Sholat Taubat Harus Tidur Dulu. Liputan6.com, Jakarta - Sholat sunnah menjadi salah satu amalan baik yang bisa menambah pahala bagi umat muslim. Selain dapat mendatangkan banyak pahala, melalui sholat malam, umat muslim juga bisa memohon ampunan, perlindungan dan berkah kebaikan dari Allah SWT.
Hal ini bisa dilakukan sebelum atau sesudah tidur. Sholat tahajud dilakukan pada sepertiga malam, yaitu dengan melaksanakan minimal dua rakaat solat dan ditutup dengan sholat witir.
Sedangkan salat tahajud dikerjakan di tengah malam. Pada umumnya, sholat tahajud dilakukan setelah tidur.
Hukum tidur terlebih dahulu baru melaksanakan sholat malam memang dijelaskan. Namun, terdapat beberapa jenis sholat malam tanpa harus tidur terlebih dahulu. Berikut dirangkum dari berbagai sumber, tentang beberapa jenis sholat malam tanpa tidur yang perlu diketahui. * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Kalau begitu, yuk simak tata cara sholat taubat lengkap dengan niat dan doanya di artikel ini, biar hidup makin berkah! Usai mendirikan salat tobat, dianjurkan membaca istigfar disertai penyesalan serta upaya untuk menjauhkan diri dari perilaku dosa.
Takbiratul ikhram merupakan rukun salat, yakni membaca atau mengucapkan takbir (Allahu Akbar), bukan mengangkat kedua tangan. Innii wajjahtu wajhiya lillazi fatharas samaawaati wal ardha haniifa muslimaw wa maa anaa minal mushrikeen. Sesungguhnya salatku, ibadahku, hidup, dan matiku hanyalah kepunyaan Allah, Tuhan semesta alam, yang tiada satu pun sekutu bagi-Nya. Setelah selesai ruku, kemudian iktidal, yaitu bangkit dari rukuk sembari mengangkat kedua tangan sejajar telinga, seraya membaca:.
Sebab itu, sudah sepatutnya umat muslim mengerjakannya sesuai dengan tata cara salat taubat yang tepat. Salat ini dilakukan sebagai bentuk penyesalan seseorang atas perbuatan dosa yang telah diperbuatnya, sekaligus berjanji untuk tidak mengulanginya lagi.
Anjuran untuk mengerjakan salat dengan tujuan bertaubat ini telah diabadikan dalam surat Ali Imran ayat 135,. Tata cara pengerjaannya sebetulnya masih sama dengan pengerjaan salat fardhu pada umumnya. Beliau mendengar perkataan Rasulullah SAW yang menyatakan salat taubat dikerjakan sebanyak dua rakaat,.
Meski tata cara pengerjaannya sama, namun ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan dalam mengerjakan salat taubat. Artinya: "Saya niat shalat sunnah taubat dua rakaat menghadap kiblat karena Allah SWT.". Aku bertaubat (kembali) kepadaNya selaku taubatnya seorang hamba yang telah berbuat kezaliman yang tiada lagi mempunyai madharat atau pun manfaat, mati, hidup, atau pun kebangkitan dari kematian nanti.". A 'udzu bika min syarri maa shona'tu abuu-u laka bini'matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii, faghfirlii fainnahuu alaa yaghfirudz dzunuuba illa anta.
Sebagaimana dijelaskan sebelumnya, pelaksanaan salat taubat tidak ada waktu khusus meski diutamakan pada malam hari.
Oleh sebab itu, rangkaian shalat sunah seseorang dalam sehari semalam hendaknya ditutup dengan witir sebagai bukti pengesaan hamba kepada Tuhan. Dalam riwayat Muslim disebutkan: “Barang siapa mengerjakan salat pada malam hari maka hendaklah dia menjadikan salat terakhirnya sebagai Witir (sebelum Subuh) karena sesungguhnya Rasulullah SAW telah memerintahkan hal tersebut.” (Said bin ‘Ali bin Wahf al-Qahtjani, Ensiklopedia Shalat menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, 2006, hlm.
Hadis itu berbunyi: “Abu Dzar berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah SAW) pernah berpesan kepadaku tentang tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan untuk selamanya, Insyaallah, yaitu sholat fajar, sholat witir sebelum tidur, dan puasa tiga hari pada setiap bulan.”. Lebih tepatnya, apakah dia bisa memastikan diri untuk bangun dari tidur guna melaksanakan sholat Witir atau tidak.
Hadis-hadis sahih yang lain juga menunjukkan perincian seperti ini.” ((Sallamah Muhammad Abu Al-Kamal, Mukjizat Shalat Malam-Meraih Spiritualitas Rasulullah, 2002, hlm. “Sholat tarawih artinya menunaikan salat dengan jeda untuk melahirkan ketenangan pada jiwa,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Sudah sepantasnya bagi seorang muslim untuk bersemangat melakukan ketaatan kepada Allah Ta’ala, mendekatkan diri pada-Nya, dan tidak terjerumus dalam kubangan maksiat. Dan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sendiri menyunnahkan shalat taubat ketika seseorang benar-benar ingin bertaubat. Hal ini berdasarkan hadits Abu Bakr Ash Shiddiq, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,.
Dan jika berkaitan dengan hak manusia, maka ia segera menunaikannya atau meminta maaf. Hal ini sebagaimana tafsiran sebagian ulama yang menafsirkan taubat adalah bertekad untuk tidak mengulanginya lagi.
[12] Kami sarikan syarat taubat ini dari penjelasan Syaikh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin dalam Syarh Riyadhus Sholihin.
Bisa juga dilakukan saat melakukan dosa besar seperti berzina, syirik, durhaka kepada orangtua, membunuh orang, memakan riba, dan memakan harta anak yatim. Dalam HR Abu Dawud disebutkan anjuran sholat Taubat.
"Tidaklah seorang hamba yang berbuat dosa lalu berwudhu dengan sempurna kemudian berdiri melakukan sholat dua rakaat kemudian memohon ampunan kepada Allah melainkan Allah akan mengampuni. "Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menzalimi diri sendiri, (segera) mengingat Allah, lalu memohon ampunan atas dosa-dosanya, dan siapa (lagi) yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Allah?
Agar taubatnya mencapai nasuha (yang sebenar-benarnya), maka disertai puasa dan bersedekah. Berikut Tata Cara Sholat Taubat seperti dikutip dari buku 'Panduan Shalat untuk Wanita: Panduan Bersuci Untuk Sholat karya Ria Khoirunnisa S.Pd dan sumber lainnya:.
"Saya niat shalat sunnah taubat dua rakaat menghadap kiblat karena Allah SWT.". Bangun melanjutkan rakaat kedua seperti urutan di atas sampai 10.
A 'udzu bika min syarri maa shona'tu abuu-u laka bini'matika 'alayya wa abuu-u bidzanbii, faghfirlii fainnahuu alaa yaghfirudz dzunuuba illa anta.