Shalat Tarawih Hukumnya Sunah Apa. Liputan6.com, Jakarta Sholat tarawih merupakan ibadah sunnah yang kerap dikerjakan oleh umat Muslim di bulan Ramadan.

Puasa tanpa shalat tarawih, bolehkah? Ketahui hukum dan haditsnya

Shalat Tarawih Hukumnya Sunah Apa. Puasa tanpa shalat tarawih, bolehkah? Ketahui hukum dan haditsnya

Lalu, mungkin Parents juga bertanya-tanya, bagaimana hukumnya puasa tanpa shalat tarawih? Bagaimana dengan hukum shalat tarawih? Ibadah shalat tarawih adalah salah satu ibadah sunnah yang dilakukan di bulan suci Ramadhan. Hukum shalat tarawih di bulan Ramadhan sendiri hukumnya sunnah muakkad atau sangat dianjurkan sesuai Alquran dan hadist, serta beberapa pendapat ulama. Karena shalat tarawih hukumnya sunnah dan bukan merupakan salah satu syarat sah atau rukun puasa, maka puasa orang yang tidak menunaikan shalat tarawih adalah sah. Pada H-7 beliau mengimami kami shalat malam, hingga berlalu sepertiga malam.

Pada H-6, beliau tidak mengimami kami. Kami pun meminta beliau, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana jika kita tambah shalat tarawih hingga akhir malam?’ Lalu beliau bersabda, ‘Barang siapa yang shalat tarawih berjamaah bersama imam hingga selesai, maka dia mendapat pahala shalat tahajud semalam suntuk.’. Meskipun shalat tarawih tidak wajib dilakukan, ibadah sunnah di bulan Ramadan sangat dianjurkan, mengingat Allah SWT akan melipatgandakan amal ibadah lainnya di bulan Ramadhan.

“Barang siapa yang melaksanakan qiyam Ramadhan dengan penuh keimanan dan mengharapkan balasan pahala, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.”( HR Bukhari Muslim).

HUKUM MELAKSANAKAN SHALAT TARAWIH

Shalat Tarawih Hukumnya Sunah Apa. HUKUM MELAKSANAKAN SHALAT TARAWIH

Sunnah artinya adalah ibadah yang apabila dilaksanakan mendapat pahala dan apabila ditinggalkan tidak mengapa sebab tidak mendapat dosa. Rakaat shalat tarawih ini bervariasi namun yang paling banyak dipegang umat adalah rakaat berdasarkan riwayat Aisyah RA yang menyebut shalat tarawih Nabi Muhammad tidak pernah lebih dari sebelas rakaat.

Materi tentang tarawih di luar bulan ramadhan brainly.co.id/tugas/4423461.

Salat Tarawih di Masjid atau Berjamaah di Rumah, Mana yang

Shalat Tarawih Hukumnya Sunah Apa. Salat Tarawih di Masjid atau Berjamaah di Rumah, Mana yang

Melansir Republika, pilihan pertama, Salat Tarawih berjamaah di masjid dan mendapatkan pahala sunah. “Dari Abi Hurairah, dia berkata: Rasulullah menyarankan untuk melakukan qiyam Ramadhan (shalat Tarawih) tanpa memerintahkan dengan azimah. Al-Qulyubi menjelaskan, berdasarkan hadis ini, Salat Tarawih itu diberlakukan pada akhir tahun kedua Hijriah. Pada 14 Hijriah, Umar bin Khattab mengumpulkan masyarakat dalam satu jamaah Salat Tarawih (Al-Mashabih fi Shalat at-Tarawih, as-Suyuthi, 37).

Abdurrahman bin Abdul Qari berkata, kemudian Umar berkata: Saya berpandangan andaikan kita kumpulkan mereka dalam satu jamaah dan imam, maka itu lebih utama ... Kemudian mereka dikumpulkan menjadi satu jamaah dengan Ubay bin Ka'ab sebagai Imam. Az-Zuhaili menjelaskan, salat (Tarawih) berjamaah bisa ditunaikan bersama istri dan anak-anak serta yang lain di rumah.

Hukum Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan

Shalat Tarawih Hukumnya Sunah Apa. Hukum Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan

Keutamaan Ibadah Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan sudah ditentukan berdasar landasarn dari Hadit’s Nabi Muhammad S.A.W, yaitu:. Hukum shalat tarawih adalah Sunnah Muakkad yang berarti Sunnah yang sangat dianjurkan dikerjakan, tidak wajib tetapi begitu banyak manfaatnya sehingga sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Shalat tarawih pada zaman tersebut dilaksanakan 20 rakaat (tanpa witir), Pada masa Sayyidina Umar bin Khattab dan mayoritas Sahabat yang sudah disepakati ulama salaf dan khalaf,.

Terlepas dari berapapun rakaat yang ditunaikan saat shalat tarawih (sesuai yang telah dianjurkan di zaman Nabi Muhammad, S.A.W dan di zaman Sahabat, kita sebaiknya tidak memperdebatkan jumlah raka’at, dan tidak saling mencela. Sebaiknya kita saling mengingatkan dalam kebaikan, karna Syurga terlalu luas untuk sendirian.

Hukum Shalat Tarawih di Bulan Ramadhan

Pada bulan ramadhan umat muslim menunaikan ibadah puasa ramadhan dan memperbanyak ibadah lain seperi shalat sunnah, membaca Alqur’an (baca manfaat baca Alqur’an setiap hari), berzikir ( baca keutamaan berzikir) dan melaksanakan shalat malam atau Qiyamul lail yang disebut dengan shalat tarawih. Berdasarkan hadits dan dalil-dalil yang ada ulama menyatakan bahwa hukum shalat tarawih adalah sunnah.

Hal ini sesuai dengan ayat-ayat Alqur’an dan hadits-hadits yang tertera berikut ini mengenai hukum shalat tarawih di bulan ramadhan :. Berdasarkan Firman Allah SWT bahwa Qiyamul lail sangat dianjurkan untuk umat islam terutama yang disebutkan dalam ayat-ayat berikut ini :.

Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik; Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam; Dan di akhir-akhir malam mereka memohon ampun (kepadaAllah).” (QS. “Seutama-utama puasa setelah (puasa) Ramadhan adalah (puasa) Bulan Allah Muharram dan.

Berdasarkan ayat Alqur’an, hadits dan pendapat-pendapat ulama di atas maka jelaslah bahwa hukum shalat tarawih di bulan ramadhan adalah sunnah muakkad. Meskipun terdapat perdebatan tentang mana yang lebih baik dilaksanakan shalat tarawih secara berjamaah atau sendirian, sebagian besar masyarakat memilih untuk melaksanakan shalat tarawih dsecara berjamaah sesuai dengan hadits Rasullullah SAW namun meskipun demikian umat islam tetap boleh melaksanakan shalat tarawih di rumah sendirian. Sedangkan menurut pendapat ulama yang memperbolehkan shalat tarawih sendirian di rumah adalah berdasarkan hadits yang berbunyi :[AdSense-C]. Tidak diragukan lagi bahwa berdasarkan dalil-dalil dan pendapat ulama shalat tarawih termasuk shalat sunnah mukkad atau yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan secara berjamaah maupun sendririan dengan melihat situasi dan kondisi seseorang dalam kemampuannya melaksanakan ibadah.

Hukum Shalat Tarawih

Shalat Tarawih Hukumnya Sunah Apa. Hukum Shalat Tarawih

Bahwasanya Rasulullah Saw pada suatu malam hari sholat di masjid, lalu banyak orang sholat mengikuti beliau, kemudian beliau sholat pada malam berikutnya dan orang-orang bertambah banyak, lalu pada hari ketiga dan keempat orang-orang banyak berkumpul menunggu Nabi, namun Nabi tidak keluar (tidak datang) ke masjid. Ketika pagi hari, Nabi bersabda: “sesungguhnya aku melihat apa yang kalian perbuat tadi malam. Hal ini bisa dilihat saat Nabi Saw tidak mendatangi masjid pada malam ke-3 dan ke-4 karena melihat antusias kaum muslimin yang semakin bertambah. Imam Nawawi dalam kitabnya al-Majmu’ Sayrh Muhadzdzab menyatakan bahwa hukum shalat tarawih adalah sunnah berdasarkan ijma’ para ulama.

Related Posts

Leave a reply