Sholat Sunnah Dan Waktunya Dan Niatnya. Ibadah ini akan mendatangkan pahala bagi yang mengerjakannya, namun tidak akan mendatangkan dosa bagi yang meninggalkannya. Lantas, tahukah Anda macam-macam sholat sunnah dan niatnya?
Terdapat banyak keutamaan dalam shalat sunnah, diantaranya dapat menyempurnakan sholat fardhu, dicintai oleh Allah SWT, diangkat derajatnya dan dikabulkan doanya. Baca Juga: Shalat Fajar: Niat, Tata Cara, Keutamaan, dan Hukumnya.
Sholat sunah rawatib muakkad selalu dikerjakan Rasulullah SAW. Jumlah ini sebagaimana dengan sabda Rasulullah SAW:. "Barangsiapa melakukan salat dua belas rakaat dalam sehari semalam niscaya dibangunkan sebuah rumah baginya di surga.".
Baca Juga: Sholat Tahajud: Keutamaan, Bacaan Niat, hingga Tata Caranya.
Sholat witir biasanya dikerjakan dengan tiga rakaat. Pertama, kerjakan dua rakaat seperti sholat sunah pada umumnya, kemudian tambahkan satu rakaat dan akhiri dengan salam.
Adapun niatnya adalah sebagai berikut:.
INDOZONE.ID - Bagi setiap umat Muslim, salat adalah ibadah wajib dan termasuk rukun Islam kedua setelah mengucapkan dua kalimat syahadat. Pada artikel ini, Indozone akan membahas tentang beberapa macam salat sunnah menurut ajaran Islam yang baik diamalkan bagi setiap umat Muslim.
Ada beberapa macam salat sunnah yang apabila dikerjakan secara rutin dan menjadi kebiasaan, maka akan mendapatkan pahala berlipat ganda. "Barangsiapa melakukan salat dua belas rakaat dalam sehari semalam niscaya dibangunkan sebuah rumah baginya di surga.". "Barang siapa yang melakukan salat Dhuha dua belas rakaat, Allah SWT akan membangunkan baginya istana dari emas di surga.".
Bagi seorang Muslim atau Muslimah yang sedang bimbang atas suatu pilihan, maka hendaklah salat istikharah untuk mendapatkan sebenar-benarnya petunjuk dari Allah SWT. Ada banyak sekali keutamaan melaksanakan salat witir, berdasarkan hadits Kharijah bin Hudzafah Al-Adwi, di mana Rasulullah bersabda:.
Sebab Rasulullah SAW senantiasa mengerjakannya dan berpesan kepada para sahabatnya untuk mengerjakan sholat dhuha sekaligus menjadikannya sebagai wasiat. Dikutip dalam buku 'Berkah Sholat Dhuha' oleh M. Khalilurrahman Al Mahfani, wasiat yang diberikan Rasulullah kepada satu orang juga berlaku untuk seluruh umat, kecuali terdapat dalil yang menunjukkan kekhususan hukumnya bagi orang tersebut.
Kesunahan sholat dhuha berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah RA adalah:. "Kekasihku (Muhammad SAW) mewariskan kepadaku tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan selama hidupku, puasa tiga hari setiap bulan, sholat dhuha dan aku tidak tidur sebelum sholat witir.".
Cara melakukan sholat dhuha sama sebenarnya dengan shalat sunnah pada umumnya. Dalam buku 'Shalat Subuh dan Shalat Dhuha oleh Muhammad Khalid disebutkan, sholat dhuha sebaiknya dilakukan mulai terbit matahari dari seperempat jam setelah terbitnya matahari.
Setelah membacakan niat, lakukan tata cara sholat pada umumnya yang terdiri dari 2 rakaat. Membaca doa setelah sholat disunahkan sesuai dengan ajaran Rasulullah. Selain doa sholat dhuha, Anda juga bisa menyebutkan sebuah permintaan ataupun doa khusus yang kita inginkan karena Allah Maha Mendengar dan memohonlah agar Allah SWT mengabulkannya.
Imam Syafii dalam Fikih Manhaji menjabarkan sejumlah sholat-sholat sunnah yang berdasarkan waktu tertentu. “Jika salah seorang dari kalian masuk masjid, maka jangan duduk sebelum sholat dua rakaat.”. “Allah SWT menganugerahi kalian sebuah sholat yang lebih baik daripada unta merah.
Imam Syafii menjelaskan bahwa sholat witir dikerjaan sebanyak satu rakaat tapi makruh jiha hanya melakukan itu. Ushalli sunnatal witri tsalatsa raka‘atin mustaqbilal qiblati ada’an lillâhi ta‘ala.
“Wa minallaili fatahajjad bihi naafilatan laka asa an yab’asaka Rabbuka maqaaman mahmuda.”. Usai sholat , ia dianjurkan untuk membaca doa ma’tsur dari Nabi.
Perlu diketahui meskipun sholat sunnah ini bersifat mutlak, disunahkan juga untuk melakukan salam setiap dua rakaat, siang ataupun malam.
Artinya:"Aku niat sholat sunnah sebelum Subuh dua rakaat karena Allah ta'ala.". Anjuran mengerjakan sholat sunnah qabliyah adalah hadits Rasulullah SAW berikut ini:. Antara dua adzan (azan dan ikamah) terdapat satu sholat (sunnah). Dua rakaat sebelum sholat subuh ini jauh lebih baik daripada dunia beserta isinya.
Beliau bahkan menyempatkan sholat sunnah ini di saat bepergian dan dalam keadaan sakit. Diriwayatkan dari Aisyah ra yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Dua rakaat fajar (sholat sunnah sebelum subuh) itu lebih baik daripada dunia dan seisinya.".
Mengutip dari buku Islam Q & A karya Awy A. Qolawun, qadha artinya melakukan sholat fardhu (atau ibadah yang lain, semisal puasa) di luar waktu semestinya disebabkan oleh alasan-alasan tertentu. Sebagaimana yang dikisahkan dari Anas ibn Malik, Rasulullah SAW pernah bersabda terkait anjuran mengganti (qadha) sholat:.
Selain itu, anjuran untuk segera melaksanakan sholat sesegera mungkin ketika lupa tercantum dalam hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda:. Dikisahkan kala itu Rasulullah SAW harus menghadapi musuh di Perang Khandaq hingga terkepung oleh pasukan Quraisy. Kemudian saat tengah malam, Rasulullah memerintahkan Bilal untuk adzan dan melakukan qadha atas 4 sholat yang ditinggal pada siang harinya tersebut.
Melansir dari buku 33 Macam Jenis Shalat Sunnah karya Muhammad Ajib, Lc., MA, dalam mazhab Al Hanafiyah dan Al Hanabilah, syarat sah dari sholat Idul Fitri dan sholat Idul Adha adalah dikerjakan dengan berjamaah. Artinya: "Aku berniat sholat Idul Adha dua rakaat [sebagai makmum / imam] karena Allah ta'ala.". Artinya, "Aku menyengaja sembahyang sunnah Idul Fitri dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai [sebagai makmum / imam] karena Allah SWT.".
Selain itu, untuk tata cara mengerjakan sholat Id pada rakaat pertama takbir dibaca sebanyak tujuh kali. Dilansir dari buku Panduan Lengkap Shalat Sunah Rekomendasi Rasulullah karya Zezen Zainal Alim, hukum sholat gerhana bulan adalah sunnah muakkad dan dikerjakan saat terjadi gerhana bulan pada malam hari setelah sholat isya.
Cara mengerjakannya dianjurkan berjamaah sebanyak 2 rakaat di dalam masjid dengan dua kali rukuk. Menurut buku Panduan Praktis dan Lengkap Menuju Kesempurnaan Salat karya Ustaz Abu Sakhi, hukum mengerjakan sholat istisqa adalah sunnah mu'akkad atau sangat dianjurkan.