Shalat Witir Ada Tahiyat Awal. Sholat witir tiga rakaat tidak sama dengan pelaksanaan sholat maghrib, yang membedakan yaitu terletak pada tahiyat awal. Pada sholat witir tiga rakaat tidak ada tahiyat awal.

Hanya ada satu kali duduk tahiyat, yaitu duduk tasyahud akhir.

Tanpa Tasyahud Awal, Begini Tata Cara Sholat Witir 3 Rakaat

Shalat Witir Ada Tahiyat Awal. Tanpa Tasyahud Awal, Begini Tata Cara Sholat Witir 3 Rakaat

PORTAL PURWOKERTO - Simak tata cara sholat witir 3 rakaat beserta bacaan lengkapnya. Berikut adalah Tata cara sholat witir 3 rakaat beserta bacaan lengkap, baik dilakukan sendiri maupun berjamaah. Perlu diperhatikan, tata cara sholat witir 3 rakaat tidak sama seperti sholat magrib.

Baca Juga: Jadwal Sholat Kota Cirebon Hari Ini, 3 April 2022: Imsak, Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, dan Isya. Sholat witir dilakukan tanpa ada tasyahud awal. Berikut ini tata cara pengerjaan salat witir 3 rakaat.

Melafalkan bacaan niat salat witir sendiri untuk 3 rakaat. Jika sholat witir 3 rakaat sendiri.

Jangan Keliru, Sholat Witir 3 Rakaat Dikerjakan Tanpa Tasyahud

Shalat Witir Ada Tahiyat Awal. Jangan Keliru, Sholat Witir 3 Rakaat Dikerjakan Tanpa Tasyahud

SRIPOKU.COM - Berikut ini tata cara dan panduan sholat witir yang tepat diuraikan oleh Ustaz Abdul Somad. Adapun sholat tarawih dan witir juga bisa dilaksanakan di rumah jika memiliki alasan untuk tidak ke masjid.

Berikut ini penjelasan mengenai tata cara yang benar dalam sholat witir diuraikan oleh Ustaz Abdul Somad. Baca juga: Hukum Perempuan ke Masjid Melaksanakan Sholat Tarawih, Diperbolehkan Selama Menghindari Hal ini! Dalam tayangan YouTube Ustadz Abdul Somad Official, berikut penjelasan mengenai sholat witir secara lengkap.

"Bagi yang melaksanakan 3 rakaat 1 salam, maka tak boleh dibuatnya ada tasyahud awal (tasyahud atau tahiyat awal dilakukan pada rakaat kedua), supaya tak sama dengan sholat Maghrib," terang Ustaz Abdul Somad. Artinya: Saya niat salat witir tiga rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala.

Artiny : Saya niat salat witir dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala. Artinya: Saya niat salat witir satu rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala.

Baca juga: Hukum Melaksanakan Sholat Tarawih Terlalu Cepat atau Tergesa-gesa, Awas Ibadah Jadi Sia-sia Belaka!

Shalat Tahajud Dan Witir Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam

Shalat Witir Ada Tahiyat Awal. Shalat Tahajud Dan Witir Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam

Sebagaimana dalam hadits shahih yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:. Berdasarkan keterangan Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhu bahwa seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimanakah shalat malam itu?” Beliau menjawab:. Shalat tarawih dianjurkan untuk dilakukan berjamaah di masjid karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga melakukan hal yang sama walaupun hanya beberapa hari saja.

Tata cara yang beragam tersebut semuanya pernah dilakukan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya radhiyallahu ‘anhum. Bila melakukan semua tata cara tersebut dengan berganti-ganti berarti telah menghidupkan sunnah-sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang banyak ditinggalkan oleh kaum Muslimin. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: “Ia boleh shalat 20 rakaat sebagaimana yang masyhur dalam mazhab Ahmad dan Syafi’i.

Bertentangan dengan hadits-hadits shahih Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan bahwa shalat malam itu muwassa’ (leluasa, lentur, fleksibel).

Tata Cara Tasyahud Akhir Dalam Salat

Shalat Witir Ada Tahiyat Awal. Tata Cara Tasyahud Akhir Dalam Salat

Tasyahud akhir dilakukan setelah sujud kedua pada rakaat paling terakhir dalam salat. Dalilnya adalah hadis Ibnu Mas’ud radhiallahu’anhu tentang bacaan tasyahud akhir, beliau berkata:. “Diantara kesepakatan ulama, niat dan duduk tasyahud akhir (adalah rukun salat).” (Syarah Shahih Muslim, 4/107).

“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika sudah sampai pada rakaat terakhir salat, beliau menjulurkan kaki kirinya dan duduk langsung di lantai dalam keadaan tawarruk, kemudian salam.” (HR. “Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam jika sudah sampai pada rakaat terakhir salat, beliau menjulurkan kaki kirinya dan duduk langsung di lantai dalam keadaan tawarruk, kemudian salam”.

“Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam di setiap dua rakaat beliau mengucapkan tahiyyah (tasyahud). Zuhair berkata: yang aku hafal insya Allah ada tambahan: “asy-hadu an laailaaha illallah, wa asy-hadu anna muhammadan abduhu wara suluh”.

Ini adalah pendapat Hanabilah, Syafi’iyyah, Ibnu Arabi dan dikuatkan oleh Syaikh Abdul Aziz bin Baz. Setelah tasyahud akhir dan sebelum salam, dianjurkan membaca doa perlindungan dari empat hal.

“Jika salah seorang di antara kalian ber-tasyahud akhir, maka setelah itu mintalah perlindungan kepada Allah dari empat hal, ucapkanlah:.

Related Posts

Leave a reply