menurut suatu riwayat, Rasulullah SAW biasa mengerjakan sholat dhuha sebanyak empat rakaat. Artinya: "Dari Aisyah RA, dia berkata bahwa Rasulullah SAW biasa sholat dhuha empat rakaat. Berapapun jumlah rakaatnya, harus tetap diawali dengan membaca niat sholat dhuha terlebih dahulu ya, detikers!
Shalat dhuha menggantikan kewajiban sedekah untuk semua persendian sebagaimana dalam hadits Abu Dzar dan Buraidah di atas. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Shalat awwabin hendaknya dikerjakan ketika anak unta merasakan terik matahari” (HR. بتتبُّع ظاهر أقوال الفقهاء والمحدِّثين يتبيَّن: أنَّ صلاة الضحى وصلاة الإشراق واحدةٌ؛ إذ كلهم ذكروا وقتَها من بعد الطلوع إلى الزوال ولم يُفصِّلوا بينهما.
Tidak terdapat hadits dari Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam yang shahih dan sharih (tegas), mengenai doa setelah shalat dhuha. “Seorang lelaki dari kaum Anshar mengatakan bahwa ia pernah mendengar Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam setelah shalat beliau berdoa: /Allaahummagh firlii wa tub ‘alayya, innaka antat tawwaabur rahiim/ 100x” (HR.
Satu di antara keutamaan sholat dhuha 4 rakaat adalah untuk mendapatkan kelancaran rezeki. SERAMBINEWS.COM - Untuk mendapatkan pahala sebanyak-banyak maka tunaikanlah salah satunya sholat dhuha. Satu di antara keutamaan sholat dhuha 4 rakaat adalah untuk mendapatkan kelancaran rezeki. Masih banyak manfaat dan keutamaan melaksanakan sholat dhuha 4 rakaat. Sholat Dhuha merupakan ibadah sunnah yang bisa dikerjakan oleh umat muslim. Sholat Dhuha ini merupakan ibadah sunnah yang dianjurkan untuk mengerjakannya.
Berikut ini dijelaskan tentang keutamaan-keutamaan melaksanakan Sholat Dhuha. Sholat Dhuha dikerjakan ketika matahari mulai naik kurang lebih 7 hasta sejak terbitnya.
Sedangkan batasnya hingga waktu sebelum dzhuhur atau kira-kira sekitar jam 11.