Sholat Sunnah Qobliah Dan Badiah. Liputan6.com, Jakarta - Waktu sholat sunah rawatib dilakukan sebelum atau sesudah sholat fardu. Sholat sunah rawatib cukup mudah dilaksanakan karena waktunya yang berdekatan dengan sholat fardu. Hanya dengan melaksanakan sholat sunah 2 atau 4 rakaat, Anda akan mendapatkan berbagai keutamaan yang sangat besar. Sebelum melaksanakan sholat sunah rawatib, kamu tentunya juga harus mengenali niat serta tata caranya.
Sholat sunah rawatib ini sangat istimewa karena Nabi Muhammad SAW saja tidak pernah meninggalkannya. Berikut dasar hukum pelaksanaan sholat sunah rawatib dari hadis:.
Dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma dia berkata: “Aku menghafal sesuatu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berupa salat sunnat sepuluh rakaat yaitu; dua rakaat sebelum salat zuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah salat maghrib di rumah beliau, dua rakaat sesudah salat isya’ di rumah beliau, dan dua rakaat sebelum salat subuh.” (HR. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (11/3/2022), tentang waktu sholat sunah rawatib. * Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sementara itu, sholat sunnah dua rakaat sebelum maghrib didasarkan pada dalil Rasulullah SAW berikut yang bunyinya; “Sholatlah dua rakaat sebelum magrib” demikian kata Nabi hingga tiga kali dan yang terakhir beliau tambahi “bagi yang mau,” mengutip NU Online. Jadi, sholat qobliyah dilaksanakan sebelum membaca niat sholat fardhu, dan sholat ba'diyah dilaksanakan setelah sholat fardhu.Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Bukhari Muslim bahwasannya Rasulullah SAW sholat dua rakaat sebelum dan sesudah Dhuhur, dua rakaat sesudah Magrib, dua rakaat sesudah Isya, dan dua rakaat setelah sholat Jumat.
Lalu ada juga dari Abdullah bin Umar RA yang berkata: “Aku menghafal sesuatu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berupa salat sunnat sepuluh rakaat yaitu; dua rakaat sebelum salat zuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah salat maghrib di rumah beliau, dua rakaat sesudah salat isya’ di rumah beliau, dan dua rakaat sebelum salat subuh.” (HR. Dari Abdullah bin Mughaffal Al Muzani, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda;.
Sholat sunah rawatib mu'akkad baik qobliyah maupun ba'diyah sangat dianjurkan untuk dilaksanakan. Mengenai jumlah rakaatnya, terdapat 12 rakaat dengan pembagian sebagai berikut:.
Penjelasan mengenai jumlah rakaat sholat sunah rawatib ini disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh At-Tarmidzi dan An-Nasa’i. Dari Aisyah RA, ia berkata; Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada salat sunah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga, (yaitu): empat rakaat sebelum zuhur, dan dua rakaat sesudahnya, dan dua rakaat sesudah maghrib, dan dua rakaat sesudah isya, dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR.
PORTAL JEMBER - Shalat sunnah rawatib merupakan salah satu ibadah sunnah yang mengiringi shalat wajib. Menurut hadist yang disampaikan Ummu Habibah RA, Rasulullah mengatakan bahwa seorang muslim yang menjalankan shalat rawatib 12 rakaat, akan dibangunkan rumah di surga. "Barangsiapa yang sholat dua belas rakaat pada siang dan malam, maka akan dibangunkan baginya rumah di surga.".
Sementara itu, 12 rakaat yang dimaksud dalam hadist diatas juga diperjelas oleh hadist uang diriwayatkan At-Tarmidzi dan An-Nasa'i. Baca Juga: Inilah 4 BLT dan Bansos yang Lanjut hingga Tahun 2021, Ada BLT BPJS hingga Kartu Prakerja.
"Barangsiapa yang tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada shalat sunnah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga, (yaitu): empat rakaat sebelum dzuhur, dan dua rakaat sesudahnya, dan dua rakaat sesudah maghrib, dan dua rakaat sesudah ‘isya, dan dua rakaat sebelum subuh.". Dari hadist tersebut diketahui bahwa shalat sunnah rawatib dibagi menjadi 2, yakni dilakukan sebelum dan sesudah shalat wajib.
Sedangkan yang dikerjakan setelah shalat wajib disebut ba'diyah. Baca Juga: Bacaan Niat Shalat Sunnah Rawatib Qobliyah dan Ba'diyah dalam Arab, Latin, dan Terjemahan.
BANGKAPOS.COM - Sebagian Anda mungkin bertanya sholat qobliyah dan badiyah itu kapan saja dilaksanakan? Nah, berikut ini panduannya dan bacaan niatnya.
Sesuai artinya dalam bahasa arab, sholat qabliyah dan sholat ba'diyah berarti dikerjakan sebelum atau sesudah sholat 5 waktu seperti Subuh, Zuhur, Ashar, Magrib & Isya. Seluruh dari shalat rawatib ini ada 22 raka'at.
Berikut panduan pembagian jumlah rakaat dan waktunya di setiap sholat fardhu:.
Agar umat Islam semakin paham dengan apa itu salat sunah qobliyah dan ba’diyah beserta. tersebut, simak uraian singkatnya berikut ini:.
JAKARTA, iNews.id - Niat Sholat qobliyah dan ba'diyah Maghrib perlu diketahui Muslim yang ingin mengerjakan sholat sunnah dua rakaat baik sebelum sholat wajib maupun setelahnya. Anjuran melaksanakan sholat sunnah qobliyah dan ba'diyah ini disebutkan dalam hadist Nabi SAW:. ما من صلاة مفروضة إلا وبين يديها ركعتان. (Hadits riwayat Ibnu Hibban dari Abdullah bin az-Zubair. Dinyatakan shahih oleh Syekh Nashiruddin al-Albani dalam as-Silsilah ash-Shahihah). Program Magrib Mengaji Masyarakat Jawa Barat.
Ushalli sunnatal maghribi rok’ataini qabliyatan mustaqbilal qiblati ada’an lillahi ta’ala. Artinya: "Aku niat shalat qabliyah ashar dua rakaat menghadap kiblat karena Allah.".
“Usholli Sunnatal Maghribi Rok’ataini Ba’diyah Mustaqbilal Qiblati Lillahi Ta’ala”. Artinya: “Aku niat mengerjakan sholat Sunnah sesudah Maghrib 2 rakaat, menghadap Kiblat karena Allah Ta’ala”.
Dan dari Sa’id bin Yasar, bahwasannya Ibnu Abbas mengkhabarkan kepadanya: “Sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada sholat sunnah sebelum subuh dirakaat pertamanya membaca: (قولوا آمنا بالله وما أنزل إلينا) (QS. Akan tetapi disyari’atkan bagi kaum muslimin yang masuk masjid agar mengerjakan sholat beberapa rakaat semampunya” (Majmu’ Fatawa As-Syaikh Bin Baz 12/386&387).
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apabila seseorang di antara kalian mengerjakan sholat jum’at, maka sholatlah sesudahnya empat rakaat“. Ibnu Qoyyim berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam meng-qodho’ sholat ba’diyah dzuhur setelah ashar, dan terkadang melakukannya terus-menerus, karena apabila beliau melakukan amalan selalu melanggengkannya.
Dari Abu Hurairah radiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang belum mengerjakan dua rakaat sebelum sholat subuh, maka sholatlah setelah matahari terbit“. As-Syaikh Muhammad bin Ibrahim rahimahullah berkata: “Barangsiapa yang masuk masjid mendapatkan jama’ah sedang sholat subuh, maka sholatlah bersama mereka.
Akan tetapi lebih utama untuk tidak melakukannya terus-menerus dalam hal itu (mengangkat tangan), karena tidaklah ada riwayat yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan demikian, seandainya beliau melakukannya setiap selesai sholat rawatib pasti akan ada riwayat yang dinisbahkan kepada beliau.
Make a donation. To learn more about make donate charity with us visit our "Contact us" site.
By calling +44(0) 800 883 8450 .
Sehingga makna ubudiyah (penghambaan) kita kepada Allah swt ketika shalat sangat minim sekali. Begitulah pentingnya posisi shalat sunnah dalam syariat Islam sehingga sangat dianjurkan sebagaimana predikatnya sebagai shalat mandub, marghub fih, mutahab, tathowwu’, ihsan dan hasan.
Termasuk di dalamnya shalat sunnah qabliyah dan ba’diyah. Hal ini berdasar pada tindakan Rasulullah saw yang selalu melaksanakan dan jarang sekali meninggalkannya itupun sebagai petunjuk bagi umatnya bahwa empat rakaat sebelum dan sesudah zuhur hukumnya sunnah muakkadah (sunnah yang dianjurkan sekali). Ushalli sunnatad dhuhri rok’ataini qabliyatan mustaqbilal qiblati ada’an lillahi ta’ala. Artinya: Aku niat shalat qabliyah zuhur dua rakaat menghadap kiblat karena Allah. Hadits di atas juga menunjukkan bahwa ba’diyah zuhur juga empat rakaat, yang dilakukan selepas shalat zuhur dengan dua kali salam. Ushalli sunnatad dhuhri rok’ataini ba’diyyatan mustaqbilal qiblati ada’an lillahi ta’ala.
Artinya: Aku niat shalat qabliyah zuhur dua raka’at menghadap kiblat karena All. Catatan: Naskah ini terbit pertama kali di NU Online pada Selasa, 22 Januari 2013 pukul 13:03.