Shalat Tarawih Bersama Imam Mendapat Pahala Seperti. Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mengumpulkan keluarga dan para sahabatnya. “Siapa yang shalat bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya pahala qiyam satu malam penuh.” (HR. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth menyatakan bahwa sanad hadits ini shahih sesuai syarat Muslim).
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin ‘Abdullah bin Baz rahimahullah –mufti Kerajaan Saudi Arabia di masa silam- pernah ditanya, “Jika seseorang shalat di bulan Ramadhan bersama orang yang melaksanakan shalat 23 raka’at dan ia mencukupkan diri dengan 11 raka’at, artinya tidak merampungkan shalat malam bersama imam hingga selesai. Karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya siapa saja yang shalat (fardhu yaitu Isya’ dan Shubuh, pen.).
bersama imam hingga imam itu selesai, maka ia dicatat telah mengerjakan shalat semalam suntuk (semalam penuh).” Dalam lafazh lain disebutkan, “Dicatatkan baginya pahala shalat malam yang tersisa.”. Untuk bertanya pada Ustadz, cukup tulis pertanyaan di kolom komentar.
Meninggalkan shalat witir bersama imam adalah hal yang kurang tepat karena jika tidak ikut shalat sampai selesai bersama imam maka akan kehilangan keutamaan yang besar berupa pahala salat semalam suntuk. ﺇﺫﺍ ﺻﻠﻴﺖ ﻣﻊ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﺘﺮﺍﻭﻳﺢ : ﻓﺎﻷﻓﻀﻞ ﺃﻥ ﺗﻮﺗﺮ ﻣﻌﻪ ؛ ﻟﺘﺤﺼﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﺟﺮ ﺍﻟﻜﺎﻣﻞ. Memang benar, ada hadits yang zahir-nya adalah memerintahkan agar menjadikan witir sebagai akhir shalat/penutup shalat malam kita. ﻭﻣﻦ ﺃﻭﺗﺮ ﺃﻭﻟﻪ ﻓﺤﺴﻦ , ﻭﺍﻟﺼﻼﺓ ﺑﻌﺪ ﺍﻟﻮﺗﺮ ﺟﺎﺋﺰﺓ , ﻭﻻ ﻳﻌﻴﺪ ﻭﺗﺮﺍً ﺁﺧﺮ ﺍﻫـ . ﺇﺫﺍ ﺃﻭﺗﺮ ﺛﻢ ﺃﺭﺍﺩ ﺃﻥ ﻳﺼﻠﻲ ﻧﺎﻓﻠﺔ ﺃﻡ ﻏﻴﺮﻫﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﺟﺎﺯ ﺑﻼ ﻛﺮﺍﻫﺔ ﻭﻻ ﻳﻌﻴﺪ ﺍﻟﻮﺗﺮ.
Dan barang siapa yang berdiri bersama imam sampai shalat berakhir maka ia akan tercatat qiyamullail sepanjang malam. “Barang siapa yang berdiri (melaksanakan shalat) bersama imam sampai dia beranjak maka akan dicatat baginya qiyamullail sepanjang malam”.
Tidak mendapatkan pahala tersebut kecuali orang yang berdiri bersama imam pada semua shalatnya, sebagaimana sabda Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- di atas. “Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.
Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula”.
FAJAR.CO.ID, MAKASSAR — Jangan ngacir sebelum witir (bersama imam saat salat tarawih). Maksudnya adalah ada sebagian kaum muslimin ketika salat tarawih telah selesai dan akan salat witir bersama imam. Mereka tidak ikut salat witir bersama imam, karena akan hendak salat malam lagi nanti malam.
Mereka berkeyakinan jika sudah salat witir, tidak boleh salat malam lagi karena witir adalah penutup salat malam.Hal ini kurang tepat jika berkeyakinan tidak boleh salat malam lagi setelah shalat witir. Jika demikian, ia akan kehilangan keutamaan yang besar, yaitu mendapat pahala salat semalam suntuk jika ikut salat sampai selesai bersama imam.Nabi shallalahu ‘alaihi wa sallam bersabda,ﻣَﻦْ ﻗَﺎﻡَ ﻣَﻊَ ﺍْﻹِﻣَﺎﻡِ ﺣَﺘَّﻰ ﻳَﻨْﺼَﺮِﻑَ ﻛُﺘِﺐَ ﻟَﻪُ ﻗِﻴَﺎﻡُ ﻟَﻴْﻠَﺔ“Barang siapa shalat malam bersama imam sampai ia selesai, maka ditulis untuknya (pahala) shalat satu malam (penuh).”(1) Dalam fatwa Al-Lajnah Ad-Daimah dijelaskan,ﺇﺫﺍ ﺻﻠﻴﺖ ﻣﻊ ﺍﻹﻣﺎﻡ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﺘﺮﺍﻭﻳﺢ : ﻓﺎﻷﻓﻀﻞ ﺃﻥ ﺗﻮﺗﺮ ﻣﻌﻪ ؛ ﻟﺘﺤﺼﻞ ﻋﻠﻰ ﺍﻷﺟﺮ ﺍﻟﻜﺎﻣﻞ”Jika engkau shalat bersama imam shalat tarawih, lebih afdhal engkau shalat witir bersama imam agar mendapat pahala sempurna (salat semalam suntuk).”(2) Memang benar, ada hadits yang dzahirnya adalah memerintahkan agar menjadi witir sebagai akhir shalat/penutup shalat. Yaitu hadits,ﺍﺟْﻌَﻠُﻮﺍ ﺁ ﺧِﺮَﺻَﻠَﺎ ﺗِﻜُﻢْ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭِﺗْﺮًﺍ“Jadikanlah akhir shalat kalian pada malam hari adalah shalat ganjil (Witir)”.
Orang yang melakukan salat tarawih bersama Imam akan mendapatkan pahala sama dengan sholat. a setengah hari.
b separuh hari. C sehari penuh.
d semalam penuh.
“Adalah manusia (dizaman kholifah Umar radliyallahu ‘anhu) menegakkan (Tarawih berjamaah) di awal waktunya” (HR. Beliau (Imam Ahmad) ditanya: “Apakah sholat tarawih ditegakkan pada akhir malam?” Beliau menjawab: “Tidak, aku lebih menyukai kebiasaan kaum muslimin (Tarawih berjama’ah di awal malam) (Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud).
Lalu bagaimana mendudukkan hadits diatas, terlebih jika di bulan Ramadhan ini kita ingin menambah sholat malam lagi diakhir malam padahal disisi yang lain kita juga melihat begitu besarnya keutamaan sholat bersama imam sampai selesai ? Abu ‘Isa at-Tirmidzi rahimahullah memberikan komentar terhadap sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam: “Tidak ada dua Witir dalam satu malam”.
Sebagian ulama dari kalangan sahabat Nabi shallallahu’alaihi wa sallam dan yang setelahnya menilai Witir tersebut gugur seraya berkata: “Dia hanya perlu menambahkan pada Witir pertama satu rakaat[1] dan mengerjakan shalat sesuai yang diinginkan. Itulah yang menjadi pendapat Sufyan ats-Tsauri, Malik bin Anas, Ibnu Mubarok, asy-Syafi’i, penduduk Kufah, dan Ahmad.
Hal tersebut diperkuat oleh apa yang diriwayatkan dari Tsauban, dia bercerita: ”Kami pernah berada dalam suatu perjalanan bersama Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam. Itu menunjukkan bahwa maksud dari perintah menjadikan akhir shalat malam sebagai Witir dengan satu rakaat. 30 Tema Pilihan Kultum Romadhon Berdasarkan al-Qur’an dan as-Sunnah oleh Abu Bakr Muhammad Lalu al-Atsari, penerbit: Mejelis Ilmu, cet.
Disebutkan dalam hadits menjalankan qiyamul lail yakni sholat tarawih, witir dan tahajud di bulan Ramadhan dihapuskannya dosa-dosa telah lalu dan amalnya dicatat seperti sholat semalam suntuk. Ustaz Saiyidil Mahadhir dalam bukunya Bekal Ramadhan dan Idul Fitri mengungkapkan, ada dua hadits yang masyhur berkaitan dengan keutamaan shalat tarawih, yaitu:.
Kemenag Tegaskan Buber dan Tarawih Berjamaah Tak Diizinkan di Zona Merah serta Oranye. “Barangsiapa melakukan qiyam Ramadhan karena iman dan mencari pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR.
Hadits kedua diriwayatkan Abu Daud dan Turmudzi, bahwa Rasulullah SAW telah bersabda:.