Sholat Sunah Rawatib Lebih Utama Dikerjakan Secara. Rasulullah SAW yang dijamin masuk surga saja, tidak pernah meninggalkan salat sunnah Rawatib , meski dalam keadaan mukim. Beliau rajin menunaikannya sebagai bentuk kecintaannya pada Allah SWT.
Artinya Allah Maha Besar 3. Artinya : Ya Allah, jauhkan antara aku dan kesalahan kesalahanku, sebagaimana engkau menjauhkan antara timur dan barat. (3x) Artinya : Mahasuci Allah Yang Maha Agung dan Memujilah Aku kepada-Nya".
Dari Aisyah r.a bahwa Nabi SAW bersabda:" Dua raka'at fajar (salat sunah yang dikerjakan sebelum shubuh) itu lebih baik daripada dunia dan seisinya. ". Menurut beberapa penafsiran, makna dari hadits tersebut ialah ketenangan dan ketentraman. Dari Ummu Habibah Radhiallaahu anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu alaihi wasalam bersabda, Barangsiapa yang menjaga empat rakaat sebelum Dhuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah mengharamkannya dari api Neraka.". Dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda: "Semoga Allah memberi rahmat bagi orang yang salat empat rakaat sebelum Ashar.". Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada shalat sunnah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga..." (HR.
Dalam sholat, munfarid adalah sholat yang dilakukan sendiri, tidak ada imam atau makmum. Misalnya sholat tarawih, dan sholat witir.
Melaksanakan sholat dengan berjemaah akan memperoleh pahala dua puluh derajat. Sementara melakukan sholat sendirian atau munfarid hanya memperoleh satu derajat. Rasulullah SAW bersabda, "Sholat berjemaah itu lebih utama daripada sholat sendirian (munfarid)dengan keutamaan dua puluh derajat pahalanya).". Sholat Berjemaah Nilainya 25 Sholat Munfarid. Melaksanakan satu sholat fardhu secara berjamaah sama nilainya dengan 25 sholat munfarid. Berikut macam-macam pelaksanaan sholat sunnah secara berjamaah dan munfarid dilansir buku Cendikia Kemenag:.
A. Sholat Sunnah yang Dilakukan Berjamaah. B. Sholat Sunnah yang Dilaksanakan Berjamaah dan Munfarid.
C. Sholat Sunnah yang Dilaksanakan Munfarid.
Umumnya shalat ini dikerjakan sendirian di masjid sebelum dan sesudah melaksanakan shalat fardhu. Dalam kitab-kitab fiqih disebutkan bahwa shalat rawatib termasuk shalat sunnah yang tidak disunnahkan untuk dikerjakan secara berjemaah. Dan satu bagian tidak disunnahkan melakukan shalat sunnah secara berjemaah, yaitu shalat-shalat rawatib, dan lainnya, dan yang paling utama adalah shalat witir.
Jika bertujuan demikian, maka melaksanakan shalat rawatib hukumnya sunnah dan mendapatkan pahala berjemaah.
- Salah satu sholat sunnah yang dikerjakan oleh umat Islam adalah. Artinya: "Jika seorang hamba Allah SWT sholat demi allah SWT 12 raka'at (sunah) setiap hari, sebelum dan setelah sholat wajib, maka Allah SWT akan membangunkannya sebuah rumah di surga atau rumah akan dibangun untuknya di surga. Aku tidak pernah absen melakukannya, sejak mendengarnya dari Rasulullah SAW.". Disebut sholat sunnah rawatib karena dikerjakan secara menetap dan terus-menerus. Merujuk pada suatu hadits riwayat yang berasal dari Aisyah ra. Pendapat ini merujuk pada salah satu hadits Nabi SAW, bahwa dianjurkan untuk mengerjakan sholat di antara adzan dan iqamah.
Disebutkan pula bahwa sholat ini dilakukan bagi siapa saja yang mau mengerjakannya. Artinya: "Aku niat sholat sunnah sebelum Isya dua rakaat karena Allah Ta'ala.".
Salah satu dalil yang menunjukkan kesunahan melakukan shalat rawatib di rumah adalah hadis Diriwayatkan oleh Abu Dawud berikut ini. Sebab, rumah yang tidak pernah atau jarang dilakukan shalat di dalamnya diibaratkan seperti kuburan oleh Rasulullah Saw. sebagaimana dalam Shahih Bukhari dan Muslim yang diriwayatkan dari sahabat Ibnu Umar ra. bersabda, “Jadikanlah Rumah-rumah Kalian Sebagai tempat Shalat, dan jangan di buat Kuburan,” (HR. Imam Nawawi mengatakan bahwa yang dimaksudkan dalam hadis ini adalah shalat rawatib. Memang melakukan banyak aktivitas ibadah sunah seperti shalat rawatib, berdzikir dan lainnya dapat membuat rumah yang kita tempati senantiasa dinaungi kebaikan dan keberkahan, karena itulah Rasulullah sangat menganjurkannya.