Sholat Sunnah Sebelum Shalat Wajib Subuh. Ummu Habibah radiyallahu ‘anha telah meriwayatkan sebuah hadits tentang keutamaan shalat sunnah rawatib, dia berkata: saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang shalat dua belas rakaat pada siang dan malam, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga“. Dan dari Sa’id bin Yasar, bahwasannya Ibnu Abbas mengkhabarkan kepadanya: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada shalat sunnah sebelum subuh dirakaat pertamanya membaca: (قولوا آمنا بالله وما أنزل إلينا) (QS. Akan tetapi disyari’atkan bagi kaum muslimin yang masuk masjid agar mengerjakan shalat beberapa rakaat semampunya” (Majmu’ Fatawa As-Syaikh Bin Baz 12/386&387). Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang di antara kalian mengerjakan shalat jum’at, maka shalatlah sesudahnya empat rakaat“. Ibnu Qoyyim berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meng-qodho’ shalat ba’diyah dzuhur setelah ashar, dan terkadang melakukannya terus-menerus, karena apabila beliau melakukan amalan selalu melanggengkannya. Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang belum mengerjakan dua rakaat sebelum shalat subuh, maka shalatlah setelah matahari terbit“.
Adapun pada Abu Dawud dengan lafadz: “Maka rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam diam (terhadap yang dilakukan Qois)”. As-Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah berkata: “Barangsiapa yang masuk masjid mendapatkan jama’ah sedang shalat subuh, maka shalatlah bersama mereka. Akan tetapi lebih utama untuk tidak melakukannya terus-menerus dalam hal itu (mengangkat tangan), karena tidaklah ada riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan demikian, seandainya beliau melakukannya setiap selesai shalat rawatib pasti akan ada riwayat yang dinisbahkan kepada beliau. Maka sudah seharusnyalah bagi seorang hamba untuk senantiasa menegakkan terus-menerus tuntunan ini selamanya hingga menjumpai ajal (maut).
Salah satu ulama yang menyampaikan hal ini adalah Imam Ibnu Hajar al-Haitami rahimahullah dalam Kitab Tuhfatul Muhtaj Fii Syahril Minhaj jilid 2. Berikut sholat sunnah dua rakaat yang bisa dikerjakan umat muslim:.
Artinya: "Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, janganlah duduk sehingga sholat dua rakaat.". Sholat taubat dilakukan sebanyak dua rakaat tanpa ada waktu khusus.
Artinya: "Tidak ada seorang hamba pun yang melakukan dosa, lalu dia bersuci dengan baik selanjutnya berdiri lalu melakukan shalat dua raka'at, kemudian memohon ampun kepada Allâh, kecuali Allâh pasti akan mengampuninya. Waktu yang afdhal untuk mengerjakan sholat istikharah adalah malam hari. Disebutkan dalam hadits riwayat Imam Bukhari dari Jabir RA, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya sholat istikharah untuk segala urusan. Dalam beberapa riwayat disebutkan bahwa mengerjakan sholat fajar lebih baik dari dunia dan seisinya.
Artinya: "Dua raka'at shalat sunnah fajar lebih kucintai daripada dunia seluruhnya.".
Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah sebelum Zuhur dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah.". Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah sesudah Isya dua rakaat, menghadap Kiblat karena Allah. Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah sebelum Subuh dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah.".
Menurut sebuah hadits, pahala orang yang mengerjakan sholat ini lebih baik daripada dunia dan seisinya. Artinya: "Dua rakaat fajar (shoat sunnah qobliyah subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.".
Artinya: "Jika seorang hamba Allah SWT sholat demi allah SWT 12 raka'at (sunah) setiap hari, sebelum dan setelah sholat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah akan dibangun untuknya di surga. Merujuk pada suatu hadits riwayat yang berasal dari Aisyah ra.
Pendapat ini merujuk pada salah satu hadits Nabi SAW, bahwa dianjurkan untuk mengerjakan sholat di antara adzan dan iqamah. Disebutkan pula bahwa sholat ini dilakukan bagi siapa saja yang mau mengerjakannya.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah sebelum Isya dua rakaat karena Allah Ta'ala.".
Nama lain dari qobliyah subuh adalah sholat sunah barad, sebab dilakukan ketika cuaca masih dalam keadaan dingin. Artinya: Katakanlah, “Wahai ahli kitab, mari berpegang pada suatu kalimat (ketetapan) yang tak ada perselisihan di antara kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah serta tidak kita persekutukan Dia dengan suatu apapun dan tidak pula sebagian dari kita menjadikan sebagian yang lainnya sebagai Tuhan selain Allah.” Apabila mereka berpaling, maka katakanlah pada merek, “saksikanlah, bahwa kami adalah orang-orang yang berserah di pada Allah.”.
Ketiga surat pendek ini, dianggap menjadi suatu amalan yang mustajab dan sangat dianjurkan oleh Rasul bagi umat muslim. Artinya, orang yang selalu melaksanakan ibadah secara berkelanjutan dan konsisten, maka ia akan disukai oleh Allah. Abu Hurairah RA pernah berkata, bahwa Rasul SAW bersabda mengenai keutamaan yang luar biasa dari sholat subuh.
Keutamaan lain dari sholat qobliyah subuh adalah mendapatkan rumah di surga sebagai balasan karena telah taat dan beribadah pada Allah. Keutamaan ini, dijelaskan pula dalam sebuah hadist shahih yang disampaikan oleh Ummu Habibah ra, Istri Rasul SAW, berkata:. Selain mendapatkan rumah atau istana di surga kelak, seseorang yang rajin melaksanakan sholat sunnah qobliyah subuh juga akan berada dalam lindungan Allah. Siapa saja akan selalu berada dalam lindungan Allah, apabila ia melaksanakan sholat tepat waktu dan diiringi pula dengan amalan-amalan baik lainnya. Rasulullah pernah bersabda, “Barangsiapa yang menunaikan sholat subuh, maka ia akan berada dalam jaminan Allah.
Oleh sebab itu, rangkaian shalat sunah seseorang dalam sehari semalam hendaknya ditutup dengan witir sebagai bukti pengesaan hamba kepada Tuhan. Dalam riwayat Muslim disebutkan: “Barang siapa mengerjakan salat pada malam hari maka hendaklah dia menjadikan salat terakhirnya sebagai Witir (sebelum Subuh) karena sesungguhnya Rasulullah SAW telah memerintahkan hal tersebut.” (Said bin ‘Ali bin Wahf al-Qahtjani, Ensiklopedia Shalat menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, 2006, hlm. Lebih tepatnya, apakah dia bisa memastikan diri untuk bangun dari tidur guna melaksanakan sholat Witir atau tidak.
Hadis-hadis sahih yang lain juga menunjukkan perincian seperti ini.” ((Sallamah Muhammad Abu Al-Kamal, Mukjizat Shalat Malam-Meraih Spiritualitas Rasulullah, 2002, hlm. “Sholat tarawih artinya menunaikan salat dengan jeda untuk melahirkan ketenangan pada jiwa,” kata Ustaz Adi Hidayat.
BANGKAPOS.COM - Berikut ini panduan niat sholat sunnah sebelum atau sesudah sholat fardhu Zubuh, Dzhuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Seperti diketahui, umat Islam dianjurkan untuk mendirikan sholat sunnah baik sebelum atau sesudah sholat fardhu 5 waktu.
Sesuai artinya dalam bahasa arab, sholat qabliyah dan sholat ba'diyah dikerjakan sebelum atau sesudah sholat 5 waktu seperti Subuh, Zuhur, Ashar, Magrib & Isya. Seluruh dari shalat rawatib ini ada 22 raka'at. Berikut panduan pembagian jumlah rakaatnya di setiap sholat fardhu:.
- Dua raka'at sebelum shalat shubuh (sesudah shalat shubuh tidak ada sunnat ba'diyah). 2 atau 4 raka'at sesudah shalat zhuhur. Melansir Tribun Manado, berikut niat sholat sunnah 5 waktu :.