Sholat Tahajud Apa Boleh Berjamaah. REPUBLIKA.CO.ID, Tahajud merupakan shalat sunah paling utama yang dianjurkan Rasulullah. Dan, Allah SWT memuji hamba-Nya yang selalu menyempatkan bangun di sepertiga malam bermunajat kepada-Nya.
Allah berfirman, “Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai ibadah tambahan. Diriwayatkan dari Ibnu Umar, seorang laki-laki bertanya kepada Rasul tentang shalat malam, Rasul menjawab, “Shalat malam itu dua rakaat dua rakaat. Jika salah seorang dari kalian khawatir akan masuk waktu Subuh, hendaklah dia shalat satu rakaat sebagai witir (penutup) bagi shalat yang telah dilaksanakan sebelumnya.” (HR Bukhari dan Muslim).
Rasul sering melakukannya sendirian, akan tetapi beliau tidak melarang jika ada sahabat atau orang lain yang ingin melakukannya berjamaah bersama beliau. Kemudian beliau berwudhu dan mendirikan shalat, maka saya berdiri di sebelah kirinya, kemudian Rasulullah memegangku dan menempatkan aku di sebelah kanannya.
Beliau shalat sebanyak 13 rakaat, lalu tidur sampai mengembuskan udara dari mulutnya, dan Nabi jika tidur biasa mengembuskan udara dari mulutnya. Ada riwayat lain yang menganjurkan suami atau istri untuk membangunkan pasangannya dan melakukan shalat malam bersama. “Barang siapa yang bangun malam dan membangunkan istrinya kemudian mereka berdua melaksanakan shalat dua rakaat secara bersama, maka mereka berdua akan digolongkan ke dalam lelaki-lelaki dan wanita-wanita yang banyak berzikir kepada Allah.” (HR Ibnu Majah, al-Nasa`i, al-Baihaqi, dan al-Hakim).
Definisi shalat tahajud yang dijelaskan di atas sesuai dengan penjelasan Syekh Sulaiman al-Jamal dalam kitabnya, Hasyiyah al-Jamal ala al-Manhaj :. ومن النفل المطلق قيام الليل، وإذا كان بعد نوم ولو في وقت المغرب وبعد فعل العشاء تقديماً يسمى تهجداً. Maka dari aspek wujudnya tujuan yang baik tersebut, pelaksanaan tahajud secara berjamaah diganjar dengan pahala.
Namun tujuan baik yang terdapat di balik pelaksanaan shalat tahajud secara berjamaah dalam permasalahan di atas dibatasi sekiranya tidak sampai memunculkan mudarat, seperti akan menimbulkan persepsi pada orang lain bahwa shalat tahajud secara berjamaah merupakan hal yang dianjurkan oleh syara’. Maka ketika memunculkan mudarat tersebut, melaksanakan shalat tahajud secara berjamaah menjadi haram bahkan wajib untuk dicegah.
Dengan begitu, para jamaah tidak salah paham dalam memahami anjuran yang terdapat pada shalat tahajud. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa shalat tahajud berjamaah merupakan hal yang boleh dilakukan tanpa adanya kemakruhan.
Jika muncul mudarat demikian, maka melaksanakan shalat tahajud dengan berjamaah menjadi haram dan wajib dicegah.
SEMARANGKU - Gus Baha merupakan salah satu tokoh ulama yang ahli fiqih di era kontemporer ini. Saat Gus Baha ceramah, ia seringkali mengadakan sesi tanya jawab kepada para jamaah, dan biasanya di akhir-akhir pembahasannya.
Secara umum pernyataan yang dilontarkan para jamaah kepada Gus Baha bermacam-macam, tentang hukum shalat sunnah dilakukan secara berjamaah misalnya. Baca Juga: Kenapa Orang Islam Harus Berdoa, Ini Jawaban Gus Baha.
Pernah suatu ketika Gus Baha ditanya tentang apa hukum shalat tahajud dilakukan secara berjamaah? Mendengar pertanyaan tersebut, Gus Baha pun menyahutnya serta menerangkan beberapa indikasi dari yang umum hingga fokus kepada jawaban. Dikutip dari YouTube Official Santri Milenial, tegas Gus Baha, bahwa hukum fiqih memang mengatakan bahwa shalat tahajud tidak di sunahkan secara berjamaah, begitu juga shalat sunnah witir. Akan tetapi para ulama yang bilang bahwa sholat sunnah tahajud tidak disunnahkan berjamaah, tidak ada yang mengatakan bahwa "tidak sah/batal" jika shalat sunnah dilakukan secara berjamaah.
Baca Juga: Tak Terduga, Inilah Alasan Gus Baha Selalu Pakai Peci Hitam Dan Kemeja Putih.
Meski merupakan sholat sunnah, tetapi manfaat yang didapat apabila istiqomah mengerjakan Sholat tahajud akan benar-benar terasa dalam kehidupan. Bukan Wiranto Buat Jokowi Berubah Pikiran Soal RUU KPK, Orang Ini Termasuk Ayah Najwa Quraish Shihab.
Dari sejumlah Hadis masyhur dan ayat al-Quran menekankan keutamaan beribadah kepada Allah Ta’ala disaat malam dan akhir malam. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir, (kemudian) Dia berfirman, ‘Barang siapa berdoa kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan, barang siapa meminta kepada-Ku, niscaya akan Aku berikan, dan barang siapa memohon ampun kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni.’” (as-Shahih Bukhari wa Muslim). Para ulama berbeda pendapat mengenai batasan jumlah rakaatnya.
Ustaz Abdul Somad memberikan penjelasan mengenai hal ini. Dikutip TribunStyle.com dari YouTube Bujang Hijrah yang tayang pada 5 Februari 2019, berikut penjelasan Ustaz Abdul Somad :.
Dijelaskan Ustaz Abdul Somad, Sholat Tahajud boleh dikerjakan secara berjamaah saat bulan Ramadhan.
Penjelasan Ustaz Abdul Somad soal sholat tahajud berjamaah, lengkap dengan niat dan tata cara lengkapnya! Selain itu, cek juga bacaan niat serta tata cara lengkapnya! Jika bisa istiqomah menjalankan Sholat Tahajud, maka berbagai manfaat akan terasa dalam kehidupan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Rabb kita Tabaraka wa Ta’ala turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir, (kemudian) Dia berfirman, ‘Barang siapa berdoa kepada-Ku, niscaya akan Aku kabulkan, barang siapa meminta kepada-Ku, niscaya akan Aku berikan, dan barang siapa memohon ampun kepada-Ku, niscaya akan Aku ampuni.’” (as-Shahih Bukhari wa Muslim).". Begini Niat, Tata Cara, Doa Salat Tahajud Sesuai Sunnah Muhammad SAW. • Ustaz Adi Hidayat Beberkan Cara Istiqomah Saat Sholat Tahajud, Kepoin yuk!
Selain itu, Ustaz yang akrab disapa UAS ini jgua mengungkapkan bahwa sholat tahajud boleh ditunaikan berjamaah di luar bulan Ramadhan kalau sesekali. Ustaz Abdul Somad Kemudian mencontohkan tentang Sholat Tahajud Jamaah yang dilakukan Nabi Muhammad S.A.W.