Shalat Tarawih Dimulai Jam Berapa. Artinya: "Aku menyengaja sembahyang sunnah Tarawih dua rakaat dengan menghadap kiblat, tunai karena Allah SWT.". Karena salah tarawih adalah salat sunnah yang dikerjakan pada malam hari, oleh karena itu ia harus mengikuti kaidah salat sunnah malam, yaitu salah pada setiap dua rakaatnya.
“Shalat Tarawih tidak sah dikerjakan empat rakaat dengan satu salam, tetapi ia harus ada salam setiap dua rakaat karena hadits menyatakan demikian,” (Lihat Syekh M Nawawi Banten, Nihayatuz Zain, [Beirut, Darul Kutub Al-Ilmiyyah: 2002 M/1422 H], halaman 112). Maka dari itu, tata cara untuk melaksanakan salat tarawih secara sendirian adalah sebagai berikut:. Salat tarawih sendiri dapat dikerjakan secara ringkas dengan membaca surat-surat pendek setelah Surat Al-Fatihah.
Tetapi salat tarawih sendiri juga dapat dikerjakan secara lama dengan memilih surat-surat panjang dalam Al-Quran.
Umat Muslim kembali shalat Tarawih di masjid atau mushala dengan pembatasan. Perbedaan dengan tahun-tahun sebelumnya, jumlah jamaah dibatasi, penerapan protokol kesehatan ketat, hingga pemilihan surat yang lebih pendek demi mempercepat selesainya Tarawih.
"Kami sudah menyiapkan imam yang suratnya tidak akan panjang seperti biasanya sehingga kita bisa menargetkan agar pelaksanaan sholat Tarawih tetap 20 rakaat," kata Nasaruddin di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Senin (13/4) malam. Hal itu bertujuan agar jamaah tidak keluar secara bersamaan dan berdesakan usai ibadah. Istiqlal mempersilakan bagi jamaah yang ingin mengikuti sholat Tarawih 8 rakaat, kemudian dilanjutkan di rumah.
Shalat Isya dan Tarawih yang dipimpin oleh Anshoruddin Ibrahim berakhir sekitar pukul 21.00 WIB. Jika dibandingkan saat kondisi normal, sholat Tarawih di Istiqlal biasanya baru selesai pukul 22.00 WIB.
Pastikan juga sajadah yang dibawa itu bersih dan telah dicuci," kata Wakil Ketua Peribadatan Masjid Istiqlal, Abu Huraira, kepada wartawan, Senin (12/4).
Bisnis.com, JAKARTA - Pelaksanaan Salat Tarawih pertama Ramadan 2021 di Masjid Istiqlal lebih singkat dibandingkan dengan kondisi normal. Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar telah menyiapkan imam yang memimpin Salat Tarawih beserta pemilihan surat yang lebih pendek dibandingkan dengan saat kondisi normal. Saat mengisi ceramah Salat Tarawih 1 Ramadhan 1442 Hijriyah, Nasaruddin mengatakan bahwa Masjid Istiqlal tetap akan menggelar ibadah Salat Tarawih dan witir 23 rakaat dengan menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah Covid-19. Baca Juga : Salat Tarawih Pertama, Masjid Istiqlal Dibuka untuk Umum. "Kami sudah menyiapkan imam yang suratnya tidak akan panjang seperti biasanya sehingga kita bisa menargetkan agar pelaksanaan Salat Tarawih tetap 20 rakaat," kata Nasaruddin, Senin (12/4/2021). Hal itu bertujuan agar jamaah tidak keluar secara bersamaan dan berdesakan usai ibadah.
Istiqlal mempersilakan bagi jamaah yang ingin mengikuti Salat Tarawih 8 rakaat saja, kemudian dilanjutkan di rumah. Baca Juga : Menag: Masyarakat Zona Oranye dan Kuning Bisa Salat Tarawih di Rumah. Berdasarkan laman Antara, jamaah yang mengikuti Salat Tarawih 1 Ramadhan hanya mengisi seperlima dari total kapasitas yang diberikan Istiqlal, yakni 2.000 jamaah.
Jika dibandingkan saat kondisi normal, Salat Tarawih di Istiqlal biasanya baru selesai pukul 22.00 WIB.
LENGKONG, AYOBANDUNG.COM--Awal Ramadan Insya Allah bertepatan dengan Selasa 13 April 2021. Perlu diketahui, salat tarawih dilakukan di malam hari, yakni sesudah shalat isya hingga menjelang subuh. HR Bukhari menyebutkan barang siapa beribadah di malam bulan Ramadan karena Iman kepada Allah dan mengharap pahala, maka ia dihapus dosanya yang telah lampau.
Shalat tarawih delapan rakaat didasarkan atas Hadis yang diriwayatkan Imam Bukhari dari Aisyah. Dari Aisyah, istri Nabi Muhammad Saw, (diriwayatkan bahwa) ia berkata, "Pernah Rasulullah melakukan salat pada waktu antara setelah selesai Isya yang dikenal orang dengan atamah hingga subuh sebanyak sebelas rakaat di mana beliau salam pada tiap-tiap dua rakaat, dan beliau salat witir satu rakaat". Terdapat pula riwayat lain dari Ab Salamah Ibn Abd ar-Raman, bahwa ia bertanya kepada Aisyah mengenai salat Rasulullah di bulan Ramadan.