Sholat Fardhu Yang Wajib Dilaksanakan Setiap Sehari Semalam Berjumlah Total. Adapun menurut istilah, pengertian sholat ini telah dijelaskan oleh para ulama mazhab. Adapun ulama Hanabilah (Hambali) sebagaimana tercantum dalam Bada'ius Shana'i, sholat didefinisikan sebagai perkataan dan perbuatan yang dikhususkan dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Sesuai syariat, gerakan dan tata sholat mengikuti apa yang dilakukan oleh Rasulullah. Perintah ini disebutkan dalam hadits riwayat Bukhari dan Ad-Darimi sebagai berikut:. Sebab turunnya kewajiban sholat ini bermula ketika nabi Muhammad SAW melakukan Isra Mi'raj, sebuah perjalanan suci sehari semalam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dilanjutkan menuju Sidratul Muntaha. Isra Mi'raj terjadi pada malam 27 Rajab di tahun ke-8 kenabian nabi Muhammad SAW.

Beliau kemudian menerima perintah untuk mengerjakan sholat wajib 5 kali dalam sehari semalam atau sebanyak 17 rakat. Dalam perjalannya menuju Sidratul Muntaha, Rasulullah bertemu dengan beberapa nabi. Peristiwa ini dijelaskan dalam hadits shahih Bukhari dan Muslim sebagai berikut:. Al Isra ayat 78, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk mendirikan sholat tahajud sebagai ibadah tambahan.

Mulanya Shalat Lima Waktu (Bagian II-Habis)

Sholat Fardhu Yang Wajib Dilaksanakan Setiap Sehari Semalam Berjumlah Total. Mulanya Shalat Lima Waktu (Bagian II-Habis)

Saat itu, perintah shalat wajib dilaksanakan 50 kali setiap hari. Rasul pun kembali untuk meminta keringanan, dan didapatlah keringanan sehingga perintah shalat menjadi 40 waktu setiap harinya. Dengan jumlah itu pun, Nabi Musa masih menyarankan agar Rasul SAW kembali menghadap Allah dan meminta keringanan.

Memanfaatkan Waktu Istirahat dengan Shalat

Sholat Fardhu Yang Wajib Dilaksanakan Setiap Sehari Semalam Berjumlah Total. Memanfaatkan Waktu Istirahat dengan Shalat

Memanfaatkan Waktu Istirahat dengan Shalat. Maka barang siapa yang meninggalkan berarti ia telah kafir.” (HR.

Kemudian hadist ini diperkuat dengan Firman Allah SWT. Taha : 14 Artinya : “Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah salat untuk mengingat Aku.” (Qs. : “Yang pertama-tama dipertanyakan (diperhitungkan) terhadap seorang hamba pada hari kiamat dari amal perbuatannya adalah shalat.” (HR.

Shalat juga merupakan jalan penghubung antara diri kita dengan Allah dan sarana untuk mendapatkan rahmat dan keridhaan-Nya. Hanya saja, hingga kini masih banyak umat Islam yang hanya melaksanakan shalat wajib saja dan sangat langka atau jarang melaksanakan salat sunat.

Adapun di antara keutamaan dan pahala yang akan kita peroleh dengan menjalankan shalat sunnah adalah sebagai berikut:. Berbeda dengan shalat fardhu, shalat sunnah lebih utama dikerjakan di rumah masing masing kecuali shalat shalat sunnah yang memang disyaratkan untuk dikerjakan secara berjamaah di masjid.

Mendatangkan Kecintaan dari Allah sebagaimana diterangkan dari hadist nabi. "Allah swt akan mencintai mereka yang mengerjakan amalan- amalan sunnah (nawafil), termasuk shalat-shalat sunnah. Dan tekun melaksanakan ibadah fardhu dan sunnah sehari-han adalah cara untuk mendapatkan pertolongan Allah.

Khusus shalat Dhuha sebagaimana dijelaskan di dalam kitab “An-Nurain” Sabda Rasullullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam yang maksudnya : “Dua rakaat Dhuha menarik rezeki dan menolak kepapaan.” Kemudian dalam satu riwayat yang lain Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda yang maksudnya: “Barangsiapa yang menjaga sembahyang Dhuhanya niscaya diampuni Allah baginya aku segala dosanya walaupun seperti buih dilautan.”(Riwayat Ibnu Majah dan At-Tirmidzi). Alasannya, menurut sebahagian ulama jumlah rakaatnya tidak terbatas dan tidak ada dalil yang membatasi jumlah rakaat secara tertentu, sebagaimana sebuah hadis yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah bermaksud:“Adalah Nabi Sallallahu ‘alaihi wasallam bersembahyang Dhuha empat rakaat dan menambahnya seberapa yang dikehendakinya.”(Hadis riwayat Ahmad, Muslim dan Ibnu Majah).

Salat Witir

Sholat Fardhu Yang Wajib Dilaksanakan Setiap Sehari Semalam Berjumlah Total. Salat Witir

Salat Witir (Arab: صلاة الوتر Sholatul witr) adalah salat sunah yang dikerjakan pada waktu malam hari antara setelah waktu isya dan sebelum waktu salat subuh, dengan rakaat ganjil. Abu Ayyub Al-Anshaari Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Witir adalah hak atas setiap muslim. Penjelasan: Perkataan Ubay Bin Ka’ab, “dan dia tidak salam kecuali di raka'at yang akhir”, jelas ini menunjukkan bahwa tiga raka'at salat witir yang dikerjakan nabi itu dengan satu kali salam.

“Rasul tidak pernah salat malam lebih dari 11 raka'at, baik di bulan Ramadhan maupun di luar Ramadhan, yaitu dia salat 4 raka'at, maka jangan engkau tanya tentang bagus dan lama salatnya, kemudian dia salat 4 raka'at lagi, maka jangan engkau tanya tentang bagus dan lama salatnya, kemudian dia salat witir 3 raka'at.” (Hadits riwayat Bukhori 2/47, Muslim 2/166). Akan tetapi ia adalah sunnah yang ditetapkan oleh Rasulullah ﷺ”.

Di antara yang menunjukkan bahwa witir termasuk sunah yang ditekankan (bukan wajib) adalah riwayat shahih dari Thalhah bin Ubaidillah, bahwa ia menceritakan:” Ada seorang lelaki dari kalangan penduduk Nejed yang datang menemui Rasulullah ﷺ dengan rambut acak-acakan. Ia berkata “ Wahai Rasulullah, beritahukan kepadaku salat apa yang diwajibkan kepadaku?” Dia menjawab: “Salat yang lima waktu, kecuali engkau mau melakukan sunah tambahan”. Salat witir adalah sunnah yang ditekankan sekali. Ia menceritakan Rasulullah ﷺ pernah keluar menemui kami. “Sesungguhnya Allah Ta’ala telah menambahkan kalian dengan satu salat, yang salat itu lebih baik untuk dirimu daripada unta yang merah, yakni salat witir. Di antara dalil yang menujukkan keutamaan dan sekaligus di sunnahkannya salat witir adalah hadits Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu bahwa menceritakan: ”Rasulullah pernah berwitir, kemudian bersabda: “Wahai ahli Qur’an lakukanlah salat witir, sesungguhnya Allah itu witir (ganjil) dan menyukai sesuatu yang ganjil”.

Sebagian ulama berpendapat bahwa batal witir yang telah dilakukannya pada awal malam dan di akhir malam ia menambahkan satu rakaat pada sholat witirnya, karena ada hadist yang mengatakan "tidak ada witir dua kali dalam semalam". Pendapat kedua mengatakan tidak perlu witir lagi karena sudah witir di awal malam.

mengatakan bahwa dia melakukan sholat sunnah setelah witir.

Shalat Sunnah Ini Berhadiah Rumah di Surga, Cukup Tunaikan 12

Sholat Fardhu Yang Wajib Dilaksanakan Setiap Sehari Semalam Berjumlah Total. Shalat Sunnah Ini Berhadiah Rumah di Surga, Cukup Tunaikan 12

Dari Aisyah radiyallahu‘anha, ia berkata: Rasulullah shallallahu‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang tidak meninggalkan dua belas (12) rakaat pada shalat sunnah rawatib, maka Allah akan bangunkan baginya rumah di surga, (yaitu): empat rakaat sebelum zuhur, dan dua rakaat sesudahnya, dan dua rakaat sesudah maghrib, dan dua rakaat sesudah isya, dan dua rakaat sebelum subuh.” (HR. Dengan demikian, shalat Sunnah Rawatib terbagi dua, yakni shalat sunnah rawatib mu'akkad atau sangat dianjurkan untuk dilaksanakan dan shalat sunnah rawatib ghoiru mu'akkad yakni jenis shalat sunnah rawatib yang tidak begitu ditekankan.

Shalat sunnah rawatib mu'akkad ada 12 rakaat, yaitu:.

Bacaan Doa, Niat dan Tata Cara Sholat 5 Waktu Lengkap Arti

Sholat Fardhu Yang Wajib Dilaksanakan Setiap Sehari Semalam Berjumlah Total. Bacaan Doa, Niat dan Tata Cara Sholat 5 Waktu Lengkap Arti

Tanpa satu dari persyaratan di bawah ini, maka salat 5 waktu tidak akan sah dan mendapatkan pahala. Artinya: “Aku niat salat fardu subuh, dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala”.

Artinya: “Aku niat salat fardu dzuhur, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala”. Artinya: “Aku niat salat fardu ashar, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala".

Artinya: “Aku niat salat fardu maghrib, tiga rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala”. Niat salat isya: “Usholli fardha ‘isyaa`i arba’a raka`aatin mustaqbilal qiblati adaa`an lillaahi ta’aala”. Artinya: “Aku niat salat fardu isya, empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah ta’ala”.

Related Posts

Leave a reply