Shalat Tarawih Ada Doa Qunut. Menjelang akhir Ramadhan di Indonesia, sebagian pelaksanaan salat tarawih mulai dilengkapi doa qunut. Namun ada perdebatan yang mengatakan jika doa qunut bukanlah bagian dari sunah dalam salat tarawih.
Mengutip NU Online, Rabu (5/5/2021), ternyata kebiasaan membaca doa qunut sudah berlangsung lama sejak masa sahabat Nabi Muhammad SAW, seperti yang dikisahkan Ubay bin Ka’ab, Umar bin Khatab, dan beberapa sahabat lainnya membaca doa qunut di akhir salat witir setelah separuh Ramadhan. Baca Juga: Klaster Salat Tarawih di Banyumas, Puluhan Orang Ikuti Tes PCR.
Namun perdebatan doa qunut juga masih belum berhenti di kalangan ulama fiqih. Baca Juga: Imbauan MUI Riau Terkait Takbiran, Salat Tarawih dan Mudik Lebaran.
Qunut dalam bahasa Arab memiliki arti ketaatan, kesungguhan, patuh, berdiri lama, dan diam. Doa ini dibaca setelah rukuk (iktidal) dalam rakaat terakhir salat.
Mazhab Syafi'i menghukumi qunut subuh sebagai sunah ab'adl, jika terlupa disunahkan sujud sahwi. Sementara itu, pengikut mazhab Hanafiyah berpendapat qunut witir dilakukan dalam rakaat ketiga setiap salat sunah, sebelum rukuk. Pendapat mazhab Hambali, qunut witir dilakukan sepanjang tahun, atau tidak hanya pada separuh akhir bulan Ramadan. Berikut penjelasan detail mengenai bacaan doa qunut, tata cara, hingga manfaatnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (7/5/2021).
Doa ini dibaca setelah gerekan rukuk (iktidal) dalam rakaat terakhir sholat. Berikutnya doa qunut yang kedua yaitu dibaca saat rakaat terakhir dalam sholat subuh. Dibaca saat iktidal atau setelah bangun dari rukuk.
Saat membaca doa Qunut kedua telapak tangan diangkat. Menurut hadits Hasan Ibn'Ali RA, doa qunut pada sholat witir dilakukan pada separuh terakhir bulan Ramadhan yang disertai dengan doa ancaman untuk orang-orang kafir. Nabi banyak berdoa untuk kesehatannya dengan doa qunut. Allah memberikan nikmat kepada hambanya yang taat secara terus menerus dan tetap.
Doa qunut dipercaya untuk memohon perlindungan dari hal-hal yang tidak diinginkan. Doa ini digunakan untuk memohon keselamatan dunia akhirat.
Terkait hal itu, ada sejumlah doa yang dianjurkan untuk diamalkan di 15 hari terakhir bulan Ramadan. Doa qunut ini dibaca setelah ruku atau pada saat i'tidal sebelum melakukan sujud. Satu di antaranya yang menggambarkan tata cara tarawih-witir pada masa khalifah Umar bin Khattab RA. Tidak hanya itu, pelaksanaan doa qunut pada salat witir juga diperkuat dengan pendapat Hasan bin Ali, cucu Nabi Muhammad saw. “Kakekku, Rasulullah saw., mengajariku beberapa kalimat yang aku baca ketika qunut dalam salat witir,” (HR. Berikut ini adalah bacaan doa qunut salat witir Ramadan lengkap dalam bahasa latin beserta artinya, disadur dari laman Dream.co.id, Selasa (19/4/2022).
Apakah dianjurkan membaca doa qunut witir setiap shalat malam ataukah hanya sebagiannya saja? قال أحمد في رواية المروذي: كنت أذهب إلى أنه في النصف من شهر رمضان، ثم إني قلت: هو دعاء وخير، ووجهه ما روي عن أبي: “أن رسول الله صلى الله عليه وسلم، كان يوتر فيقنت قبل الركوع. “Imam Ahmad dalam riwayat Al Marudzi mengatakan: dulu aku berpendapat bahwa qunut witir itu disunnahkan setelah pertengahan bulan Ramadhan, lalu aku berpendapat bahwasanya doa qunut itu adalah doa dan kebaikan (sehingga berlaku sepanjang tahun). Alasannya adalah hadits yang diriwayatkan dari Ubay bin Ka’ab: ‘Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam biasa membaca qunut dalam shalat witir sebelum rukuk’”.
“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam biasa berdoa di rakaat terakhir shalat witir: Allahumma inni a’udzu biridhaka min sakhatik… dst.”. Diriwayatkan dari Imam Ahmad bahwa beliau punya pendapat tidak dianjurkan membaca qunut witir kecuali pada pertengahan akhir bulan Ramadhan. Sebagian ulama juga berpendapat dianjurkan untuk terkadang meninggalkan qunut witir agar orang awam tidak menganggapnya wajib.
Karena Umar bin Khathab radhiallahu’anhu membaca kedua doa tersebut ketika qunut. Tapi hendaknya tidak terlalu banyak memberikan tambahan doa-doa, sehingga bisa membuat makmum bosan dan kesusahan. Karena yang dituntut dalam berdoa adalah ketundukan hati, tawadhu dan khusyuk.
Sekarang umat Muslim sudah melaksanakan ibadah puasa untuk hari yang ke-14 sejak ditetapkannya awal Ramadhan 1443 H pada 3 Maret 2022 yang diikhbarkan oleh Lembaga Falakiyah PBNU, didasarkan atas hasil Rukyatul Hilal pada Jumat (1/4/2022) petang di sejumlah tempat. Biasanya, pada separuh terakhir Ramadhan, yaitu bertepatan dengan 17 April 2022, umat Muslim khususnya warga Nahdliyin membaca Doa Qunut di rakaat terakhir shalat witir yang dilakukan usai shalat Tarawih.
Ada banyak dalil yang bisa dijadikan sebagai dasar pembacaan doa qunut ini, salah satunya adalah atsar (perkataan sahabat Nabi) berikut:. Artinya, “Sesungguhnya Umar Ibn Khattab berinisiatif mengumpulkan masyarakat agar shalat tarawih bersama (dengan imam) Ubay Ibn Ka’b, maka beliau shalat tarawih bersama mereka selama 20 malam, dan beliau tidak berdoa qunut kecuali dalam separuh yang kedua (malam 16 Ramadhan hingga seterusnya).” (HR.
Berikutnya, dijelaskan pula di dalam kitab Ma’rifatus Sunan wal Atsar (4/44) dengan mengutip pendapat Imam asy-Syafii yang mengatakan bahwa pada separuh terakhir Ramadhan umat Muslim membaca doa Qunut. Artinya, “Mereka berqunut di dalam shalat Wwtir pada pertengahan akhir bulan Ramadhan, seperti itulah yang dilakukan oleh Ibnu ‘Umar dan Mu’adz al-Qari.”.
Menurut an-Nawawi, ulama kalangan madzhab Syafii menganjurkan pembacaan doa Qunut pada separuh terakhir di bulan Ramadhan. Akan tetapi, pendapat yang paling kuat menurutnya adalah Qunut dibaca pada separuh terakhir Ramadhan. Ada juga dari kalangan kami (Syafiiyyah) yang berpendapat, disunnahkan Qunut di sepanjang Ramadhan. Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa disunnahkan Qunut di seluruh shalat sunnah.
Dengan demikian, tersisa dua pekan lagi untuk mengoptimalkan bulan yang penuh rahmat, ampunan dan jaminan terbebas dari neraka ini dengan beragam ibadah. Kita optimalkan sisa waktu yang ada agar kehadiran di bulan Ramadhan bisa mendapatkan tabungan kebaikan sebagai bekal saat menghadap ilahi rabbi.
Membaca qunut pada akhir shalat witir bukanlah sesuatu yang baru. Kebiasaan ini sudah berlangsung cukup lama sejak masa sahabat sampai sekarang.
Dikisahkan bahwa Ubay Ibn Ka’ab, Umar Ibn Khatab, dan beberapa sahabat lainnya membaca qunut di akhir shalat witir setelah separuh Ramadhan. Ada juga dari kalangan kami (Syafi’iyyah) yang berpendapat, disunahkan qunut di sepanjang Ramadhan.
Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa disunahkan qunut di seluruh shalat sunah. Artikel diambil dari: Ini Hukum Qunut Witir Setelah Separuh Ramadhan. Meskipun menurut sebagian pendapat ada yang membolehkan qunut sepanjang Ramadhan, namun pendapat yang paling kuat dalam madzhab Syafi’i adalah qunut dikhususkan pada separuh akhir Ramadhan.
Membaca doa qunut merupakan sunnah bagi umat Islam. Bila ditelusuri, ada tiga macam doa qunut yang kerap diperlukan dan dibaca muslim saat berharap pada Allah SWT.
Doa ini dibaca setelah gerakan rukuk (iktidal) dalam rakaat terakhir salat. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku.
Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan.
Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Aku mohon ampun dan tobat kepada Engkau.
Klik halaman selanjutnya untuk doa qunut subuh dan witir >>>>>>>>>>>>>>.
Seperti sudah sering dijelaskan ada anjuran qunut witir setelah memasuki pertengahan Ramadhan, mulai dari malam ke-15 Ramadhan. Menurut pengikut Imam Syafii, qunut ini dilakukan pada akhir salat witir setelah rukuk.
Qunut witir bakda pertengahan Ramadhan ini termasuk dalam sunnah ab’adh (jika ditinggalkan, diperintahkan sujud sahwi). Ulasan lebih jauh tentang qunut witir setelah pertengahan Ramadhan, ada dalam: Kumpulan Artikel Qunut Witir. Al-Hasan bin Ali radhiyallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajariku beberapa kalimat yang saya ucapkan dalam shalat witir, yaitu. (artinya: Ya Allah, berilah aku petunjuk di antara orang-orang yang Engkau beri petunjuk, dan berilah aku keselamatan di antara orang-orang yang telah Engkau beri keselamatan, uruslah diriku di antara orang-orang yang telah Engkau urus, berkahilah untukku apa yang telah Engkau berikan kepadaku, lindungilah aku dari keburukan apa yang telah Engkau tetapkan, sesungguhnya Engkau Yang memutuskan dan tidak diputuskan kepadaku, sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau jaga dan Engkau tolong. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih). * Bacaan nomor satu, dibaca jahar oleh imam.
Bisa lihat bahasan ini dalam Al-Majmu‘ karya Imam Nawawi karena bagian satu berisi doa, sedangkan bagian dua berisi pujian. Bagian doa akan diaminkan oleh jamaah shalat, sedangkan bagian pujian tidak perlu diaminkan oleh jamaah shalat.