Sudah Sholat Taubat Tapi Melakukan Dosa Lagi. Sungguh Allah Ta’ala telah melapangkan dan melonggarkan serta memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada kita untuk bertaubat kepada-Nya. “Sungguh Allah menerima taubat hamba-Nya selama nyawa belum sampai di kerongkongan” (HR.

“Lelaki tersebut ditunjukkan kepada seorang ahli ibadah, ia mendatanginya dan bertanya: ‘Aku telah membunuh 99 orang. Memangnya siapa yang bisa menghalangimu untuk mendapatkan taubat?’” (HR. Maka siapakah yang bisa menghalangi anda dari taubat, saudaraku? Memang demikianlah sifat dasar manusia, berbuat kesalahan tidak hanya sekali namun berkali-kali. Perhatikan dalam hadits ini digunakan kata خطاء yang artinya: banyak berbuat salah. Lalu Allah berfirman: ‘Hambaku mengetahui bahwa ia memiliki Rabb yang mengampuni dosa’.

Lalu Allah berfirman: ‘Hambaku mengetahui bahwa ia memiliki Rabb yang mengampuni dosa’. Lalu Allah berfirman: ‘Hambaku mengetahui bahwa ia memiliki Rabb yang mengampuni dosa’. Lalu Allah berfirman: ‘Aku telah ampuni dosa hamba-Ku, maka hendaklah ia berbuat sesukanya’” (HR.

Dalam Fathul Baari dijelaskan Ibnu Hajar Al Asqalani berkata: “Makna dari firman Allah ‘Aku telah ampuni dosa hamba-Ku, maka hendaklah ia berbuat sesukanya‘ adalah: ‘Selama engkau selalu bertaubat setiap kali bermaksiat, Aku telah ampuni dosamu’”. Beliau juga membawakan perkataan Imam An Nawawi: “Jika seseorang berbuat dosa seratus kali, seribu kali, atau bahkan lebih banyak, dan setiap berbuat dosa ia bertaubat, maka taubatnya diterima. Bahkan jika dari ribuan perbuatan dosa tadi setelahnya ia hanya sekali bertaubat, taubatnya pun diterima” (Fathul Baari, 89/21). “Ada seseorang yang ia sungguh telah beramal dengan amalan penghuni surga dalam waktu yang lama, kemudian ia menutup hidupnya dengan amalan penghuni neraka.

Dan ada seseorang yang ia sungguh telah beramal dengan amalan penghuni neraka dalam waktu yang lama, lalu ia menutup hidupnya dengan amalan penghuni surga” (HR. Maka teruslah istiqamah menjauhi maksiat dan terus bertaubat kepada Allah, semoga kita dimatikan di atas kebaikan. 🔍 Wal Iyadzu Billah Artinya, Cara Sholat Yang Khusuk, Segitiga Bermuda Dajjal, Arti Lauhul Mahfudz, Apakah Syiah Sesat.

Bagaimana Jika Sudah Taubat Tapi Melakukan Dosa Lagi? Ustadz

Sudah Sholat Taubat Tapi Melakukan Dosa Lagi. Bagaimana Jika Sudah Taubat Tapi Melakukan Dosa Lagi? Ustadz

PortalJember.com - Perbuatan dosa bisa saja dilakukan oleh setiap orang selama hiduup di dunia. Ustadz Abdul Somad atau UAS beri jawaban ini.

Bagaimana jika Sudah Bertaubat tapi Masih Melakukan Dosa Lagi

Sudah Sholat Taubat Tapi Melakukan Dosa Lagi. Bagaimana jika Sudah Bertaubat tapi Masih Melakukan Dosa Lagi

Baca Juga: Asuransi dalam Pandangan Islam Ada 3, Ustadz Abdul Somad atau UAS: yang Pertama Mengatakan Boleh.

Jika Setelah Bertobat Kembali Maksiat, Apakah Tobat Diterima

Sudah Sholat Taubat Tapi Melakukan Dosa Lagi. Jika Setelah Bertobat Kembali Maksiat, Apakah Tobat Diterima

Sebab itulah kita harus menundukkan setiap nafsu yang datang menghantui. Yang perlu diketahui adalah godaan setan akan terus mengintai kita untuk berbuat maksiat.

Dengan demikian, siapa saja yang pernah bertobat lantaran telah melakukan maksiat, kemudian ia bermaksiat kembali, maka pintu tobat masih terbuka untuknya. Ibnu Taimiyah melanjutkan penjelasannya, bahwa tetaplah bisa bertobat kembali jika seorang Muslim melakukan maksiat setelah tobat yang pertama. Pintu tobat dan doa akan selalu terbuka untuk pada hamba dan tidak akan tutup walaupun dalam waktu tidur, dan juga tidak akan tutup hanya karena banyaknya permohonan.

Taubat Mereka yang Diterima Allah SWT dalam Surat An-Nisa

Sudah Sholat Taubat Tapi Melakukan Dosa Lagi. Taubat Mereka yang Diterima Allah SWT dalam Surat An-Nisa

Kebodohannya akan hasil dari perbuatannya itu berupa berkurangnya atau hilangnya iman darinya. Maka setiap pelaku kemaksiatan terhadap Allah adalah jahil dengan kondisi seperti itu walaupun dia mengetahui akan keharamannya.

"Hingga bila Firaun itu telah hampir tenggelam, berkatalah dia, 'saya percaya bahwa tidak ada Tuhan melainkan Rabb Yang dipercayai oleh Bani Israil dan saya termasuk orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).”(QS Yunus: 90). Allah berfirman di sini, "dan tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yang mengerjakan kejahatan" yaitu kemaksiatan-kemaksiatan selain kekufuran, "hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) ia mengatakan, sesungguhnya saya bertaubat sekarang, dan tidak pula (diterima taubatnya) orang-orang yang mati sedang mereka di dalam kekafiran bagi orang-orang itu telah kami sediakan siksa yang pedih.".

Kemungkinan juga makna firman-Nya "dengan segera" yaitu segera setelah perbuatan dosa tersebut yang mengharuskan adanya taubat, maka maknanya adalah bahwa barang siapa yang bersegera dalam menarik diri sejak timbulnya dosa dan berserah diri kepada Allah serta menyesali perbuatan itu maka sesungguhnya Allah akan mengampuni dosanya. Allah akan menghinakan orang yang hikmah dan keadilan-Nya menghendaki tidak memberi taufik kepadanya.

Orang Kristen Tidak Perlu Berbuat Baik, Pasti Masuk Surga!

Sudah Sholat Taubat Tapi Melakukan Dosa Lagi. Orang Kristen Tidak Perlu Berbuat Baik, Pasti Masuk Surga!

Demikian juga mungkin banyak orang yang sadar diri berdosa, tapi tidak akan ada seorang pun yang menyadarinya secara benar dan penuh, betapa dalamnya ia berdosa. Di titik ini, kita sadar adanya konsep all or none, di mana jika Allah sudah membukakan kesadaran berdosa ini kepada dia, maka tidak mungkin tidak, orang tersebut akan menyadari bahwa tidak ada yang dapat menyelamatkannya, termasuk perbuatan-perbuatan baiknya juga. Dengan menyadari hal tersebut, dia akan sadar bahwa keselamatan itu harus berasal dari luar dirinya, yaitu pengorbanan Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat satu-satunya, yang suci dan tak bercacat, yang menanggung murka Allah atas dosa-dosa kita.

Oleh karena itu, tidak bisa tidak, keselamatan hanya, benar-benar hanya, dapat kita peroleh dari luar diri kita, tepatnya dari pengorbanan Yesus Kristus di atas kayu salib, tidak ada yang lain. Di dalam kematian-Nya itu kita melihat betapa Allah membenci dan murka terhadap dosa; di sanalah kita melihat murka Allah yang paling puncak atas dosa manusia yang ditumpahkan ke atas pribadi Yesus Kristus. Pertanyaannya, bagaimana mungkin kita yang menyadari akan keberdosaan kita dan yang kini melihat kebencian Allah terhadap dosa masih mau bermain-main dengan dosa? Namun tidak sampai di situ, kuasa kematian Kristus tidak hanya membuat kita tidak melakukan dosa karena rasa takut akan murka Allah, tetapi kita didorong untuk melihat alasan yang jauh lebih dalam dari itu, yaitu kasih Allah. Orang Kristen seharusnya membenci dosa dan melakukan perbuatan yang benar. Namun, yang membedakan orang Kristen dari yang lain adalah perbuatan baik yang dilakukan orang Kristen, sama sekali tidak ditujukan agar dia bisa masuk surga, sebab jaminan itu sudah ada ketika dia percaya Yesus.

Related Posts

Leave a reply