Shalat Tarawih Cepat Nu Online. Sebagaimana namanya yang berasal dari kata raha (Arab) dan berarti ‘rehat’, ‘tenang’, ‘nyaman’, atau ‘lepas dari kesibukan,’ shalat tarawih mestinya menjadi shalat yang tenang, jadi sarana meraih ketenangan, dan melepas kesibukan. Namun dalam praktiknya, shalat ini sering kali ditunaikan dengan cepat dan terburu-buru karena mengejar jumlah rakaat tertentu.
Sebagaimana diketahui, salah satu rukun shalat adalah membaca Surah Al-Fatihah dengan sedikitnya 10 persyaratan seperti yang disebutkan Syekh Zainuddin Al-Malaibari. Sedangkan menurut mazhab Hanafi, kecuali Syekh Abu Yusuf, hukum thuma’ninah adalah sunnah.
Thuma’ninah sendiri berarti tenang dan diam seluruh anggota tubuh sekurang-kurangnya selama satu kali bacaan tasbih. Adapun yang menjadil dalil wajibnya thuma’ninah menurut mazhab Maliki, Syafi‘i, dan Hanbali adalah hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam riwayat Al-Bukhari (nomor 6251) dari Abu Hurairah RA:. Artinya, “Jika engkau menunaikan shalat, maka sempurnakanlah wudhu, lalu menghadap kiblat dan mengucap takbir.
Pertama, bacaan Al-Quran, terutama yang rukun, meski dilakukan imam agak cepat—jika berjamaah—tetap harus memperhatikan ketentuan atau kaidah tajwid.
Bila mampu, boleh saja membaca dengan satu kali nafas atau washol seluruhnya selama tidak mengubah makna. Sedangkan bagi makmum, sering kali tidak memiliki cukup waktu membaca surah Al-Fatihah bila menunggu imam selesai.
Namun apabila membaca dengan qira'ah syaddah tanpa terjadi perubahan pada maknanya, tidak ada tambahan atau pengurangan huruf maka shalatnya tetap sah. c. Apabila membaca dengan Lahn (irama/langgam) yang mengubah makna maka tidak sah bacaan dan shalatnya bila disengaja.
Dalam hal ini, ada beberapa rincian, bahwa lafadz al-Mubarakatu, al-Shalawatu, al-Thayyibatu, dan al-Zakiyyatu (المباركات، والصلوات، والطيبات والزاكيات) hukumnya sunnah, bukan syarat daripada tasyahhud. Seandainya pun membuang semuanya lalu mempersingkatnya menjadi "At-Tahiyyatu Lillahi Assalamu'alaika Ayyuhannabiyyu... dan seterusnya (التحيات للَّه السلام عليك أيُّها النبيّ ... إلى آخره), maka hukumnya boleh.
Sedangkan shalawat kepada keluarga Nabi tidak wajib dalam madzhab Syafi'i, namun hukumnya sunnah menurut pendapat yang shahih serta masyhur. Demikian beberapa hal terkait dengan mempersingkat shalat, namun tetap menjaga aturan-aturan yang sudah diterangkan oleh para ulama.
Ushalli sunnatat tarāwīhi rak‘atayni mustaqbilal qiblati adā’an imāman lillāhi ta‘ālā. Duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah (selama pembacaan 1 kali tasbih). Duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah (selama pembacaan 1 kali tasbih). Panduan shalat tarawih dalam waktu cepat dan singkat ini dikutip dari Kitab Nihayatuz Zain karya Syekh M Nawawi Banten. قوله (و) سن في الركوع (قول سبحان ربي العظيم) للاتباع وتسن زيادة (وبحمده) ويحصل أصل السنة بمرة والأكمل أن يقولها (ثلاثا)... (و) سن في السجود (قول سبحان ربي الأعلى) وتسن زيادة (وبحمده) ويحصل أصل السنة بمرة والأكمل أن يقولها (ثلاثا.
Pasalnya shalat tarawih yang umum di kalangan NU dilakukan sebanyak 23 rakaat ini umumnya ditempuh dalam waktu sekitar 30 menit atau lebih. Sembari para santri dan warga sedang sibuk menyiapkan tempat shalat, di bagian halaman lain yang agak jauh dari mushalla, puluhan anak kecil usia sekolah dasar asik membunyikan petasan.
Menariknya, sang kiai terus saja membacakan kitab itu lengkap beserta makna dan penjelasannya tanpa sedikitpun tampak terganggu oleh suara petasan. Benar saja, saat Shalat Isya dimulai, bacaan Al-Fatihah dan surat pendeknya cenderung lebih cepat dari yang biasa kuikuti di masjid lain.
NU Online pernah memuat ulasan Abdurrohim, seorang alumni Pondok Pesantren Mamba'us Salam al-Islami Bangkalan Madura yang mengupas kajian fiqih dalam melaksanakan shalat dengan cepat.
Para ulama sepakat bahwa shalat tarawih merupakan ibadah yang dianjurkan dalam bulan Ramadhan. Sebagaimana istimewanya bulan Ramadhan, salah satu momentum yang sayang dilewatkan adalah berdoa dan bermunajat di malam hari.
Sebagai bulan kasih sayang (rahmah), ampunan (maghfirah), dan pembebasan dari neraka (itqum minan nar), doa pada bulan suci ini lebih berpahala dan lebih potensial dikabulkan. Apalagi dilaksanakan di malam hari, yang mungkin saja bertepatan dengan Lailatul Qadar, suatu malam yang disebut Al-Qur'an lebih baik dari seribu bulan. Selain merupakan wahana menumpahkan permohonan kepada Sang Khalik, doa mencerminkan pula sebuah ekspresi ketundukan, kepasrahan, dan kerendahan hati di hadapan-Nya.
Berikut ini adalah doa yang lazim dibaca para ulama setiap selepas sembahyang tarawih.
Di sejumlah tempat, pelaksanaan shalat Tarawih dilakukan secara cepat. Menurut Wakil Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Probolinggo H Ahmad Hudri, pada umumnya umat Islam di Indonesia melaksanakan shalat tarawih sebanyak 20 rakaat dengan 3 rakaat shalat witir.
“Seperti halnya pelaksanaan shalat-shalat yang lain, shalat tarawih juga harus dilakukan dengan khusyuk. Baik hal itu dilakukan dengan ringan maupun pelan,” jelasnya, Sabtu (12/7). Hudri menambahkan sebagaimana shalat yang dilakukan berjamaah, maka pelaksanaan shalat tarawih berjamaah dianjurkan dilakukan dengan lebih ringan (cepat) atau bacaannya diringkas. Lebih dianjurkan untuk memelankan dan memperpanjang bacaan (surat-surat Al-Qur’an),” terangnya.
Namun demikian, kata Hudri, walaupun diperbolehkan mempercepat dan meringkas bacaan, menjaga kesempurnaan gerakan shalat sesuai dengan kaifiat (tata cara) shalat tetap harus dilakukan, baik syarat maupun rukunnya. “Batasan thuma’ninah adalah diamnya anggota badan mushalli (orang yang mengerjakan shalat).
Terkait kesempurnaan bacaan tasbih, Hudri menjelaskan bahwa bacaan tasbih sebanyak tiga kali yang dibaca pada ruku’ dan sujud adalah sunnah. “Barangkali shalat tarawih yang dilakukan dengan cepat itu untuk bacaan tasbih dalam ruku’ dan sujudnya hanya dibaca satu kali.
CILACAP.INFO – Salat Tarawih yang dijalankan di Masjid atau Musala NU (Nahdlatul Ulama) benarkah secepat kilat, jangan-jangan malah analisis ngawur dan dikait-kaitkan dengan fenomena viral Salat tercepat karena rakaatnya berjumlah 23 (Tarawih 20 Rakaat, Witir 3 Rakaat 2 Salam). Berdasarkan sumber kompeten dan kredibel yakni di laman NU Online dengan Judul “Ketentuan Shalat Tarawih Cepat dalam Kajian Fiqih” disebutkan, bahwanya Ulama memakruhkan bacaan yang cepat.
Oleh sebab itu, jangan cepat berasumsi mengenai amaliyah orang lain tanpa mengetahui lebih jauh (alias dangkal). Dalam praktik yang dicontohkan oleh salafus shalih (generasi terdahulu umat Islam), para jamaah mengambil jeda/istirahat setiap empat rakaat (dua kali salam).
Jeda tersebut diisi dengan beragam kegiatan, seperti shalat dan membaca al-Quran, setelah para jamaah melaksanakan shalat dengan durasi yang cukup panjang. Demikianlah tradisi Qiyamul Lail yang dipraktikkan Nabi dan para sahabat. Tujuan shalat, adalah untuk mengingat Alloh Subhanahu wa Ta’ala. Karena itu, shalat yang baik seharusnya tidak menghilangkan tuma’ninah dalam setiap gerakannya. HMPS Ekonomi Pembangunan UNUGHA Selenggarakan Workshop Pengelolaan Website dan Penulisan Artikel Baca Juga :. قال صلى الله عليه وسلم: إنّمَاالصَّلَاةُ تَمَسْكُنٌ وَتَوَاضُعٌ وَتَضَرُّعٌ وتأوه وتنادم وَتَضَعُ يَدَيْكَ تَقُولُ اللَّهُم، اللهم.
MANTRA SUKABUMI – Puasa Ramadan sudah memasuki hari ke sebelas. Sudah selesai berapa kali tadarus Anda khatam? Apakah puasanya ada yang tidak tuntas? Setelah selesai berbuka puasa, umat Muslim malam nya akan dilanjutkan dengan ibadah salt tarwaih.
Di Indonesia ketika melaksanakan salat tarawih identik dengan cepat dan ringkas. Hal ini barangkali karena kepentingan dan kebutuhan masyarakat yang berbeda-beda. Ada yang tergesa-gesa ingin istirahat karena seharian capek kerja atau mungkin ada urusan lain yang juga penting. Baca Juga: 3 Cara Kurangi Bau Mulut Saat Puasa ala Dokter Spesialis Orthodontis. Saat salat tarawih dengan tempo pelan, sang imam tak jarang dianggap tidak mengakomodasi kepentingan masyarakat secara luas. Baca Juga: Kisah Khulafaur Rasyidin Umar bin Khatab: Obat Penyakit Mematikan ada Pada Sabda Nabi ﷺ.