Shalat Witir Sunnah Atau Wajib. Sifat shalatnya yang ganjil sangat disukai oleh Allah SWT, sebab keganjilan merujuk pada ke-esa-annya. Oleh sebab itu, rangkaian shalat sunah seseorang dalam sehari semalam hendaknya ditutup dengan witir sebagai bukti pengesaan hamba kepada Tuhan.
Umumnya kaum Muslimin bermalas-malasan dan melupakan shalat witir di luar bulan Ramadhan. Padahal Rasulullah SAW bersabda, "Sungguh Allah SWT telah memberikan tambahan banyak karunia dengan shalat witir yang lebih baik bagimu daripada unta gemuk yang bagus.".
Hal tersebut karena madzhab Hanafi secara tekstual bersandar pada hadis yang sanadnya shahih dari Buraidah bin Al-Hashib Al-Aslami bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Shalat witir adalah hak, barang siapa tidak lakukan witir maka ia bukan golongan kita (diucapkan tiga kali).". Sehingga saat terjadi pergantian jaga antara malaikat malam ke siang dan sore ke malam, mereka dapat menemui kita dalam keadaan bersujud kepada Allah SWT. Walaupun diperbolehkan shalat witir satu rakaat, namun sebagian ulama memakruhkannya.
Adapun jumlah terbesar shalat witir sebelas rakaat tidak ada perbedaan pendapat di dalamnya antara berbagai madzhab. Semoga Allah SWT memberikan kemudahan kepada kita untuk melakukan shalat witir di luar Ramadhan sebagaimana Allah meringankan kita melaksanakannya di bulan Ramadhan.
(Tulisan Hikmah ini dimuat ulang Republika karena sangat relevan.
Liputan6.com, Jakarta Dalam mencari ridho Allah SWT, umat Islam harus senantiasa menjalankan perintah-Nya. Yakni dengan cara mengerjakan amalan wajib dan sunnah, serta menjauhi semua jenis larangan-Nya.
Tingkatan keistimewaan shalat witir membuat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepada sahabat beliau agar senantiasa mengerjakannya. Lalu sudahkah Anda mengetahui bacaan niat shalat witir yang benar?
Jika belum, Liputan6.com Rabu (23/1/2019) sajikan ulasan Tata Cara Shalat Witir lengkap dengan bacaan doa untuk menyempurnakan ibadah Anda.
Adapun pendapat dari ulama madzhab Hanafi menyatakan, bahwa shalat Witir itu adalah wajib, bukan fardhu. Ibnul Mundzir berkata, “Saya tidak mengetahui seorang ulama pun yang menyetujui pendapat Abu Hanifah mengenai hal ini.”.
Ada seorang badui bertanya kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Apa saja yang Allah Subhanahu wa Ta’ala wajibkan kepadaku dalam sehari semalam?” Beliau menjawab, “Shalat lima waktu.” Orang itu bertanya lagi, “Apakah ada kewajiban lainnya untukku?” Beliau men-jawab, “Tidak, kecuali jika kamu mau melakukan shalat sunnah.” Orang badui itu berkata, “Demi Dzat Yang mengutus Anda dengan kebenaran, saya tidak akan menambah kelimanya dan tidak akan mengurangi kelimanya.” Lalu Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Orang tersebut beruntung jika dia benar.”[3]. Dari ‘Ubadah bin as-Shamit, dia berkata: “Saya pernah mendengar Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:.
Diriwayatkan dari ‘Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu, dia berkata, “Shalat Witir tidaklah wajib, akan tetapi sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.” [5]. Ada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar Radhiyallahu anhuma, dia berkata, “Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah melakukan shalat Witir di atas untanya.”[6].
[Disalin dari kitab “Kaanuu Qaliilan minal Laili maa Yahja’uun” karya Muhammad bin Su’ud al-‘Uraifi diberi pengantar oleh Syaikh ‘Abdullah al-Jibrin, Edisi Indonesia Panduan Lengkap Shalat Tahajjud, Penerbit Pustaka Ibnu Katsir]. 1098) dan Muslim dalam kitab Shalaatul Musaafiriin, bab Jawaazi Shalaatin Naafilah ‘alad Daabbati fis Safar Haitsu Tawajjahat, (hadits no.
Terdapat banyak keutamaan dalam shalat sunnah, diantaranya dapat menyempurnakan sholat fardhu, dicintai oleh Allah SWT, diangkat derajatnya dan dikabulkan doanya. "Barangsiapa melakukan salat dua belas rakaat dalam sehari semalam niscaya dibangunkan sebuah rumah baginya di surga.". Artinya: "Aku niat mengerjakan salat sunah sebelum subuh 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.". Artinya: "Aku niat mengerjakan salat sunah sesudah magrib 2 rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.". "Barang siapa yang melakukan salat Dhuha dua belas rakaat, Allah SWT akan membangunkan baginya istana dari emas di surga.". Artinya: "Saya niat salat sunnah tarawih dua rakaat menghadap kiblat mengikuti imam (menjadi makmum) karena Allah Ta'ala.".
Abu Ayyub Al-Anshaari Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah ﷺ bersabda, “Witir adalah hak atas setiap muslim. Demikian juga dengan hadits Ali Radhiyallahu ‘anhu ketika ia berkata: “Witir tidaklah wajib sebagaimana salat fardhu. Juga berdasarkan hadis Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma bahwa Nabi pernah mengutus Muadz ke Yaman. Salat witir dapat dilaksanakan satu, tiga, lima rakaat atau jumlah lain yang ganjil langsung dengan sekali salam. Sebagian ulama berpendapat bahwa batal witir yang telah dilakukannya pada awal malam dan di akhir malam ia menambahkan satu rakaat pada sholat witirnya, karena ada hadist yang mengatakan "tidak ada witir dua kali dalam semalam". Dari Qais bin Thalk berkata suatu hari aku kedatangan ayahnya Thalq bin Ali pada hari Ramadhan, lalu dia bersama kita hingga malam dan sholat (tarawih) bersama kita dan berwitir juga.
Oleh sebab itu, rangkaian shalat sunah seseorang dalam sehari semalam hendaknya ditutup dengan witir sebagai bukti pengesaan hamba kepada Tuhan. Dalam riwayat Muslim disebutkan: “Barang siapa mengerjakan salat pada malam hari maka hendaklah dia menjadikan salat terakhirnya sebagai Witir (sebelum Subuh) karena sesungguhnya Rasulullah SAW telah memerintahkan hal tersebut.” (Said bin ‘Ali bin Wahf al-Qahtjani, Ensiklopedia Shalat menurut Al-Qur’an dan As-Sunnah, 2006, hlm. Keutamaan di antara kedua waktu tadi disebutkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Ibn Khuzaimah. Namun, jika merujuk ke hadis lain, bakal ditemukan Salat Witir sebelum tidur lebih diutamakan.
Hadis itu berbunyi: “Abu Dzar berkata, ‘Kekasihku (Rasulullah SAW) pernah berpesan kepadaku tentang tiga hal yang tidak akan aku tinggalkan untuk selamanya, Insyaallah, yaitu sholat fajar, sholat witir sebelum tidur, dan puasa tiga hari pada setiap bulan.”. Lebih tepatnya, apakah dia bisa memastikan diri untuk bangun dari tidur guna melaksanakan sholat Witir atau tidak.
Hadis-hadis sahih yang lain juga menunjukkan perincian seperti ini.” ((Sallamah Muhammad Abu Al-Kamal, Mukjizat Shalat Malam-Meraih Spiritualitas Rasulullah, 2002, hlm. “Sholat tarawih artinya menunaikan salat dengan jeda untuk melahirkan ketenangan pada jiwa,” kata Ustaz Adi Hidayat.
Liputan6.com, Jakarta Tata cara salat witir setelah tahajud bisa dilakukan sebagai penyempurna ibadah. Tata cara salat witir setelah tahajud sesuai sunah meliputi waktu, niat, bacaan, serta doa yang dilantunkan. Tata cara salat witir setelah tahajud ini akan menuntun Anda mendapat berkah yang lebih banyak lagi.
Memahami tata cara salat witir setelah tahajud ini juga akan menghindarkan kesalahan yang mungkin dilakukan. Berikut tata cara salat witir setelah tahajud dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(5/12/2019).