Shalat Tarawih Empat Rakaat Salam. Sebelum menjawab substansi pertanyaan saudara, ada baiknya lebih dahulu diberikan penjelasan singkat tentang sebab-sebab perbedaan pendapat ulama, antara lain sebagai berikut:. Kemudian berikut ini kami sebutkan lebih dahulu beberapa hadis yang berhubungan dengan shalat malam (qiyamul-lail/qiyamu Ramadan), terjemahnya, serta penjelasan­penjelasannya, sebelum sampai pada kesimpulannya. Artinya: “Aisyah r.a. berkata: Pernah Rasulullah saw shalat pada waktu antara Isya’, dan Subuh, – yang dikenal orang dengan istilah ‘atamah”, sebanyak sebelas raka’at, yaitu beliau salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau shalat witir satu raka’at.” [HR. Artinya: “Diriwayatkan dari ‘Aisyah, ketika ia ditanya mengenai shalat Rasulullah saw di bulan Ramadhan.

2 menunjukkan bahwa Nabi saw shalat delapan raka’at, tetapi tidak diterangkan berapa kali salam. Mungkin timbul pertanyaan, dari mana kita memperoleh pengertian sesudah shalat empat raka’at lalu salam?

Pertanyaan tersebut dapat dijawab sebagai berikut: Pertama dari perkataan كَيْفَ (bagaimana) yang menunjukkan bahwa yang ditanya tentang kaifiyah shalat qiyamu Ramadlan disamping juga menerangkan jumlah raka’atnya.Kedua, kaifiyah itu diperoleh dari lafadz يُصَلِّي أَرْبَعًا . Imam an-Nawawi dalam syarah Muslim mengatakan, shalat malam dengan empat raka’at boleh sekali salam (تسلمة ولحدة) dengan ungkapan beliau وهذا ليبان الجواز (salam sesudah empat raka’at menerangkan hukum boleh (jawaz)). Sebagaimana diketahui hadis Aisyah itu yang diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim sangat kuat (rajih) dibanding dengan hadis-hadis lainnya tentang qiyamu Ramadlan.

Artinya: “Dan apabila berbeda riwayat lbnu Abbas dengan riwayat Aisyah dalam sesuatu hal menyangkut shalat malam Nabi saw, maka riwayat yang dipegang adalah riwayat Aisyah r.a. Beliau lebih tahu apa yang tidak diketahui Ibnu Abbas, itulah yang jelas, karena Aisyah selalu mengikuti dan memperhatikan hal itu, Aisyah orang yang lebih mengerti tentang shalat malam Nabi saw, sedangkan Ibnu Abbas hanya menyaksikannya ketika bermalam di rumah bibinya (Maimunnah r.a.). Diinformasikan oleh Imam asy-Syaukani, bahwa kebanyakan ulama mengatakan, shalat tarawih dua raka’at satu salam hanya sekedar menunjukkan segi afdlal (utama) saja, bukan memberi faedah Hashar (wajib), karena ada riwayat yang sahih dari Nabi saw, bahwa beliau melakukan shalat malam empat raka’at dengan satu salam.

Lebih jauh disebutkan dalam kitab Nailul-Authar, memang ada perbedaan pendapat antara ulama Salaf mengenai mana yang lebih utama (afdlal) antara menceraikan (الفصل = memisahkan 4 raka’at menjadi 2 rakaat satu salam, 2 rakaat satu salam) dan bersambung (الوصل = empat raka’at dengan satu), sedangkan Imam Muhammad bin Nashar menyatakan sama saja afdlalnya antara menceraikan (الفصل) dan bersambung (الوصل), mengingat ada hadis sahih bahwa Nabi saw berwitir lima raka’at, beliau tidak duduk kecuali pada raka’at yang kelima, serta hadis-hadis lainnya. Hal itu sama juga dengan pendapat sementara orang di Indonesia yang menyatakan shalat empat raka’at dengan satu salam adalah ngawur, mereka itu sangat terpengaruh dengan pendapat sebahagian ulama Syafi’i yang fanatik dalam hal tersebut seperti disebutkan oleh Muhammad Nashiruddin al-Albaniy (Kalau ingin memperluas uraian ini merujuklah kepada. Berdasarkan hasil kaji ulang kami sebagaimana uraian/ penjelasan di atas, maka menurut hemat kami hadis tentang shalat tarawih empat raka’at sekali salam tidak bermasalah, baik dari sisi matan maupun sanadnya.

Shalat Tarawih 4 Rakaat 1 Kali Salam

Shalat Tarawih Empat Rakaat Salam. Shalat Tarawih 4 Rakaat 1 Kali Salam

Shalat tarawih hanya ada di bulan Ramadlan, dan hukumnya adalah sunnah. Memang terjadi perbedaan pendapat di antara para ulama mengenai jumlah rakaat shalat tarawih. Tetapi menurut madzhab syafii yang dianut oleh kaum nahdliyin, jumlah rakaatnya itu ada dua puluh. Sedang cara palaksannya adalah setiap dua rakaat salam satu kali. Lantas bagaimana jika pelaksanaan shalat tarawih adalah empat rakaat dengan sekali salam? Qadli Husain, salah seorang ulama dari kalangan madzhab syafii menyatakan bahwa pelaksanaan shalat tarawih empat rakaat dengan sekali salam tidak sah.

“Apabila menjalankan shalat tarawih empat rakaat dengan sekali salam tidaklah sah sebagaimana dikemukakan oleh Qadli Husain dalam fatwanya karena menyalahi ketentuan yang telah disyariatkan” (al-Majmu’ Syarh al-Muhadzdzab, Bairut-Dar al-Fikr, juz, 4, h. 32).

Dalil dan Keutamaan Shalat Tarawih Formasi 4-4-3

Shalat Tarawih Empat Rakaat Salam. Dalil dan Keutamaan Shalat Tarawih Formasi 4-4-3

PWMU.CO – Dalam buku “Tuntunan Ibadah Pada Bulan Ramadhan” yang diterbitkan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, salah satu bahasannya adalah tentang pelaksanaan qiyamul lail, atau yang popular dengan istilah shalat tarawih. Bahkan ada yang secara gegabah mengatakan shalat empat rakaat dengan satu salam adalah ngawur.

Berikut adalah petikannya sebagaimana yang tertulis dalam penjelasan Majelis Tarjih PP Muhammadiyah. Artinya: Dari Abu Salamah Ibn ‘Abd ar-Rahman (diriwayatkan) bahwa ia bertanya kepada Aisyah mengenai bagaimana shalat Rasulullah saw di bulan Ramadhan. 2 menunjukkan bahwa Nabi saw shalat delapan rakaat, tetapi tidak diterangkan berapa kali salam.

Mungkin timbul pertanyaan: dari mana kita memperoleh pengertian sesudah shalat empat rakaat lalu salam? Imam Imam Nawawi dalam Syarah Muslim mengatakan bahwa shalat malam dengan empat rakaat boleh sekali salam (تسليمة واحدة) dengan ungkapan beliau وهذا ليبان الجواز (salam sesudah empat rakaat menerangkan hukum boleh (jawaz)). Perkataan Imam Nawawi tersebut dikomentari oleh Nashiruddin al-Albaniy dalam bukunya صلاة التراويح sebagai berikut:. Artinya: Dan sungguh benar ucapan Imam Imam Nawawi ra itu, maka mengenai pendapat ulama-ulama Syafi’iyyah bahwa wajib salam tiap dua rakaat di mana apabila shalat empat rakaat dengan satu salam, maka tidak sah, sebagaimana terdapat dalam Kitab al-Fiqh ’alaa al-Madzaahib al-Arba‘ah dan Syarh al-Qasthallaniy terhadap Shahih al-Bukhari dan lainnya, hal itu menyalahi hadits (‘Aisyah) yang shahih itu serta menafikan terhadap ucapan (pendapat) Imam Nawawi yang mengatakan hukum boleh (jawaz) itu.

Padahal Imam Nawawi salah seorang ulama besar ahli tahqiq dalam madzhab Syafii. Sebagaimana diketahui hadits Aisyah itu yang diriwayatkan al-Bukhari dan Muslim sangat kuat (rajih) dibanding dengan hadits-hadits lainnya tentang qiyam Ramadhan.

Aisyah orang yang lebih mengerti tentang shalat malam Nabi saw, sedangkan Ibn ‘Abbās hanya menyaksikannya ketika bermalam di rumah bibinya (Maimunnah r.a.) [Zadul Ma’ad, 1: 244]. Sedangkan Imam Muhammad Ibn Nashr menyatakan sama saja afdlalnya antara menceraikan (الفصل) dan menyambung (الوصل), mengingat ada hadits shahih bahwa Nabi saw berwitir lima rakaat, beliau tidak duduk kecuali pada rakaat yang kelima, serta hadits-hadits lainnya yang menunjukkan kepada bersambung (الوصل) [Nailul-Authaar: 2: 38-39]. Mereka itu sangat terpengaruh dengan pendapat sebahagian ulama Syafi’i yang fanatik dalam hal tersebut seperti disebutkan oleh Muḥammad Naṣīruddīn al-Albānī. (Baca juga: “Cahaya Hikmah” Siap Jadi Tayangan Andalan PWMU TV di Bulan Ramadhan).

Cara Sholat Tarawih 2 Rakaat Salam & 4 Rakaat Salam, Niat & Doa

Shalat Tarawih Empat Rakaat Salam. Cara Sholat Tarawih 2 Rakaat Salam & 4 Rakaat Salam, Niat & Doa

AYOSURABAYA.COM -- Tata cara sholat Tarawih dibutuhkan umat muslim usai menjalankan ibadah puasa di tengah pandemi. Menurut Mazhab Syafii, niat tersebut harus diucapkan sebelum melakukan takbiratul ihram. (saya niat sholat sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat secara langsung sebagai imam karena Allah SWT). (saya niat sholat sunnah tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat secara langsung sebagai makmum karena Allah SWT).

Zarkasih menuturkan, bahwa kata tarawih itu adalah bentuk plural (jamak) dari single tarwiih. Munculnya nama tarawih kata dia, sebagai istilah yang dipakai oleh banyak atau hampir seluruh ulama untuk menyebut salat sunat malam Ramadan ini bisa jadi ada beberapa kemungkinan. Salah satunya adalah apa yang terjadi di masa Umar bin al-Khattab menjabat.

Dari al-Hasan, Umar RA memerintahkan Ubai untuk menjadi imam pada Qiyam Ramadhan, dan mereka tidur di seperempat pertama malam. Bisa jadi kata Zarkasih, itulah mengapa salat ini disebut dengan istilah tarawih, karena pelaksaannya ketika zaman ini, imam memberikan banyak tarawih, alias istirahat untuk para makmum di setiap selesai dua rakaat. Itu berarti jika sholat dikerjakan dengan 18 rakaat, mereka mendapatkan 9 kali tarawih.

Dan kalau salat itu dikerjakan dengan 20 rakaat, maka tarawih yang ada menjadi 10 kali tarwih. Mengerjakan salat tarawih 4 rakaat satu salam, didasarkan pada hadis riwayat Bukhari, dari Abī Salamah Ibn ‘Abd ar-Raḥmān yang bertanya kepada Ā’isyah mengenai tata cara salat Rasulullah pad Ramadhan.

Maksudnya adalah menyelenggarakan salat tarawih 2 rakaat ditutup satu salam sebanyak empat kali. Salat tarawih dua rakaat satu salam sendiri disandarkan pada riwayat al-Bukhārī, bahwa Aisyah berkata,.

Mengucapkan niat salat tarawih sesuai dengan posisinya, sebagai imam atau makmum Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram Mengucap takbir saat takbiratul ihram Membaca Surat Al-Fatihah dan kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an Rukuk Itidal Sujud pertama Duduk di antara dua sujud Sujud kedua Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua hingga rakaat keempat dengan gerakan yang sama seperti rakaat pertama (mulai dari membaca Al-Fatihah hingga sujud kedua) Duduk tasyahud akhir dan salam pada rakaat kempat. Tata cara salat tarawih dua rakaat satu salam, urut-urutannya seperti di bawah ini:.

Mengucapkan niat salat tarawih sesuai dengan posisinya, sebagai imam atau makmum Niat di dalam hati ketika takbiratul ihram Mengucap takbir saat takbiratul ihram Membaca Surat Al-Fatihah dan kemudian membaca salah satu surat dalam Al-Qur'an Rukuk Itidal Sujud pertama Duduk di antara dua sujud sujud kedua Duduk istirahat atau duduk sejenak sebelum bangkit untuk mengerjakan rakaat kedua Bangkit dari duduk, lalu mengerjakan rakaat kedua dengan gerakan yang sama seperti rakaat pertama (mulai dari membaca Al-Fatihah hingga sujud kedua) Duduk tasyahud akhir dan salam pada rakaat kedua. Berikut ini adalah doa kamilin yang lazim dibaca para ulama selepas salat tarawih. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minannabiyyina washshiddîqana wasysyuhada’i wasshâlihîna wahasuna ula’ika rafîqan.

Allahummaj‘alna fi hadzihil lailatisysyahrisy syarafail mubarakah minas su‘ada’il maqbulin. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau.

Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.” (Lihat Sayyid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).

Related Posts

Leave a reply