Shalat Tarawih Lebih Utama Dikerjakan Secara. Di dalam agama Islam dikenal istilah Munfarid yang artinya sendirian. Meski ada beberapa amalan sholat sunnah yang bisa dilaksanakan secara berjamaah.

Berikut Manfaat Sholat Berjamaah dikutip dari buku 5 Langkah Jitu Munajat Magnet Rezeki oleh Muhammad Syafie el-Bantanie:. Salah satu bentuk keberkahan hidup adalah rezeki yang berkah dan melimpah. Melaksanakan sholat dengan berjemaah akan memperoleh pahala dua puluh derajat.

Sementara melakukan sholat sendirian atau munfarid hanya memperoleh satu derajat. Jika dalam sehari semalam kita menunaikan sholat fardhu lima waktu, maka orang yang melakukan sholat dengan berjemaaah akan memperoleh pahala 135 derajat. Sedangkan, orang yang melakukan shalat munfarid hanya memperoleh pahala 5 derajat.

Abu Hurairah RA berkata, "Rasulullah SAW telah berwasiat kepadaku, 'Hai Abu Hurairah, sholatlah dengan berjemaah meskipun engkau lakukan dengan duduk. Rasulullah SAW bersabda: "Barangsiapa sholat berjamaah, maka Allah mencatat baginya sepuluh kebaikan dan menghapus darinya sepuluh kejelekan saat saat berangkat dan pulang (sholat berjamaah), serta mengangkat baginya sepuluh derajat.". Berikut macam-macam pelaksanaan sholat sunnah secara berjamaah dan munfarid dilansir buku Cendikia Kemenag:.

Shalat Tarawih di Masjid Secara Berjama'ah Lebih Utama Dari

Shalat Tarawih Lebih Utama Dikerjakan Secara. Shalat Tarawih di Masjid Secara Berjama'ah Lebih Utama Dari

Imam Bukhori (1129) dan Muslim (761) dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha- bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- suatu ketika shalat di masjid dan banyak orang ikut shalat bersama beliau, kemudian pada hari berikutnya beliau shalat dan masyarakat semakin banyak, kemudian mereka berkumpul pada malam ketiga atau keempat, namun Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidak keluar menemui mereka, dan pada pagi harinya beliau bersabda:. “Ibnu at Tin dan yang lainnya berkata: “Umar menyimpulkan hal itu dari persetujuan Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- kepada orang-orang yang shalat bersama beliau pada beberapa malam, meskipun tidak menyukai mereka namun sebabnya karena khawatir akan diwajibkan kepada mereka, begitu Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- wafat maka sudah tidak ada kekhawatiran lagi, dan berjama’ah itulah yang menurut Umar yang rajih; karena berbeda-beda itu akan menyebabkan terpecahnya persatuan; dan karena berkumpul pada satu imam akan lebih giat bagi mereka para jama’ah shalat, dan jumhur ulama lebih cenderung kepada pendapat Umar”.

Rekan-rekan kami berkata: “Perbedaan yang ada bagi orang yang menghafal Al Qur’an, ia tidak khawatir malas untuk (shalat tarawih) meskipun sendirian, dan jama’ah di masjid tidak akan rusak dengan ketidakhadirannya, namun jika salah satu dari urusan ini tidak ada maka semua sepakat bahwa berjama’ah lebih utama. “Pada bab: “Qiyamullail” dikatakan kepada Ahmad bin Hambal: “Anda takjub dengan orang-orang yang shalat bersama masyarakat pada bulan Ramadhan atau yang kepada yang sendirian ?, beliau menjawab: “Ta’jub kepada mereka yang shalat bersama masyarakat”. “Saya telah melihat beliau (Ahmad) –rahimahullah- pada bulan Ramadhan, beliau shalat witir bersama imam kecuali satu malam yang saya tidak hadir”. Ishak –rahimahullah- berkata saya berkata kepada Ahmad:.

“Bahwa Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- yang pertama kali mengawali berjama’ah pada shalat tarawih di masjid, kemudian beliau meninggalkannya karena khawatir akan diwajibkan kepada umatnya, kemudian beliau menyebutkan dua hadits di atas, lalu beliau berkata:. Albani berkata di dalam Qiyam Ramadhan:. Yang menjadi penyebab beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam- tidak shalat bersama mereka pada beberapa hari dari bulan Ramadhan karena khawatir akan diwajibkan kepada mereka shalat malam pada bulan Ramadhan, sehingga mereka tidak mampu melaksanakannya sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits ‘Aisyah di dalam kitab Shahihain dan yang lainnya. “Saya pernah bertanya kepada Abu Hanifah tentang tarawih dan apa yang telah dilakukan oleh Umar, beliau menjawab: “Tarawih itu sunnah muakkadah, Umar tidak berasal dari dirinya sendiri, dan bukanlah beliau pelaku bid’ah dalam masalah ini, beliau tidaklah menyuruh kecuali ada dasarnya dari beliaunya dan riwayat dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-, Umar telah memulainya dan telah mengumpulkan banyak orang untuk menjadi makmum dari Ubay bin Ka’ab, maka shalat tarawih dilaksanakan berjama’ah dengan para sahabat dengan jumlah yang banyak dari kalangan Muhajirin dan Anshor, dan tidak satupun dari merek yang menolaknya, bahkan mereka membantu Umar, menyetujuinya dan menyuruh hal tersebut”.

Lebih Afdal Mana, Salat Tarawih Berjemaah atau Sendiri

Shalat Tarawih Lebih Utama Dikerjakan Secara. Lebih Afdal Mana, Salat Tarawih Berjemaah atau Sendiri

Alasan yang dipakai adalah: 1. Namun, Imam Malik Abu Yusuf dan sebagian kecil pengikut Syafi’iyyah berpendapat bahwa salat berjemaah tarawih hukumnya “lebih utama dilaksanakan sendiri tanpa berjemaah.”. Tetapi kebanyakan kaum muslimin tidak kuat dan malas melaksanakan salat sendiri di rumah. Sementara Imam Malik lebih suka dan lebih senang melakukan salat sunah sendiri di rumah.

Salat Tarawih di Masjid atau di Rumah? Begini Riwayat Rasulullah

Shalat Tarawih Lebih Utama Dikerjakan Secara. Salat Tarawih di Masjid atau di Rumah? Begini Riwayat Rasulullah

Manakah yang dianjurkan menurut Rasulullah, salat tarawih berjamaah atau sendiri di rumah? Salat Tarawih di Masjid atau di Rumah?

Dalam satu hadis, diriwayatkan Rasulullah pernah menunaikan salat malam di masjid. Tapi pada hari ketiga nabi tak lagi menunaikan salat di masjid. Dari kedua sunah yang dilakukan oleh nabi tersebutlah yang disimpulkan oleh Umar bin Khattab, bahwa salat tarawih lebih utama ditunaikan berjemaah.

Ketentuan salat berjemaah di masjid diambil sesuai kebiasaan yang dilakukan nabi.

Tata Cara dan Bacaan Doa Salat Tarawih

Shalat Tarawih Lebih Utama Dikerjakan Secara. Tata Cara dan Bacaan Doa Salat Tarawih

Umat Islam disunahkan untuk menjalankan ibadah salat tarawih di bulan Ramadan. Ibadah salat sunah ini hanya bisa dilakukan pada setiap malam di bulan Ramadan. Salat tarawih juga boleh dilakukan di masjid dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Di setiap jeda rakaat, umat Islam disyariatkan untuk duduk beristirahat dan membaca doa salat tarawih. Membaca niat sebelum takbiratul ihram adalah salah satu tata cara salat tarawih. (Foto: istockphoto/CiydemImages) Membaca niat sebelum takbiratul ihram adalah salah satu tata cara salat tarawih. Artinya: "Saya berniat salat sunah tarawih sebanyak dua rakaat menghadap kiblat karena Allah subhanahu wa ta'ala.". Artinya: "Saya berniat salat sunah tarawih sebanyak dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah subhanahu wa ta'ala.". Artinya: "Saya berniat salat sunah tarawih sebanyak dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah subhanahu wa ta'ala.".

Umat Islam dianjurkan membaca doa salat tarawih di antara jeda rakaat. (Foto: CNN Indonesia/Safir Makki) Umat Islam dianjurkan membaca doa salat tarawih di antara jeda rakaat. Doa salat tarawih ini dibaca di antara jeda rakaat setelah salam dan sebelum takbiratul ihram berikutnya.

Salat Tarawih, Lebih Utama di Masjid atau Rumah?

Shalat Tarawih Lebih Utama Dikerjakan Secara. Salat Tarawih, Lebih Utama di Masjid atau Rumah?

Adapun keutamaan melaksanakan salat tarawih adalah akan mendapatkan ampunan dosa-dosa yang telah lalu. Seperti disebutkan dalam hadis dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, bahwa Rasulullah SAW bersabda “Barangsiapa melakukan salat malam Ramadan karena iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (H.R. Ustaz Adi Hidayat dalam ceramahnya menyampaikan, Salat tarawih atau qiyam Ramadan berdasarkan H.R.

Dai yang juga Direktur Quantum Akhyar Institute itu menyampaikan, bahkan Rasulullah SAW disela-sela penunaian salat ini, yakni ketika salam bagian yang pertama dan hendak lanjut bagian kedua lagi, Rasulullah SAW memasukkan satu ajaran kepada umatnya berupa doa yang spesifik dikaitkan dengan permohonan ampunan dosa dan penghapusan kesalahan. sederhana sambil baca doa ini saat tarawih, sambil ingat-ingat kesalahan apa yang ingin minta diampuni dan dimaafkan itu, tundukan hati kita secara khusyuk sampai memiliki getaran kepada ruh kita. Bisa dilaksanakan langsung bada Isya ataupun setelah tidur dan bangun di malam hari.

"Begitu sayangnya Beliau kepada umatnya, Nabi SAW bisa mengatakan begini siapapun yang bangun tahajud saat ramadan maka akan diampuni segala dosanya yang telah lalu sepanjang dikerjakan dengan keimanan dan keikhalasan. Di sisi lain, melihat situasi saat ini saat umat muslim menjalankan ibadah Ramadan di tengah pandemi virus corona, Rasullullah SAW bahkan telah memberikan jawaban jauh 15 abad yang lalu. Dalam hadis sahih, Rasulullah diriwayatkan hanya tiga malam mengerjakan tarawih di masjid.

"Yang saya ingin katakan jangan kita ngeles dengan mencari alasan-alasan tertentu sepanjang bis dikerjakan, lakukan.

Related Posts

Leave a reply