Sujud Yang Benar Dalam Sholat. “Aku mengingat cara shalat Umar (bin Khathab) bahwa beliau turun sujud setelah rukuk dengan bertumpu pada lututnya sebagaimana unta yang meringkuk. Sebagaimana dalam hadis dari Abu Humaid As Sa’idi radhiallahu’anhu: … ثم سجَدَ فأمكَنَ أنفَه وجبهتَه، ونحَّى يدَيْهِ عن جَنبَيْهِ ووضَع كفَّيْهِ حَذْوَ مَنْكِبَيْهِ … “… kemudian Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam sujud dan meletakkan hidungnya serta keningnya. Berdasarkan hadis dari Anas bin Malik radhiallahu’anhu, Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda: اعتدِلوا في السُّجودِ، ولا يبسُطْ أحدُكم ذراعَيْهِ انبساطَ الكلبِ “Hendaknya lurus ketika sujud.
Sebagaimana dalam hadis dari Al Barra bin Azib radhiallahu’anhu, NabiShallallahu’alaihi Wasallam bersabda: إذا سجَدْتَ فضَعْ كفَّيْكَ وارفَعْ مِرْفَقَيْكَ “Jika engkau sujud maka letakkan kedua tanganmu di lantai dan angkat sikumu.” (HR. 494) Sebagaimana dalam juga hadis Abdullah bin Buhainah radhiallahu’anhu, ia berkata: أن النبيَّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم كان إذا صلَّى فرَّج بين يديهِ، حتى يبدوَ بياضُ إبْطَيه “Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam ketika shalat beliau melebarkan kedua tangannya hingga terlihat putihnya ketiak beliau.” (HR.
Berdasarkan hadis dari Aisyah radhiallahu’anha: فقدت رسول الله صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وكان معي على فراشي ، فوجدته ساجداً ، راصّاً عقبيه ، مستقبلاً بأطراف أصابعه القبلة “Suatu malam aku kehilangan Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam, padahal sebelumnya beliau bersamaku di tempat tidur. Bacaan kedua: subbuuhun quddus rabbul malaaikati war ruuh (Maha Suci Allah Rabb para Malaikat dan ruh).
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam biasanya ketika rukuk dan sujud mengucapkan: ‘Subbuuhun quddus rabbul malaaikati war ruuh.” (HR.
Rukun shalat secara keseluruhan ada tujuh belas, yang merupakan satu kesatuan utuh, sehingga pelaksanaannya harus berkesinambungan. Akibatnya, bila ada salah satu saja dari rukun itu ditinggalkan atau dilaksanakan secara terpisah, seseorang belum dianggap melaksanakan shalat. Cara dan aturan-aturan tersebut telah diterangkan oleh ulama dengan panjang lebar, melalui proses ijtihad secara serius, dalam karya mereka berupa kitab-kitab fiqih.
Dalam berijtihad mereka senantiasa berpedoman pada Al-Qur’an, hadits, ijma’ dan qiyas serta metode-metode istinbath yang lain. Karena itu dengan berpedoman pada kitab-kitab fiqih, bukan berarti kita tidak atau kurang mengamalkan Al-Qur’an dan hadits seperti anggapan minor sebagian kalangan tertentu.
إذا سجد أحدكم فلايبرك كمايبرك البعير وليضع يديه قبل ركبتيه - رواه أبوداود والترمذي والنسائي. Kalangan pesantren yang akrab dengan kitab-kitab Imam syafi’I dalam hal sujud mungkin mendahulukan lutut.
Catatan: Naskah ini terbit pertama kali di NU Online pada Selasa, 14 Juni 2011 pukul 13:24.
Liputan6.com, Jakarta Bacaan duduk di antara dua sujud wajib dihafalkan oleh setiap muslim. Pasalnya, duduk di antara dua sujud adalah rukun sholat yang wajib dilaksanakan. Jika salah satu rukun sholat tidak dikerjakan, maka sholat pun tidak teranggap secara syar’i dan juga tidak bisa diganti dengan sujud sahwi. Dimulai dengan membentangkan punggung kaki kiri di lantai dan mendudukinya, lalu kaki kanan ditegakkan dan jari-jarinya menghadap kiblat.
Bacaan duduk di antara dua sujud ada dua versi. Keduanya terdapat dalam hadis sahih.
Melaksanakan sholat tentunya harus dengan mengikuti rukun-rukunnya, sehingga kamu tidak boleh meninggalkan duduk di antara dua sujud ini. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (28/4/2022) tentang bacaan duduk diantara dua sujud.
Telapak tangan dan lutut kerap diperdebatkan yang lebih dahulu ke tempat sujud. Pendiri Quran and Sunnah Solution Ustaz Adi Hidayat menjelaskan, telapak tangan dan lutut menjadi dua anggota tubuh yang diperdebatkan mana yang terlebih dahulu hinggap di tempat sujud.
Pada zaman itulah Wail mendapat pesan dari Rasulullah SAW agar jangan sujud seperti duduknya unta. Hadis tentang sujud yang diriwayatkan Abu Hurairah pun datang saat Nabi SAW beranjak sepuh. Karena itu, sujud yang di contohkan berdasarkan hadis ini mestilah sebaliknya, yak ni mendahulukan tangan kemudian lutut. Sejumlah jamaah melakukan sujud saat melaksanakan muhasabah akhir tahun pada acara Dzikir Nasional 2019 di Masjid Agung At- Tin, Jakarta, Rabu (1/1). Namun, sepuh ini harus diletakkan sebagai 'ilat' atau perumpamaan mengenai ketidakmampuan seseorang menggunakan lututnya. Menurut dia, ada orang yang belum sepuh, tapi bermasalah dalam lututnya.