Shalat Witir Penutup Shalat Sunnah. Liputan6.com, Jakarta Dalam mencari ridho Allah SWT, umat Islam harus senantiasa menjalankan perintah-Nya. Yakni dengan cara mengerjakan amalan wajib dan sunnah, serta menjauhi semua jenis larangan-Nya. Umat Islam mempertebal iman dan menyempurnakan ibadah dengan amalan-amalan sunnah, salah satunya adalah shalat sunnah sebagai penyempurna shalat wajib.
Rasulullah mengajarkan umatnya untuk melakukan hal-hal yang terpuji, di mana contoh mudahnya adalah dengan mengerjakan shalat witir sebagai penutup shalat sunnah. Tingkatan keistimewaan shalat witir membuat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mewasiatkan kepada sahabat beliau agar senantiasa mengerjakannya. Disebut shalat witir karena jumlah rakaatnya ganjil.
Sebenarnya, shalat witir lazimnya dikerjakan dengan 3 rakaat. Namun jika kondisi fisik tidak memungkinkan, mengerjakan shalat witir sebanyak 1 rakaat juga tidak dilarang.
Lalu sudahkah Anda mengetahui bacaan niat shalat witir yang benar? Jika belum, Liputan6.com Rabu (23/1/2019) sajikan ulasan Tata Cara Shalat Witir lengkap dengan bacaan doa untuk menyempurnakan ibadah Anda.
TRIBUNNEWS.COM- Bulan suci Ramadhan mengajak umat muslim senantiasa melakukan amalan-amalan yang bernilai ibadah. Pengertian menutup salat malam dengan Witir hukumnya sunah, bukan wajib. Sehingga setelah Witir masih boleh menambah lagi salat sunah.
Alasannya praktik Nabi SAW yang sesudah Witir masih menambah lagi dengan dua rakaat lain. Baca: Jangan Lewatkan Malam Nuzulul Quran, Yuk Ikuti Ibadah yang Dilakukan Rasulullah SAW. Setelah itu di antara waktu azan Subuh dan iqomahnya, beliau melakukan salat dua rakaat.
Artinya, dua rakaat sesudah Witir masih boleh dikerjakan.” (Zaad Al-Ma’ad, 1: 322-323). Bagi yang sudah melaksanakan Tarawih lalu menutupnya dengan Witir tidak lagi melakukan Witir yang kedua setelah melakukan salat Tahajud di malam hari.
Sahabat Abu Bakar, misalnya, melaksanakan witir setiap selesai menjalankan ba’diyah isya’, namun nanti kemudian bangun, tahajud dan lain sebagainya. Sedangkan Umar, karena orangnya percaya diri maka dia menjalankan shalat witirnya pada jam tiga menjelang subuh. Sedangkan Abu Bakar lebih berhati-hati dan menjalankan salat witir seusai shalat ba’diyah isya karena takut kehilangan momen penting tersebut.
Sebab yang namanya manusia, ada kalanya kelelahan, ketiduran, sehingga tidak sempat menjalankan witir. Yang menarik, karena sighot hadis ini shighot amar, yaitu ij’alu, maka di antara imam madzhab terdapat perbedaan.
Karena hadis ini menyebut akhirol lail, sehingga (waktunya) umum, maka Imam Syafii tidak menyatakan wajib, tetapi sunah saja.
Sifat shalatnya yang ganjil sangat disukai oleh Allah SWT, sebab keganjilan merujuk pada ke-esa-annya. Oleh sebab itu, rangkaian shalat sunah seseorang dalam sehari semalam hendaknya ditutup dengan witir sebagai bukti pengesaan hamba kepada Tuhan.
Umumnya kaum Muslimin bermalas-malasan dan melupakan shalat witir di luar bulan Ramadhan. Hal tersebut karena madzhab Hanafi secara tekstual bersandar pada hadis yang sanadnya shahih dari Buraidah bin Al-Hashib Al-Aslami bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Shalat witir adalah hak, barang siapa tidak lakukan witir maka ia bukan golongan kita (diucapkan tiga kali).". Adapun jumlah terbesar shalat witir sebelas rakaat tidak ada perbedaan pendapat di dalamnya antara berbagai madzhab.
Baca Juga: Bacaan 21 Surat Pendek Juz Amma Bahasa Latin untuk Tarawih dan Witir. "Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji," (QS. "Jadikan shalatmu yang paling akhir di waktu malam berupa shalat witir," (HR Bukhari Muslim). Namun jika ia melakukan shalat witir lebih dulu kemudian baru melakukan sholat tahajud, maka dia tidak disunnahkan mengulang shalat witir, bahkan (menurut sebagian pendapat) tidak sah jika diulang, berdasarkan hadits: 'tidak ada pelaksanaan shalat witir dua kali pada satu malam'" (Syekh Ibrahim al-Bejuri, Hasyiyah al-Baijuri, juz 1, hal. "Apabila seseorang telah melaksanakan shalat witir kemudian ia hendak bertahajud, maka shalat witir tidak perlu diulang menurut qaul ashah dari mazhab Syafi'i dan Mazhab Abi Hanifah" (Syekh Muhammad bin Abdurrahman, Rahmah al-Ummah, hal.
Penulis: Prof. Dr. H. Asasriwarni (Guru Besar Fakultas Syariah UIN Imam Bonjol Padang/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Sumbar). Dan pada sebagian malam, lakukanlah shalat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji (QS.
Jadikan shalatmu yang paling akhir di waktu malam berupa shalat witir (HR Bukhari Muslim). فإن كان له تهجد أخر الوتر إلى أن يتهجد، فإن أوتر ثم تهجد لم يندب له إعادته، بل لا يصح، لخبر : لا وتران في ليلة اهـ. Namun jika ia telah melakukan shalat witir terlebih dulu kemudian baru melakukan sholat tahajud, maka dia tidak disunnahkan mengulang salat witir, bahkan (menurut sebagian pendapat) tidak sah jika diulang, karena tidak ada pelaksanaan salat witir dua kali pada satu malam (Syekh Ibrahim al-Bejuri, Hasyiyah al-Baijuri, juz 1, hal.
وإذا أوتر ثمّ تهجّد لم يعده على الأصح من مذهب الشافعى ومذهب أبي حنيفة. Apabila seseorang telah melaksanakan salat witir kemudian ia hendak bertahajud, maka salat witir tidak perlu diulang menurut qaul ashah dari mazhab Syafi’i dan Mazhab Abi Hanifah (Syekh Muhammad bin Abdurrahman, Rahmah al-Ummah, hal. Pendapat-pendapat tersebut di atas merujuk pada sabda Rasulullah SAW berikut ini :.
Dari Thalq bin Ali, “Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, _Tidak ada dua witir dalam semalam (HR. Semoga hidup kita semakin bermanfaat dan berkah, aamiin ya rabbal alamiin.
Sebab doa yang dibaca selepas sholat tahajud diyakini bakal dikabulkan Allah SWT. Sepertiga malam yang dimaksud sekitar pukul 01.00 sampai sebelum subuh.
Melakukan sholat tahajud dipercaya doa dan keinginan akan diijabah Allah. "Artinya: "Aku niat sholat sunna tahajud 2 rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna.
Artinya, "Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya.
Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya.